Twenty six

739 225 20
                                    

Putri iseng melihat-lihat status kontak WA-nya dan melihat Raka update menu lama yang akhirnya back in stock di kafenya.

Karena itu adalah menu favorit Putri, spontan saja dia membalas. 'Kenapa harus tahu lada garam??? Mauuuuu!!!'

Satu jam kemudian pesannya dibalas oleh Raka.

Raka
Mampir lah, Wil!

Putri
Kirim aja kejauhan ya?

Raka
Ya jauhlah! Besok kafe tutup, tapi loe dateng aja ntar gue buatin.

Putri
Kan weekend. Kok, tutup sih?

Raka
Capek jualan. Mau leha-leha aja!

Putri
Semprul! Gak pengen kaya ya? 🤣🤣🤣

Raka
Udah kannnn.... Loe dateng aja. Nemenin gue cek stock. Santai... gak ada anak-anak kok.

Putri
Hmmm... jam berapa?

Raka
Bebassss... gue udah nongol dari jam 6.

Putri
Jam 6 mah gue masih menempel di kasur, anjirrr!! Jam 8 deh. Gapapa?

Raka
Oke!

Putri
Maacih, Rakaaaaa.

Pukul 7.55 Putri sudah melongok-longok di depan pintu kafe, mencari-cari keberadaan Raka karena pintunya masih terkunci.

Sebuah truk box yang tampaknya berisi bahan makanan masuk dan parkir di area kafe. Tak berapa lama, Raka turun dari sana.

"Untung gue inget kalo loe selalu on time!" sapa Raka sambil berjalan membuka truk dan mengeluarkan bahan-bahan dari dalam sana.

"Gue bantuinnya ya!" teriak Putri bersemangat.

"Ambil yang enteng aja! Ntar loe encok, gue yang repot!"

"Kok dikit?" tegur Putri saat melihat isinya tak seberapa.

"Ngambil stock yang kurang doang... bawa deh tuh!" Raka menyerahkan dus paprika ke Putri.

Sementara dia membawa dua dus lainnya sambil membuka pintu.

Berdua mereka membawa sisa-sisa barang lainnya ke dapur walau Raka hanya meminta Putri untuk menaruh di sudut begitu saja. Dia bilang, nanti anak buahnya akan datang jam 11 untuk merapikan semuanya.

Setelah selesai, Putri menagih janji Raka. "Mana tahu???"

"15 menit! Gue juga belom makan, nih. Loe tunggu di depan aja sana," ucap Raka sambil menyerahkan sebotol air mineral.

"Oke! Yang enak ya! Jangan kelewat pedes, Ka!!"

"Iya... iyaaa! Bawel!"

Tak lama Putri menunggu, Raka hadir dengan dua piring nasi goreng dan juga seporsi tahu lada garam untuk mereka nikmati bersama.

Raka menghabiskan suapan terakhir nasi gorengnya sebelum berkata. "You broke my friends heart...."

"Iya maaf...." jawab Putri cepat.

Raka menegak air mineral untuk melegakan tenggorokannya kemudian menatap Putri dalam-dalam. "Dia mulai ngerokok lagi...."

Putri berdecak. "Gak bisa loe omelin apa?? Ada bayi kan di rumah dia!!"

"Ya kali gue yang ngomelin! Gue juga ngerokok, Put!" seru Raka.

"Jangan ngerokok sekarang pas ada gue ya... kemaren bengek gue baru kambuh!"

"Ahh asem kan!" gerutu Raka yang buru-buru meralat ucapannya saat Putri memelototi dia. "Iya... Iya... enggak!"

"Loe kan punya kayu manis! Emut itu aja sana!!" hardik Putri.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang