Koreksi jika ada typo!
Happy Reading🌷
Sudah terhitung sebulan lebih, Ana magang di tempat Clayton. Kemampuan gadis itu semakin meningkat dari hari ke hari. Dia bahkan sudah bisa membuat laporan pertanggungjawaban sendiri dan menyusun beberapa laporan penting.
"Jadi, bagaimana? Apa gadis itu membuatmu repot?" tanya Clayton pada Marquis. Saat ini mereka berdua tengah makan siang di sebuah restoran ternama milik keluarga William.
Marquis menggeleng pelan sebagai jawaban. "Awalnya, kukira dia akan membuatku ekstra bekerja karena minimnya pengalaman. Namun, selama sebulan bekerja di bawah pengawasanku, gadis itu ternyata sangat mudah diajari. Bahkan, aku tak perlu bersusah payah untuk mempraktikkan pekerjaan tersebut di depannya. Dia memilih untuk mencari jalan keluar sendiri mengenai masalah atau pekerjaan yang sedang dihadapinya," terang pria itu dengan gamblang.
Mendengar penjelasan sang asisten, kepala Clayton manggut-manggut tanda mengerti. Dia lantas berpikir mengenai sesuatu hal. Hal yang mungkin akan mengubah kehidupannya di masa mendatang.
"Kurasa, tugasmu untuk mengawasi Ana sudah cukup, Marquis," ujar Clayton tiba-tiba. Itu membuat kening sang asisten berkerut kebingungan.
"Maksud Anda, Tuan? Anda mau memecat Nona Ana begitu? Bukankah dalam perjanjian itu tert—" (ucapan Marquis terpotong karena seseorang menyerobotnya).
"Siapa bilang aku akan memutus pekerjaan gadis itu? Aku hanya berpikir untuk mengganti mentornya saja. Menurutku, sudah waktunya dia perlu mengembangkan skill lebih jauh lagi karena daddy jelas akan mempertanyakan hasil kerjanya padaku," potong Clayton cepat.
Marquis hanya ber-oh ria. Meski agak tak rela karena bawahannya berkurang satu, tapi menurutnya perkataan Clayton ada benarnya juga. Tidak mungkin nantinya Ana memegang proyek, tapi pengalaman yang dimilikinya hanya seputar kearsipan dan membuat laporan.
"Saya mengerti, Tuan. Ini demi kebaikan bersama. Lalu, siapa yang akan jadi mentor Ana selanjutnya? Apakah Anda akan menyuruh Greya atau Flynn, begitu? Kurasa mereka cocok untuk mengajari seseorang," saran Marquis.
Namun, Clayton menggeleng. Dia lantas menghentikan acara makannya, lalu menatap ke arah sang asisten dengan lekat sebelum membuka suaranya. Perkataan dari pria itu selanjutnya berhasil membuat mulut Marquis menganga lebar. "Aku sendirilah yang akan jadi mentornya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Love [On Going]
Romantizm💫Broken Hurts II (Anastasia X Clayton NEW VERSION) "Bukankah kita hanya saudara tiri? Jadi tidak masalah, 'kan kalau aku menyukainya?" Anastasia bergumam seraya memandang langit malam yang penuh dengan bintang. Namun, dia tidak tahu kalau suaranya...