Koreksi jika ada typo!
Happy Reading🌷
Tiga jam sudah berlalu dengan cepat. Sebentar lagi adalah jam makan siang. Namun sedari tadi, Clayton tak dapat fokus memeriksa dokumen. Pikirannya tiba-tiba melayang tak tentu arah.
Pria itu pun menghela napas kasar. Lalu, matanya melirik ke arah Ana. Berbeda dengannya, gadis itu terlihat sangat serius dalam mengerjakan tugasnya. Tangan lentiknya terus mengetik dan membolak-balikkan kertas dengan cekatan.
Sepertinya ucapan Marquis tempo hari benar adanya. Dia mengalami kemajuan yang pesat, pikir Clayton.
Sedetik kemudian, Ana merasa punggungnya agak pegal. Dia pun menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu tak sengaja menatap ke arah meja sang kakak. Tatapan kedua insan tersebut akhirnya bertemu. Meski jarak mereka cukup jauh, tapi keduanya dapat melihat wajah beserta netra masing-masing dengan jelas.
Namun, Ana segera memutuskan pandangannya dan mengalihkannya kembali ke arah dokumen. Gadis itu tiba-tiba teringat kejadian tadi malam. Hal tersebut membuatnya tak enak pada sang kakak. Apa dia minta maaf saja, ya setelah ini?
Sementara Clayton, mengernyit heran. Tak biasanya sang adik akan bertingkah aneh seperti itu. Akan tetapi, pria itu masa bodoh dan memilih melanjutkan pekerjaannya. Akhirnya, mereka berdua kembali ke aktivitas masing-masing.
Lima belas menit kemudian, jam istirahat pun tiba. Ana dengan senyum merekah, berdiri dari tempat duduknya seraya merapikan dokumen yang selesai dikerjakannya. Kakinya lantas melangkah ke arah meja Clayton.
"Aku sudah selesai mengerjakan tugasnya, Kak. Aku istirahat dulu, ya. Apa kau mau titip sesuatu?" tanya Ana.
Namun, Clayton malah tersenyum sinis. "Kau pikir pekerjaanmu sudah selesai? Aku belum memeriksanya. Tunggu aku selesai memeriksa baru kau boleh makan siang!" ujarnya.
Mendengar hal tersebut, Ana membulatkan matanya tak percaya. Biasanya, Marquis akan membiarkannya istirahat terlebih dahulu, lalu baru memeriksa tugasnya. Tapi sekarang? Rasanya gadis itu ingin berteriak saja.
"Kenapa? Kau sepertinya tak suka," tanya Clayton sambil menaikkan satu alisnya. Itu membuat Ana kikuk seketika.
"E–eh, tidak. Aku hanya agak culture shock saja. Biasanya, Marquis akan membiarkanku makan dulu, lalu baru melakukan pemeriksaan tugas," jelas Ana.
Senyum sinis yang tercetak di bibir Clayton seketika luntur. Pria itu langsung memasang muka masam. Sejujurnya, dia tidak terlalu peduli jika dibanding-bandingkan dengan orang lain. Tapi, entah mengapa ketika dirinya dibandingkan dengan Marquis oleh Ana, hatinya seperti tak terima.
"Jadi, kau lebih suka bekerja dengan Marquis daripada aku?" tanya Clayton dingin.
"Bukan begitu! Aku hanya asal bicara saja. Lagi pula, aku selalu nyaman dan siap bekerja dengan siapa pun," elak Ana. Gadis itu menyadari kalau dirinya telah salah bicara. Setelah itu, Clayton memilih tak menjawab. Fokusnya pun teralihkan pada setumpuk dokumen yang baru saja dikerjakan oleh Ana. Pria itu langsung memeriksa satu per satu pekerjaan sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love [On Going]
Romance💫Broken Hurts II (Anastasia X Clayton NEW VERSION) "Bukankah kita hanya saudara tiri? Jadi tidak masalah, 'kan kalau aku menyukainya?" Anastasia bergumam seraya memandang langit malam yang penuh dengan bintang. Namun, dia tidak tahu kalau suaranya...