jangan lama-lama

21 2 0
                                    

✨ usik ✨

~ hari-hari kujalani
Harap ada yang bermakna
Kembalikanlah senyumku yang pergi
Secepat seperti di lahirkan lagi

Tiada yang meminta seperti ini
Tapi menurutku tuhan itu baik
Merangkai ceritaku sehebat ini

Tetap
menunggu dengan hati yang lapang
Bertahan dalam macamnya
alur hidup
Sampai bisa tiba bertemu cahaya

~

Happy reading ✨

S

udah 3 hari Evan belum bangun.

Shanum setiap pulang sekolah selalu mampir ke rumah sakit untuk bertemu dengan Evan, kalau tidak ada les itupun.

Kini shanum sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, dirinya sudah mengganti bajunya dengan baju biasa bukan baju seragam.

Shanum setiap akan ke rumah sakit selalu berharap, bahwa saat dirinya datang Evan sadar dari pingsan nya.

Tiada henti nya dia berharap seperti itu.

Sebelum ke rumah sakit, shanum membeli beberapa macam buah-buahan dan makanan untuk keluarga Evan, setiap dia datang ke rumah sakit pasti tangannya tidak pernah kosong.

Saat telah membeli itu semua, dia melanjutkan perjalanannya.

Shanum pun sampai di rumah sakit, dia berjalan di lorong dengan hati yang tak henti berdoa.

"Assalamualaikum, Tante," ucap shanum saat melihat ibu Evan yang duduk sendirian di sana.

"E-eh, nak shanum," kaget nya karena tiba-tiba shanum datang.

"Tante, ini saya bawa makanan," katanya sambil menyodorkan sebuah plastik yang berisi makanan.

"Aduh, jadi ngerepotin padahal gak harus bawa sesuatu ke sini tuh, tapi kamu setiap ke sini selalu bawa sesuatu," ucap ibu Evan dengan senyuman kecil.

"Hehe, gapapa kok gak ngerepotin juga. By the way shanum boleh masuk gak, tan?" Tanya nya.

Ibu Evan mengangguk, dengan segera shanum masuk ke ruangan itu.

Dia duduk di kursi sebelah brankar.

"Hei, kamu udah 3 hari gak bangun-bangun, emang mimpi-in apa sih? Sampai nyenyak banget tidurnya, tapi aku mohon jangan lama-lama ya? Disini ada aku yang kangen kamu, ada orang tua kamu juga," ucapnya dengan senyuman kecil, tangan nya seperti biasa menggenggam tangan Evan.

"Kamu emang gak risih ya di pasang banyak alat gini? Sampai nafas aja di pakein alat, biasa nya kan kamu selalu gak mau ribet, lah ini ribet banget, dimana-mana ada alat," oceh shanum dengan melihat alat-alat itu.

"Bangun yuk? Aku kangen, katanya kamu mau ngasih sesuatu, tapi kok kamu malah masuk rumah sakit?" Katanya dengan suara yang mulai bergetar, kepala nya di jatuhkan di dada Evan, dirinya menangis.

"Hiks... Hiks.." isakan shanum semakin keras suaranya, dadanya sesak.

Tetapi tiba-tiba jari Evan bergerak pelan, membuat shanum mengangkat kepalanya dan menatap Evan.

"Evan.." panggil shanum berharap bahwa Evan telah bangun.

"S-shanum, m-mah, a-ayah.." racau Evan masih dengan mata yang tertutup.

Shanum dengan segera keluar dan memanggil kedua orang tua Evan.

"Nak, ini mamah.." kata ibu Evan saat masuk ke ruangan itu.

Shanum Flora Rosie | [ON GOING] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang