hujan bersama tenang

12 2 0
                                    

Malam yang tenang serta di iringi suara hujan yang cukup deras di luar sana, terdapat shanum yang sedang mengerjakan tugas sekolah nya di kamar.

Shanum yang tadinya sangat fokus terhadap tugas nya, tiba-tiba saya fokus buyar karena ada yang shanum pikirkan tiba-tiba.

"gue baru nyadar, kok sekarang gue kayak jarang liat Alina ya? Padahal biasa nya itu bocah suka ngajak main masak-masakan, sekarang kayak sepi banget gak ada yang ngajak main," lirih nya dengan mata yang menatap entah kemana.

"eh, aduh, kenapa gue coret-coret ini buku, tugas gue mana kena coretan juga," shanum benar-benar ceroboh di malam ini, akibat masalah kecil ternyata menjadi besar, karena shanum terpaksa harus mengerjakan tugas nya dari awal.

Untung saja tugas nya sedikit, jadi shanum bisa menyelesaikan itu semua dengan cepat.

Setelah selesai mengerjakan tugas, shanum keluar dari kamar dan menuju dapur. Jujur, dia sangat lapar sekarang, karena keliatannya dapur sedang sepi, shanum berinisiatif untuk membuat mie instan saja.

Tanpa disadari shanum sendirian di rumah, karena orang tuanya belum pulang, adiknya yang tidak tau keberadaan nya dimana, dan darel yang sedang nongkrong dengan teman-temannya.

Setelah mie nya jadi, shanum langsung membawa makanan nya ke kamar beserta air dingin untuk dirinya minum.

Saat sedang menaiki tangga shanum mendengar ada yang mengetuk pintu di luar sana.

Dengan segera shanum turun lagi dan menyimpan makanan nya di meja, lalu dia berlari ke arah pintu untuk membuka pintu itu.

"sebentar," ucapnya lalu membuka memutar kunci pintu itu, dan membuka nya.

"loh? Abang? Abang darimana? Kok bisa basah gini sih?" shanum dengan cepat mengambil handuk yang ada di kamar mandi dekat dapur.

"nih, handuk." darel dengan cepat meraih handuk itu lalu memakai nya di bagian pinggang.

"ihh, Abang kalo mau buka baju, sana lari ke kamar mandi di dapur," titah shanum pada darel, darel yang tidak mau mendengar ocehan sang adik pun hanya menurut.

Darel langsung berlari dan memasuki kamar mandi.

Shanum langsung menutup pintu nya kembali, dia sekarang melanjutkan aktivitas nya untuk makan.

Dia kembali membawa makanan nya dan menaiki tangga kembali.

••••

Setelah beberapa menit shanum makan, dia akhirnya beres.

Shanum menyimpan piring yang kosong di meja belajar nya. Shanum kini entah sedang memikirkan apa, dia terlihat fokus menatap ke arah jendela, mungkin ia sedang menatap air yang berjatuhan cukup deras di luar sana.

"hujan mengingatkan aku tentang masa kecil yang sudah tenggelam dari lama, dimana dulu saat masih kecil aku selalu ingin bermain dengan mu, hujan. Apakah aku masih bisa merasakan bermain dengan mu? Dirimu memang selalu bikin aku demam kalo terlalu lama bermain hujan, tapi dirimu sangat indah dan menyenangkan sehingga aku betah bermain denganmu disaat kecil."

•• flashback on ••

"bun, aku pingin main hujan, boleh ya?" ucap gadis kecil yang sedang memohon pada bunda nya.

"nanti kamu sakit, nak, jangan ya?" larang nya dengan suara yang sangat lembut, tetapi shanum kekeh pingin bermain hujan, pada akhirnya elena hanya pasrah, dia memperbolehkan shanum untuk bermain hujan.

Shanum Flora Rosie | [ON GOING] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang