Koreksi jika ada typo!
Happy Reading🌷
Clayton terkesiap dan segera tersadar dari tindakannya. Namun, tubuh pria itu jadi agak berat sekarang. Tiba-tiba saja, lampu mansion padam. Ana menjerit kencang dan tubuhnya refleks memeluk Clayton erat.
"Aku takut gelap, Kak. Nyalakan lampunya ...," lirih Ana dengan suara bergetar. Clayton rasanya ingin sekali mendorong gadis itu dari tubuhnya. Sayang, hatinya berkehendak lain. Dia malah berjalan pelan seraya tetap memeluk sang adik.
"Sepertinya ada pemotongan arus listrik karena hujan. Aku akan mencari lilin sebentar," ujar Clayton. Namun, Ana tak menjawab. Dia malah terus mengeratkan pelukannya pada pria itu.
Sebenarnya, hal tersebut membuat Clayton merasa tak nyaman. Namun, dia tidak mau mengusir Ana dari dekapannya. Sungguh aneh, tapi itulah kenyataannya.
Setelah beberapa menit mencari lilin, akhirnya benda itu ditemukan Clayton di laci ruang makan nomor 3. Kemudian, dia merogoh sakunya untuk mengambil korek api dan mulai menyalakan lilin tersebut. Ruangan yang tadinya gelap gulita, seketika menjadi lumayan terang.
"Sudah tidak gelap lagi, 'kan? Sekarang, lepaskan pelukanmu dari tubuhku!" protes Clayton sambil mencoba mendorong Ana pelan. Namun, gadis itu seperti menulikan telinga. Kepalanya juga menggeleng keras.
Mulut Clayton terus berdecak. Sementara, Ana tetap mempertahankan posisinya. Pria itu akhirnya menyerah. Bahkan, dia berinisiatif untuk mengantar Ana ke kamarnya. Dengan saling berpelukan, kedua sejoli itu melangkah perlahan keluar dari ruang makan. Saat berdekatan dengan Ana, Clayton dapat mencium aroma bunga peoni yang bercampur dengan sedikit aroma strawberry segar. Itu sangat mengganggu indra penciuman, serta fokusnya. Namun, dia mencoba menahannya sebisa mungkin. Untung saja, jarak keduanya dengan tangga sudah dekat.
Tiba-tiba, saat sampai di undakan tangga pertama, terdengar suara langkah kaki menuruni tangga. Clayton dan Ana yang posisi pandangannya ke arah bawah, perlahan mendongak setelah melihat sandal bertelinga kelinci.
Jantung Ana berdetak tak karuan. Apa lagi, saat matanya memandang wajah orang yang ada di hadapannya. Rambut orang itu terurai panjang dan wajahnya juga putih seperti bengkuang. Tanpa adanya suara, Ana tiba-tiba kehilangan kesadarannya. Dia mengira bahwa yang ada di depannya sekarang adalah hantu. Padahal, itu adalah Clayra yang tengah memakai masker wajah.
"Kakak! Bangun, Kak! Ini aku, Clayra," pekik Clayra saat melihat Ana pingsan di dekapan Clayton.
Pria itu mengembuskan napasnya kasar. Entah hal merepotkan apa yang sedang dilakukan Ana padanya. Sudah banyak tingkah, penakut lagi! Tadi minta peluk, sekarang Clayton juga yang harus menggendongnya sampai kamar.
"Di mana kamarnya?" tanya Clayton dingin pada sang adik. Mood-nya sudah hancur dan bersatu dengan kegelapan.
"Di samping kamar Kak Cath dulu. Pintunya yang ada tempelannya," jelas Clayra dengan tatapan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love [On Going]
Romance💫Broken Hurts II (Anastasia X Clayton NEW VERSION) "Bukankah kita hanya saudara tiri? Jadi tidak masalah, 'kan kalau aku menyukainya?" Anastasia bergumam seraya memandang langit malam yang penuh dengan bintang. Namun, dia tidak tahu kalau suaranya...