Happy reading~
Shanum kini telah sampai di suatu tempat bersama vano. Tempat yang mereka kunjungi adalah taman, yang mungkin pemandangan nya indah, udara nya segar, dan cukup nyaman juga itu menghilangkan rasa stres.
Vano sengaja mengajak shanum ke tempat ini, karena dia tau bahwa shanum menyukai tempat yang seperti ini, Vano sangat senang jika bisa membuat Shanum bahagia.
Setelah mereka berdua menemukan tempat duduk yang mungkin sangat nyaman dan teduh untuk di tempati, mereka duduk sembari menikmati keindahan alam di taman itu, banyak bunga-bunga yang indah dan warnanya cantik disertai kupu-kupu yang berterbangan kesana-kemari untuk menyinggahi bunga-bunga itu.
"Bang," panggil shanum dengan mata yang pokus melihat para kupu-kupu itu.
"Hm?"
"Shanum pengen banget jadi kupu-kupu," katanya sembari tersenyum kecil melihat kupu-kupu yang terbang ke arahnya dan diam di tangannya.
"Alasannya?" tanya Vano dengan nada bingung.
"Karena kupu-kupu bisa terbang bebas ke manapun yang dia mau, dan kupu-kupu juga selalu terlihat indah dalam warna apapun." Shanum menatap Vano dengan tersenyum dan di balas oleh senyuman kecil dari Vano juga.
"Shanum.. hidup lebih lama lagi, ya? Jangan pernah tinggalin Abang, kalo ada masalah apapun kamu boleh bilang ke Abang, bisa jadi Abang punya jalan keluar nya," ujar Vano sambil mengelus rambut panjang Shanum.
"Shanum gak bakal tinggalin Abang kok, tapi kalau untuk hidup lebih lama lagi, shanum gak janji, hehe.."
"Udah ah jangan bahas yang beginian, kan ini kita niatnya mau senang-senang abangg!" lanjut Shanum.
"Yaudah, sekarang mau ngapain?"
"Pengen es krim yang di abang-abang itu tuh," ucap Shanum sambil menunjuk ke arah tukang es krim.
"Yaudah, ayok."
Mereka pun membeli es krim dengan rasa yang sama yaitu, vanilla. Rasa vanilla adalah rasa kesukaan Shanum, hanya saja Darel ingin mengikuti Shanum.
Mereka pun kembali duduk di tempat yang tadi setelah membeli es krim.
"Makasih abangg!!" seru Shanum pada Vano.
"Iya dek, sama-sama."
"Udah ini mau kemana lagi?" tanya Vano.
"Pengen ke makam nya Evan, boleh?"
Vano terlihat bingung, Evan katanya? Bukannya itu adalah pacar Shanum? Tapi kenapa Shanum bilang makam nya Evan?
"Bukannya Evan itu pacar kamu ya dek?"
"Iyaa. Adek belum cerita ke Abang ya? Jadi pacar adek udah gak ada, udah cukup lama gak ke makam nya jadi sekarang aja, boleh ya?"
Vano pun pada akhirnya mengangguk, sebenarnya dia tidak menyangka, padahal dulu Vano dan Evan sangat dekat dan sudah berjanji akan menjaga Shanum dengan sebaik-baiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanum Flora Rosie | [ON GOING] ✓
Teen Fictionseorang gadis yang sangat tersiksa oleh pahitnya dunia, namun ia terus saja bersabar untuk menjalani kehidupan ini. apakah dia akan bertahan? note: ini hasil pikiran aku sendiri ya, no copy! • hak cipta dilindungi undang-undang