Eleven

2.8K 213 2
                                    

Sekarang Iky dkk sudah berada di kantin. Mereka sudah memesan makanan dan sedang menikmatinya. Lagi enak-enaknya, tiba-tiba ada suara yang membuat seisi kantin terganggu.

"Maaf ya,aku gak sengaja." Seorang siswi tidak sengaja menumpahkan kuah makanannya pada siswi lain. Dan kita sudah tahu siapa mereka. Benar, mereka adalah Olivia dan Kara.

Drama apa lagi ni

Cihh ganggu aja

Apalagi si

Nangis aja terus

Begitulah ucap para siswi yang melihat kejadian itu.

"Maksud lo apa. Sengaja numpahin makanan lo ke gue gitu." Kara berbicara dengan santai,meskipun sebenarnya dia ingin sekali menjambak Olivia.

"Aku gak sengaja hiks hiks." Tangisan Olivia semakin menjadi-jadi setiap Kara berbicara. Tapi untungnya Kara masih bisa menahan amarahnya. Jika kalian bingung kenapa Kara tidak memukul Olivia. Alasannya karena Kara sudah cukup lelah,bukannya mendapat pembelaan,dia malah dijadikan pelaku. Benar, Alur novel sudah mulai berubah.

"Pawangnya kemana sih,padahal dramanya udah mulai." Ucap Arkan.

"Tuh udah dateng," sahut Iky.

Dari arah Kanan terlihat Andra dkk datang dan berjalan menghampiri tempat perkara.

"Apa yang sudah kamu lakukan Kara." Mata tajam itu terus melihat ke arah Kara sampai membuatnya sedikit gemetar.

"Aku gak ngapa-ngapain Dra,dia yang sengaja nyenggol aku." Sejelas apapun Kara menjelaskan,pada akhirnya dia yang akan disalahkan.

Muak dengan keadaan itu,Kara pergi meninggalkan mereka. Semua yang berada di kantin terus memperhatikan para pemain drama itu.

"KARA." Kara terus berjalan tidak peduli dengan Andra yang terus meneriakkan namanya.

Iky,Bisma dan Arkan sangat fokus memperhatikan drama itu. Bagi mereka itu tontonan yang cukup seru meskipun menyebalkan.

"Gue gak tau sebenernya di sini yang bodoh itu siapa," kata Bisma.

"Kalo nanya bodoh,semuanya juga bodoh. Kalo nanya yang paling bodoh,udah jelas si Andra," sahut Arkan.

Iky mengangguk mendengar perkataan Arkan. Semuanya emang gak ada yang bener.

Tidak lama kemudian,Iky bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kantin,searah dengan jalan yang dilalui Kara.

"Lah,dia nyusul"

"Kayanya iya"

Arkan dan Bisma cukup kebingungan dengan yang dilakukan temannya itu.

Di sisi lain,Andra dkk juga melihat Iky yang sepertinya pergi menyusul Kara.

Sekarang Kara berada di toilet membersihkan bajunya yang terkena tumpahan kuah. Untungnya, minyaknya tidak cukup banyak,jadi masih bisa dibersihkan meskipun bajunya jadi berantakan.

"Cape gue," gumamnya.

Selesai membersihkan bajunya,Kara keluar meninggalkan toilet. Dan di sana sudah ada Iky yang menunggunya.

"Nih pake." Iky memberikan jaketnya pada Kara. Tidak mungkin Kara melanjutkan pelajaran dengan penampilan seperti itu.

"Gak usah,gue gak papa kok," tolak Kara.

"Pake." Iky cukup seram,jadi Kara menerima jaketnya. Lagipula Iky juga tulus membantunya, tidak baik jika terlalu menolak. Dan tidak lupa dia juga mengucapkan terimakasih.

Iky lebih dulu meninggalkan Kara dan kembali ke kelas. Di sana sudah ada Bisma yang menunggunya.

"Hubungan lo apa?" Iky tahu maksud dari pertanyaan Bisma.

"Gak ada,cuman kasian aja. Emang salah bantu orang?" tanya Iky balik.

"Ngga salah sih, cuman waktunya bikin orang salah paham," ucap Bisma.

Owner Of The Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang