Nineteen

1.9K 160 1
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi. Dua orang laki-laki berjalan dengan tergesa-gesa menuju UKS.

Saat Arvin meninggalkan Iky di UKS,dia pergi menuju kelas Iky dan kemudian memanggil Bisma. Arvin memberitahu Bisma bahwa Iky berada di UKS. Arvin tidak menceritakan secara detail,dia hanya bilang kalo Iky habis di tonjok. Saat Bisma meminta Arvin untuk memberitahunya lebih jelas,dia meminta Bisma untuk langsung tanya saja pada Iky.

Bisma dan Arkan berteriak setelah membuka pintu UKS,membuat Iky bangun dari tidurnya.

"Rizky lo abis di tonjok?"

"Mana liat muka lo."

"Kok bisa anjir."

"Masalahnya apa?"

Arkan dan Bisma bertanya bergantian tanpa memberi jeda sambil melihat dan meraba-raba tubuh Iky.

"Ngapain pegang-pegang gue." Iky memukul tangan Bisma dan Arkan."Kalo nanya itu satu-satu," tambahnya.

Iky menceritakan semua yang terjadi. Arkan dan Bisma mendengarkan Iky seperti anak kecil yang mendengarkan dongeng. Tidak berpaling sedikitpun dan hanya fokus mendengarkan Iky.

"Jadi sekarang lo mau apa?" Tanya Bisma.

"Mana gue tahu,gue juga bingung," jawab Iky.

"Jadi lu g inget pernah bareng si Olivia?" Tanya Arkan.

"Sumpah gue gak inget," ucap Iky.

Mereka berdiskusi cukup lama di sana. Membicarakan apa yang akan mereka lakukan. Tidak mungkin masalah ini akan selesai begitu saja.

Arkan mengusulkan untuk Iky berbicara dengan Olivia. Mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka berdua. Mereka berpikir jika Olivia memang sudah menjebak Iky, rasanya itu tidak mungkin. Yang mereka tahu,Olivia bukan orang yang seperti itu.

Kesan Olivia di sekolah, adalah orang yang imut. Selain itu,dia juga dikenal sebagai orang yang ramah dan terbuka untuk semua orang.

Meskipun Iky mendengar semua itu,dia tidak percaya begitu saja. Dia tetap pada pemikirannya,Olivia mungkin tidak seperti yang selama ini terlihat. Tapi saran untuk berbicara langsung pada Olivia adalah pilihan yang terbaik.

"Masih ada 15 menit lagi,kantin yok," ucap Arkan.

"Lo bisa jalan ga?" Tanya Bisma pada Iky.

"Gue cuman di tonjok gak lumpuh," ucap Iky.

Iky,Bisma,dan Arkan pergi menuju kantin. Baru juga sampe,udah ketemu sama Andra dkk.

"Gue tunggu lo di rumah," bisik Andra sambil melewati Iky.

"Gila tu orang," ucap Bisma saat Andra dkk sudah tidak terlihat lagi.

"Karena cewek dia berani mukul lo, padahal infonya belum jelas," tambah Arkan.

"Bulol," ucap Iky diangguki oleh keduanya.

Iky dan Bisma duduk di bangku kantin, sedangkan Arkan pergi untuk memesan makanan.

Iky menjadi pusat perhatian di sana. Apalagi kalo bukan karena wajahnya yang babak belur.

Kayaknya abis berantem

Pasti sakit ya

Makin ganteng tau

Berani banget nonjok ayang gue

Begitulah bisik-bisik mereka yang masih terdengar oleh Iky. Nyatanya tidak ada yang tahu kalo Iky dan Andra habis berantem.

"Nih makanan kalian." Arkan datang bersama dengan si mamang kantin

"Thank you bro," ucap Bisma.

Iky,Bisma,dan Arkan memakan pesanan mereka dengan bisik-bisik yang masih berlanjut.

"Kayaknya mereka gak tahu," ucap Arkan

"Bagus malah," sahut Iky.

"Jadi kapan lo ketemu sama Olivia?" Tanya Bisma.

"Katanya si Olivia kalo pulang sekolah pasti ke perpus. Gue bakal temuin dia di sana," jelas Iky.

"Mau kita bantu?" Tanya Arkan.

"Gak usah,gue sendiri aja," ucap Iky.

Mereka kembali memakan makanannya. Setelah itu, mereka kembali ke kelas masing-masing.

_________

Jam pelajaran sudah berakhir dan sekarang waktunya pulang. Iky memantau parkiran menunggu Andra pulang. Saat Andra dkk sudah pulang, Iky pergi menuju perpustakaan.

Iky mencari keberadaan Olivia,dan untungnya Olivia memang berada di sana.

"Pinter banget nyari tempat sepi," batinnya.

Iky menghampiri Olivia dan duduk di depannya. Olivia kaget karena tiba-tiba ada orang yang duduk di depannya.

"Kenapa?" Tanya Olivia.

"Lo kenal gue?" Pertanyaan itu membuat Olivia sedikit bingung, di sekolah ini siapa sih yang gak tahu si boty Rizky yang ganteng.

"Pake nanya. Jadi kenapa lagi?," ucap Olivia lembut.

Kenapa lagi? Itu berarti ini bukan pertama kalinya Rizky duduk bersama dengan Olivia.

"Langsung intinya aja,apa hubungan kita berdua?" Lagi-lagi pertanyaan Iky membuat Olivia bingung.

"Maksud lo?"

"Kita punya hubungan apa?dan sedekat apa?" Jelas Iky

"Lo kek orang bodoh yang gak tahu apa-apa," ucap Olivia.

"Jawab aja bisa gak sih," kesal Iky.

"Kita gak ada hubungan spesial. Lo yang sering datang ke gue buat dengerin cerita lo. Sumpah Ky,lo aneh. Ternyata bukan tampilan aja yang beda,otak lo juga beda," ucap Olivia.

"Kalo emang bener kek gitu,lo bilang ke si Andra dan ceritain apa yang tadi lo bilang. Lo liat muka gue,ini ulah cowok lo," gerutunya.

"Kok bisa?btw dia bukan cowok gue." Tadi Olivia yang bingung, sekarang Iky yang bingung. Yang dia baca Olivia itu imut dan polos,tapi yang dia lihat tidak ada imut-imutnya.

"Dia dapet kiriman foto kita berdua, di sana lo dan gue kek orang pacaran. Gue di interogasi ama dia,dan mau lanjut nanti di rumah," ucap Iky.

Olivia tidak memberi respon,dia melamun setelah mendengar jawaban Iky. Iky kesal dan menggebrak meja.

"Oke, gue ngomong sama Andra. Sekalian tanya siapa yang kirim foto itu. Bisa-bisanya nuduh gue," ucap Olivia.

"Besok masalah ini harus beres." Setelah mengatakan itu,Iky pergi meninggalkan perpustakaan dan kemudian pulang.

Sepanjang jalan Iky memikirkan apa yang baru saja terjadi. Jadi Olivia memang bukan pelakunya,dan gaya bicara Olivia sama seperti remaja pada umumnya. Tidak so polos atau di imut-imutkan.

"Apa gue yang salah ya. Si Rizky curhat apa sama Olivia. Kenapa gua gak punya ingatan itu sih." Iky tidak bisa berhenti memikirkan semua itu. Bahkan saat di kamar pun,Iky masih memikirkannya.

Saat ini Andra belum pulang,jadi Iky bisa bersantai dulu di kamarnya sebelum adu mulut dengan Andra.

"Jadi lo gak kasih semua ingatan ke gue ya," ucap Iky sambil memandang foto Rizky.

"Olivia bagi lo itu apa?"

"Masih banyak kah yang gue belum tahu?"

"Sekali aja,lo datang ke mimpi gue."

"Gue cuman jiwa asing Ky, gak tahu apa-apa."

"Novel yang gue baca gak guna. Alurnya beda, semuanya beda."

Owner Of The Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang