30

175 14 0
                                    

       Ketika Hans menunjukkan surat itu, Betrand sedikit bingung, dan matanya langsung tertuju padanya untuk mencari penjelasan yang mungkin.
    
        Betrand dengan cermat bertanya, "Dari mana surat ini?"

"Saya menemukannya di meja di sana, Tuan. Tidak ada yang tampak di sekitar, tapi ini mungkin adalah pesan dari musuh kita," kata Hans dengan menggeleng.

     Surat itu mencemaskan Betrand. Dia dengan hati-hati membuka lipatan surat. Tulisan di dalamnya jelas, tetapi ada noda darah yang berasal dari tempat yang tidak diketahui.

"Tuan Betrand, ini baru awal permainan."

Benaknya merasa kata-kata itu menggema. Apa artinya? Apa yang mereka alami hanyalah awal dari rencana yang lebih rumit dan mengerikan?

Dengan amarah dan kegelisahan, Betrand menggertakan giginya.

      Dia menyadari bahwa mereka perlu lebih waspada daripada sebelumnya. Anneth dan dirinya sendiri berada dalam bahaya yang lebih besar dari yang mereka bayangkan, karena musuh mereka telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan mundur dengan mudah.

   Betrand memerintahkan Hans untuk memeriksa surat itu dan memberikannya kepadanya.

   Hans segera mengikuti perintahnya dengan mengangguk. Kemudian, betrand menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Mereka harus menyelidiki sumber ancaman ini dan menghentikannya sebelum terlambat.
    
         Betrand menatap Anneth dengan penuh kekhawatiran, dan meskipun dia berusaha untuk tetap tenang di depannya, dia menyadari bahwa Anneth juga mengalami ketegangan yang sama.

Betrand bersumpah dalam hati penuh tekad untuk melindungi Anneth dengan segala cara yang dia bisa. mereka juga akan menghadapi setiap hambatan yang muncul dengan keberanian, siap untuk mengakhiri permainan yang telah dimulai dengan kekerasan itu.

     "kita pergi dari sini dulu tuan muda,karena nona muda sekarang lebih penting" ucap hans

   "kita pergi ke rumah sakit hans,kerahkan seluruh anggota kita untuk menyelidiki dan mengawal kita dengan anneth namun hanya beberapa anggota inti saja" ucap betrand sambil menggendong anneth menuju mobil miliknya

    "bertahan sayang"ucap betrand penuh dengan wajah khawatir teramat dalam terhadap istri yang dicintainya

       "darah harus dibalas dengan darah" ucap betrand dalam hati dengan penuh emosi

     Mobil melaju dengan cepat melintasi jalan yang sepi di tengah malam. Betrand duduk di kursi pengemudi dengan tangan kuat menggenggam kemudi, pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran akan keselamatan Anneth.
    Di sampingnya, Anneth duduk dengan wajah pucat, tetapi matanya penuh dengan keteguhan dan tekad yang sama seperti suaminya. Mereka berdua saling bertatapan, saling memberikan dukungan tanpa kata-kata.

     Hans duduk di kursi belakang, mata fokus pada jendela yang melintas di luar. Dia memegang surat yang ditemukan sebelumnya, mencoba menyusun potongan-potongan puzzle yang berpotensi membahayakan nyawa tuannya dan Nyonya Anneth.

"Saya akan segera memanggil anggota tim untuk menyelidiki dan mengawal kita," kata Hans, suaranya serius dan penuh pertanggungjawaban.

Betrand mengangguk, membenarkan keputusan itu. Mereka membutuhkan perlindungan ekstra, terutama karena ancaman yang telah mereka hadapi. Dalam keadaan seperti ini, tidak ada yang boleh diabaikan.

      "Saya akan meminta mereka untuk bersiap-siap segera setibanya kita di rumah sakit," tambah Hans.

      Betrand menoleh ke arah Anneth, mencoba memberinya senyuman yang lembut meskipun hatinya gemetar dengan kecemasan yang mendalam. "Kita akan segera sampai di sana, sayang. Semuanya akan baik-baik saja."

-TAKDIRKU-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang