One

7.8K 425 3
                                    

Matahari sudah mulai terbenam. Kini langit mulai menunjukkan warna hitamnya.
Sedangkan di sudut lain,pantulan bola basket masih terdengar dari arah lapangan,menandakan masih ada seseorang yang bermain di sana.

"Udahlah ki,gue pengen pulang nih"

"Ya udah sana pulang"

"Boleh nih?"

"Mau nginep lo."

"Iya iya gue balik. Hati-hati nanti jangan ngebut"

"Bawel. Cepet pulang sana"

Tanpa berbicara lagi,cowok itu pergi meninggalkan temannya di sana. Temannya itu sangat menyukai basket. Setiap dia bermain,dia akan melupakan semuanya dan hanya fokus bermain basket.

"Hahh capek juga,jam berapa sekarang?"
Dia mengambil tasnya dan kemudian membuka handphonenya. Di sana,waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Tidak terasa ternyata dia sudah bermain begitu lama.

Drtt...Drtt..

Tidak lama setelah dia melihat jam,satu panggilan masuk yang ternyata berasal dari ayahnya.

"Rizky. Dimana kamu?"

"Di lapang habis main basket"

"Cepet pulang"

"Iya,Rizky pulang "

Setelah panggilan selesai,ia bergegas ke parkiran mengambil motornya dan pulang ke rumah. Entahlah perasaannya tidak enak. Setelah ini dia pasti akan mendapat masalah.

Rizky masuk ke rumah dan berniat untuk menuju kamarnya. Namun suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Belum paham juga kamu" suara itu pelan tapi terdengar cukup tegas. Dan Rizky tau suara itu menunjukkan kalau ayahnya sedang marah.

"Maaf ayah. Aku memang salah."hanya itu yang bisa ia katakan saat ini.

"Sadar juga kamu. Sini kunci motornya"
Tanpa basa-basi,Rizky memberikan kunci motor pada ayahnya. Dia tidak ingin membuat ayahnya lebih marah. Jujur saja,ia sangat takut.

"Kali ini ayah biarkan. Cepat kembali ke kamar dan tidur"

Di ruangan dengan nuansa abu-abu itu, Rizky membaringkan tubuhnya yang masih basah karena sudah mandi.

"Kirain bakal dihukum. Tumben"
Entahlah,hari ini suasana hati ayahnya cukup baik. Itu sebabnya,ia tidak menghukum putranya.

Alasan kenapa ayahnya marah karena saat ini Rizky sedang mendapat hukuman. Dia sudah membuat onar di sekolah sehingga ayahnya dipanggil. Ayahnya menyita kunci motornya dan Rizky malah mengambilnya dan kabur.

........

Matahari pagi masuk dari celah-celah jendela kamarnya. Karena sekarang hari minggu,ia memutuskan untuk tidur sedikit lebih lama.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Rizky kemudian terbangun karena perutnya merasa lapar. Ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. Untunglah masih ada mie instan di sana. Ia terlalu malas untuk keluar rumah.

Setelah ia memakan habis mie nya,Rizky kembali menuju kamarnya. Setelah sampai di kamar,ia berjalan ke depan sebuah rak buku yang dipenuhi dengan buku-buku novel. Selain basket,ia juga menyukai buku novel. Ia mengambil novel yang belum ia selesaikan karena sebelumnya ia mengerjakan tugas sekolah yang sudah numpuk.

Membaca novel tanpa cemilan itu kurang puas,makanya ia suka menyetok banyak cemilan di kamarnya.

"Najis,sok imut banget sih" yah begitulah, mengumpati karakter novel yang tidak ia sukai.

"Akhirnya selesai juga" Rizky bangun dari posisinya dan menyimpan buku itu kembali pada raknya. Tadinya ia berniat membaca novel yang lain,tapi sepertinya stok novel barunya sudah habis. Mau tidak mau dia harus keluar dan membeli novel yang baru.

"Males tapi kalo g beli bosen" kesalnya.

Rizky memberanikan diri pergi menemui ayahnya. Bagaimanapun juga,kunci motornya ada padanya. Dia juga harus izin.

"Ayah. Boleh aku keluar?

"Kemana?

"Beli buku novel. Buku sebelumnya sudah aku baca"

Setelah mendengarkan alasan putranya,dia memberikan kunci motor itu. Karena pada dasarnya dia bukan ayah yang kejam dan membatasi anaknya.

"Gak akan lama kok. Setelah beli novel,aku langsung pulang"

"Ayah pegang kata-katamu"

Setelah berpamitan,ia berjalan menuju bagasi dan menyalakan motornya.

Aneh. Meskipun ini hari minggu,suasana jalanan cukup sepi. Yeah mungkin orang-orang menikmati harinya di rumah.

Lama diperjalanan,akhirnya dia sampai di tempat tujuan. Dia mulai memilih buku novel yang akan dia beli. Dia hanya membaca awalnya saja,jika menarik dia akan membelinya tidak peduli berapa halaman atau harganya.

Setelah memilih buku,dia membawanya untuk ia bayar. Orang yang bertugas di sana cukup terkejut dengan buku yang akan Rizky bayar. Bukan 2 atau 3 buku,Rizky membeli 10 buku sekaligus dengan harga terkecilnya Rp95.000,00.

"Enak bener jadi orang kaya" batin petugasnya.

Seperti janjinya pada ayah,ia langsung pulang setelah membeli novel.

Lampu berganti menjadi merah dan Rizky pun berhenti. Seperti yang sudah diketahui,jalanan hari ini cukup sepi. Rizky melihat kanan kiri dan tidak ada kendaraan yang lewat. Ia menerobos lampu merah,namun sayangnya matanya tidak cukup jeli. Tanpa ia sadari,sebuah truk melaju dengan cepat dari arah kirinya dan kemudian

...Brukk....

Kecelakaan tidak bisa terhindarkan. Rizky jatuh terpental jauh dan motornya hancur. Truk yang menabraknya juga terguling. Novel yang ia beli jatuh berserakan dan beberapa buku tertutupi oleh darah Rizky.

Sakit,tubuhnya tidak bisa digerakkan. Meskipun tidak jelas ia melihat banyak orang berkumpul di sana. Ia juga mendengar ada yang memanggil ambulan dan juga polisi,namun tidak ada yang berani mendekatinya.

"Tolong,ini sangat sakit aku tidak bisa bergerak. Rasanya tubuhku sudah hancur"
Ia ingin berteriak namun tidak bisa. Semuanya begitu sakit.

Ambulan datang untuk membawanya,dan ia masih memiliki kesadarannya. Tibanya di rumah sakit, sudah ada dokter yang bersiap di sana. Mereka memasangkan alat pada tubuhnya dengan harapan ia bisa bertahan.
Namun Rizky dia sudah tidak tahan. Kesadarannya mulai hilang dan akhirnya dia menutup matanya.

Rizky dia dinyatakan meninggal pada saat itu. Kecelakaan yang sangat parah membuatnya tidak bisa bertahan.

Ayahnya yang mendapatkan kabar putranya meninggal langsung bergegas pergi ke rumah sakit. Meskipun dia tidak terlihat ramah pada Rizky,jujur saja dia sangat menyayangi puranya itu.

Air matanya tidak bisa ia tahan setelah melihat anaknya yang terbaring tidak bernyawa. Rasanya semuanya hancur. Seandainya ia melarang putranya pergi mungkin semua ini tidak akan terjadi. Ia terus menyesali semua itu.

..................................

Owner Of The Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang