Iky sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Dia mengambil kunci motor dan
berjalan menuju lantai bawah.Saat Iky melewati ruang tamu, Rayya menghentikan langkahnya. Dia mendekati Iky dan kemudian mengambil kunci motor yang Iky pegang.
"Lah kok diambil." Sebenarnya apa yang ayahnya pikirkan. Buat apa dia ngambil kunci motornya.
"Sampai minggu besok,motor kamu ayah sita," tegasnya.
"Ya gak bisa dong. Gimana aku mau keluar kalo motornya disita," gerutunya.
"Ya udah gak usah keluar. Sampai minggu besok,kamu akan bareng sama Andra. Gak ada tapi tapi." Iky sangat marah,tapi kalo dia terbawa emosi,bukannya menyelesaikan masalah,justru akan membuat ayahnya semakin menjadi-jadi. Mau tidak mau,dia harus menerimanya.
"Oke,sampai minggu besok. Setelah itu kembalikan motor Iky," ucapnya.
Dengan perasaan jengkel,Iky menaiki motor Andra dan berangkat sekolah bersamanya.
Selama perjalanan,tidak ada percakapan diantara mereka.Setelah sampai di sekolah,Iky langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Karena mereka berangkat bersama, membuat para siswa/i yang melihat itu sedikit terkejut. Sejak kapan mereka jadi dekat.
Andra berjalan mengabaikan para siswa/i yang sedang membicarakannya. Di depan sana,sudah ada teman-temannya yang menunggunya. Andra kemudian menghampiri mereka.
"Tumben lo boncengan. Udah akrab nih," goda Abi.
"Lagi dihukum,kunci motornya diambil," ucap Andra.
"Dihukum kenapa?" Tanya Arvin.
"Dua hari gak pulang ke rumah," jawab Andra.
"Lo aja yang seminggu gak dicariin," celetuk Danu.
"Gue gak pulang karena keadaannya emang kacau. Kalo dia beda lagi," sanggah Andra.
"Terus selama dua hari itu dia pergi kemana?" tanya Abi.
"Kok jadi ngomongin dia sih. Udahlah gue ke kelas duluan." Andra pergi meninggalkan mereka yang sepertinya masih menunggu jawaban. Lagian kenapa jadi pada kepo sih.
Sedangkan di kelas lain, Iky mendapat banyak pertanyaan dari Bisma. Bagaimana dia bisa bareng Andra dan kenapa motornya disita.
"Lo gak izin dulu,jadi kesannya lo kabur dari rumah," kata Bisma.
"Pulang sekolah gue ke rumah lo ya," pinta Iky
"Gak usah nyari perkara lain. Lo pulang aja bareng Andra." Bener sih,tapi temannya ini gak ada niatan untuk bantu dia gitu. Bikin suasana hati tambah kacau aja.
"Jadi lo udah nerima Andra sebagai saudara lo?" Tanya Bisma.
"Gak sudi gue," jawab Iky.
"Wajar aja sih lo belum nerima. Ibunya aja pelakor." Bisma sambil menganggukkan kepalanya.
Meskipun kabar bahwa ibunya Andra merebut suami orang sudah menyebar. Warga sekolah tidak membully apalagi mengucilkan Andra. Karena mereka berpikir,yang salah adalah mereka yang selingkuh. Dan mereka juga berpikir kalo Andra dan Iky juga pasti tidak menginginkan hal itu. Mereka berdua pasti sangat tertekan dengan keadaan keluarganya,jadi mereka tidak ingin membuat Andra dan Iky lebih tertekan lagi karena mendapat perlakuan buruk di sekolah.
Namun tetap saja,ada beberapa siswa yang membicarakannya. Bukan Andra yang mereka bicarakan,tapi mereka membicarakan busuknya Yunita yang menjadi seorang pelakor.
Andra tidak sekali dua kali mendengar itu. Dia juga tidak berniat untuk menegur, karena yang mereka bicarakan adalah fakta. Dia juga tidak ingin membela Yunita yang emang sudah jelas salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owner Of The Soul
Ficção AdolescenteDia adalah orang yang sangat suka membaca buku novel. Hampir setengah isi kamarnya dipenuhi oleh buku-buku novel yang tersusun rapi. Kecelakaan yang terjadi merupakan akibat dari kecerobohannya. Bukannya pergi ke alam lain, dia malah memasuki sebuah...