"Beuhhh... Couple anyar!" ledek Dani saat melihat Reinald dan Putri muncul bersamaan sambil bergandengan tangan.
"Nempel mulu! Kayak semalem masih kurang aja!" tambah Ujang, usil.
"Ner-bener loe ya, Put! Semalem maen kabur aja! Potong upah pokoknya!!" seru Fahri.
"Lebih tega lagi si Rei!! Adeknya dia tinggal!! Loe sekali liat Kriwil langsung pasang kacamata kuda apa gimana, sih? Leher loe gak bisa nengok?" ucap Satria sambil tertawa.
Raka tergopoh-gopoh muncul. "Huehhh... si Duo Monyet! Pulang gak bilang-bilang!"
Dua orang yang diledek dari tadi hanya bisa tertawa. Reinald menghampiri teman-temannya, berjabat tangan sambil memeluk mereka semua sekilas kecuali Satria.
"Kaget gak loe liat Kriwil manggung?" tanya Raka.
"Syok!! Asli!! Mana pake acara nyanyi...." jawab Reinald yang segera mendapat cubitan maut dari Putri.
"Loe baru sekali doang langsung kolaps kan? Telingakuuu... telingakuuuu... tidakkkk!!! Nahh, apa kabar gue yang dengerin tiap hari?! gerutu Fahri.
"Fahriiii!! Gak boleh begitu, Fahriiiii!!!!" seru Putri sambil sibuk mencubiti Fahri yang tertawa-tawa saja.
"Kapan nikah?" tanya Dani tiba-tiba saja.
Reinald dan Putri saling menatap. "Kapan, beb?" tanya Reinald.
"Ya kapan jadinya?" Putri balas bertanya.
"Nanti sore kita ke rumah mama ya... trus bulan depan aku dateng lagi... Bawa rombongan. Gimana?"
"Ehhh... ngelamar beneran ini???" tanya Putri syok.
"Ya masa bercanda, Put!" balas Reinald gemas.
Putri yang wajahnya masih terbengong-bengong berkata lirih. "Gak... pake... berlutut... biar kayak di film-film?"
"Yahhhh... yahhhh... si Kriwil sedih, deh!"
"Loe gimana sih, Rei! Tega banget! Buru sikap lilin!"
"Tauk nih! Jahat banget ma Kriwil! Udah ditinggal lama banget, ngelamarnya gak pake jungkir balik!"
"Ngelamar sambil kayang buruan!!!"
"Lompat harimau, deh... lompat harimau!! Sambil teriak aing macan!!"
Putri dan Reinald otomatis tertawa mendengar teman mereka meledek sahut-sahutan.
Dengan sol sepatunya, Reinald mengusap-usap lantai. "Bersih gak sih?" tanyanya.
"Taekkk!!" balas Raka.
Tertawa, Reinald meraih tangan Putri, menatap matanya walau masih tetap menolak untuk berlutut. "Sayang... aku tuh belum beli cincin! Makanya tadi nanyanya gak bisa pakai acara berlutut-berlutut segala soalnya gak ada yang bisa aku sodorin! Tapi pertanyaan tadi beneran, kok. Aku mau kita membangun rumah tangga bersama, menua bersama sampai maut memisahkan.
Amaranggana Kusumaputri... will you marry me?" ucapnya sungguh-sungguh.
Putri terharu. "Ya ampun, pake dipanggil nama lengkap segala!" ucapnya spontan. "Ya boleh lah boleh... Reinald Sangha Yuswara...." balas Putri tak mau kalah dan ikut menyebutkan nama lengkap Reinald.
Tertawa, Reinald memeluk Putri erat sambil menggoyang-goyangkan badan ke kiri dan ke kanan diiringi sorakan riuh rendah dari teman-temannya.
"Lahhh... gitu doang??"
"Gak ada roll depan roll belakang?"
"Ngegitar kek, apa kek... kaga ada romantis-romantisnya loe!"
"Jangan mau, Wil! Gak da effort-nya!"
"Tolak, Wil! Tolak!!"
Setelah Putri dan Reinald saling melepaskan diri, kawan-kawannya baru memberi ucapan selamat yang jauh lebih layak sambil bergantian memeluk mereka.
"Ni resmi nih ya... kita bubarin group JaWil! Jaga Kriwil!" seru Dani.
"Yeayyyyyyy!!!" Satria, Raka, Dani, Fahri, dan Ujang bersorak bahagia.
