Jangan lupa koreksi jika ada typo!
Happy reading🌷
Kaki jenjang Ana melangkah kembali ke dalam gedung setinggi 45 lantai yang kemarin menjadi saksi bisu kemarahan Clayton. Gadis itu saat ini tengah menguatkan diri sendiri untuk melawan ketakutannya. Dirinya takut kalau ada tugas aneh-aneh yang diperintahkan lagi oleh sang kakak.
Jam masih menunjukkan pukul 7:45 AM waktu London. Namun, Ana sekarang sudah berdiri tepat di depan pintu ruangan Clayton. Tanpa menunggu lama-lama lagi, dia pun mengetuk pintu berwarna putih gading tersebut.
Kakak sudah datang atau belum, ya? Batin Ana bertanya. Dirinya khawatir kalau Clayton belum datang. Namun, dia baru teringat kalau pria itu tadi sudah berangkat sehabis sarapan.
Tiba-tiba, di tengah lamunannya, Ana terkesiap karena seseorang memberinya interupsi untuk masuk. Namun, suaranya tidak seperti suara sang kakak. Dengan cepat, gadis itu membuka pintu dan melihat ke dalam.
Pemandangan pertama yang dilihat Ana saat masuk adalah Clayton sedang bercengkerama dengan seorang pria berambut pirang. Dia menduga kalau orang itulah yang menyuruhnya barusan. Tak lama setelah itu, sang pria berambut pirang tersebut menoleh ke belakang dan menatap Ana.
"Selamat pagi, Nona Ana. Perkenalkan saya Marquis, asisten Tuan Clayton. Saya diperintahkan Tuan untuk mengawasi Anda selama magang di sini. Sebelum itu, silakan lihat kontrak perjanjian ini terlebih dahulu," ujar Marquis seraya menyodorkan sebuah dokumen pada Ana.
Gadis itu menunduk hormat dan tersenyum kecil. "Terima kasih, Tuan Marquis. Saya akan membacanya terlebih dahulu," tukasnya sopan.
Ana pun duduk di salah satu sofa dan mulai membolak-balikkan kertas setebal 23 halaman tersebut. Netra hijau terangnya membaca dengan saksama rentetan kata yang tertera di atas kertas tanpa terkecuali. Dia tak mau melewatkan informasi sedikit pun.
Gadis itu terlalu fokus membaca hingga tak memperhatikan sekitar. Clayton sedari tadi tak memutuskan pandangannya sama sekali ke arah adik tirinya tersebut. Entah mengapa dia merasa damai ketika melihat Ana yang serius begitu. Itu lebih baik daripada dia berteriak dan menggangguku, batinnya seraya menyunggingkan senyum kecil.
Beberapa menit kemudian, Ana akhirnya selesai membaca seluruh dokumen perjanjian tersebut. Inti dari dokumen itu ialah dia akan menjalani magang selama 6 bulan di bawah pengawasan Marquis. Ada beberapa benefit juga yang akan didapatnya, salah satunya adalah gaji berupa uang. Itu membuat Ana kembali bersemangat untuk magang di perusahaan ayahnya.
Sebenarnya, Calvin tak pernah membeda-bedakan antara putri kandung dan putri tirinya. Bahkan, sedari kecil Ana dimanja sekali oleh pria paruh baya itu. Segala sesuatu yang menjadi keinginannya akan dikabulkan jika dirinya meminta. Namun, semakin besar, Ana semakin tahu batasan. Dia bertekad untuk tidak mau merepotkan ayahnya lagi dan ingin berusaha sendiri untuk mencapai keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love [On Going]
Romance💫Broken Hurts II (Anastasia X Clayton NEW VERSION) "Bukankah kita hanya saudara tiri? Jadi tidak masalah, 'kan kalau aku menyukainya?" Anastasia bergumam seraya memandang langit malam yang penuh dengan bintang. Namun, dia tidak tahu kalau suaranya...