"Gue punya adek ya, Rei... tapi jagain cewek loe tuh jauh lebih ribet ketimbang jagain adek gue! Padahal adek gue masih 18 tahun!" keluh Dani.
"Batu banget! Batu, Anjir!!! Susah banget dibilanginnya!" keluh Ujang.
"Kalau lagi masuk masa closing. Nyuruh makan udah kayak disuruh nelen racun. Ditundaaaa terus!" Raka mengadu.
"Mana gabutnya jelek! Tau-tau malem-malem pergi plesiran sendirian naek TJ, MRT, KRL udah kayak orang hilang. Gimana gak panik nyariinnya!" tambah Satria.
"Ya ngapain juga dicariin, sih! Namanya lagi jalan-jalan santai malah direcokin!" seru Putri membela diri.
Fahri menarik sejumput rambut Putri, kesal. "Loe jam 11 malem belom nyampe rumah juga!!!" omelnya.
Reinald tertawa kecil. "Dia emang suka gitu, kok. Hobi keliling naik angkutan umum. Yang penting ada earphone sama batere ponsel full. Kalau udah bosen ya bakal pulang sendiri. Dulu sih paling seneng kalau gue ajak muter-muter gak jelas naik motor. Dijajanin gorengan sama ice cream beli di mini market juga udah bahagia," jelasnya.
"Mereka tuh jauh lebih galak dari mama tau gak, Rei! Masa jam 10 aku udah harus ada di rumah kalau gak ya siap-siap aja kuping panas. Diomelin gak udah-udah! Boleh pulang pagi kalau ada salah satu yang nemenin!" keluh Putri sambil cemberut.
"Kalau manggung kamu pulangnya gimana? Kan biasanya sampe jam 11?" tanya Reinald.
"Ya dianterin lah sama kita-kita!" jawab Ujang.
"Ih aku paling males kalau dianterin Ujang. Naik motornya gak bisa santai! Sampe kugeplak berapa kali kepalanya tetep aja gak ngaruh!" keluh Putri yang dibalas Ujang dengan memeletkan lidahnya tak peduli.
"Ganti-gantian aja, Rei. Biasanya sama Fahri sih yang paling deket apartemennya," jelas Dani.
"Abangnya akooohhhh....masukkan aku ke dalam KK mu, Bang Fahriii!! Beri aku warisan keluargamu!!!" seru Putri sambil memberikan love sign ke arah Fahri yang seketika itu juga bergidik.
"Ogah gue jadi abang loe!" tolaknya mentah-mentah.
"Pokoknya si Kriwil kemana-mana kalau malem ya pasti kita temenin. Biasanya kalau gak gue, Dani, Ujang, ya Fahri... Satria paling jarang soalnya dia sibuk pacaran," ledek Raka.
Reinald menunjuk Satria. "Eh... eh... sini loe! Gue belom dapet kronologisnya ya! Bisa-bisanya loe pelet Rena! Adek gue itu, Bangsat!! Balik sono ke dukun loe! Minta batalin!!"
Satria tertawa. Mengatupkan tangan memohon ampun. "Ampuni aku kakak ipar!! Gak pake dukun-dukunan ituuu! Cuma dibawa dalam doa setiap malam! Gue aja masih heran kenapa Rena mau...."
"Kakak ipar dari Hongkong!!" sembur Reinald.
"Dari Paris sih yang bener...." sela Putri membuat semua orang tertawa.
"Ya udah sih... loe berdua buruan nikah sana! Rena udah bilang dia gak mau ngelangkah mas-nya lagi. Ya kan Mas Tria mau nikah juga sama Dek Rena.... Besok kalian nikah ya... biar Mas Tria juga bisa... ehemmm... ehemmm... Jadi bapaknya Rehan. Siapa tau bisa ngasih adek juga buat temen main Rehan...."
Reinald mengeplak kepala Satria. "Ni lancang banget mulut! Batal gue restuin baru tau rasa!"
"Oh jadi tadi udah direstuin?!!!" seru Satria antusias lalu memeluk Reinald yang langsung memberontak. "Mas Rei... terima kasih, Mas Rei!! Adek seneng banget, Mas!!!"
"Najessss!!!!!" maki Reinald di tengah cekikikan semua orang.
——————-
Luv,
NengUtie yang makin ke sini makin bingung mau nulis apa. 🤣🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
רומנטיקהKetemu masa lalu yang sudah di flush jauh-jauh itu memang ibarat membuka pandora box atau makan sekotak coklat ala Forrest Gump. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Seperti yang dialami Putri saat dia bertemu kembali dengan cin...