bintang terindah

16 2 0
                                    

- rumpang

Katanya mimpiku akan terwujud
Mereka lupa tentang mimpi buruk
Tentang kata maaf, sayang aku harus pergi..

Sudah ku ucap semua pinta
Sebelum ku memejamkan mata
Tapi selalu saja kamu tetap harus pergi..

~~

Happy reading 🌷

Malam yang sunyi di rumah sakit, shanum masih tidak di perbolehkan untuk pulang oleh dokter. Kini dia hanya sendiri di rumah sakit, karena abangnya harus pulang atas suruhan sang ayah.

Merasa bosan di kamar, dia memanggil suster dan bilang ingin berjalan-jalan sebentar.

Suster mengangguk lalu menyiapkan satu kursi roda untuk shanum, dia pergi bersama seorang suster yang mendorong kursi roda itu.

Saat tibanya di taman rumah sakit, angin malam langsung menerpa tubuh shanum, suara jangkrik terdengar sangat jelas sehingga malam yang sunyi itu di penuhi oleh suara itu.

"Suster, disini aja," ucap shanum pada suster itu.

"Baik, kalau begitu saya izin untuk kembali ke dalam, kalau ingin kembali ke ruangan, kamu bisa minta tolong pada suster yang ada di sekitar sini," jawab suster itu dengan sangat ramah, shanum mengangguk kecil.

Suster itu mulai meninggalkan shanum. Sekarang shanum kembali sendirian, ketenangan mulai terasa oleh shanum.

Bulan yang sangat indah di atas sana, dan ada banyak bintang di malam ini.

Lampu yang menerangi taman, bunga-bunga yang menghiasi taman, dan suara angin yang berhembus dengan ketenangan yang sudah lama shanum tidak rasakan.

"Tuhan, jika aku memang tidak pantas untuk bahagia, tolong bawa aku pergi dari sini.. shanum cape, shanum bener-bener lelah.." lirih shanum sambil melihat langit.

Air matanya mulai mengalir.

Shanum cukup lama memandangi bintang-bintang itu, dia sangat suka dengan bintang di malam ini, bintang di malam ini sangat indah dan bersinar di kala hati nya sedang gundah.

Setelah beberapa menit shanum terdiam di taman itu, dia mulai merasa bosan, pada akhirnya shanum celingukan mencari suster yang ada di sekitar taman ini.

"Suster!" Teriak shanum saat melihat seorang suster yang baru keluar dari gedung rumah sakit.

Karena merasa di panggil, suster itu menghampiri shanum.

"Iya? Butuh sesuatu?" Tanya suster itu sambil jongkok di depan shanum.

"Sayang pingin balik ke ruangan saya, boleh tolong anter saya?" Pinta shanum sambil memegang tangan suster itu untuk berdiri.

"Oh, boleh. Mari saya antar, ruangan nya di sebelah mana?"

"Biar nanti saya tunjuk." Ucap shanum, dan pada akhirnya shanum pun masuk ke dalam gedung rumah sakit.

****
Evan sedang terlelap karena efek bius yang di suntikan oleh dokter. Karena sebelum itu, Evan sempat kesakitan akibat kemoterapi tadi sore.

Sang ibu sangat cemas akan takut terjadi apa-apa pada putranya. Dia tidak berhenti berdoa sambil menangis.

Lalu kemana ayahnya? Ayah Evan pergi kerja karena ada urusan yang sangat penting sehingga tidak bisa di gantikan oleh orang lain.

Saat sang ibu sedang berdoa sambil menutup matanya, ada seseorang yang memanggil nya dengan suara yang sangat pelan.

Shanum Flora Rosie | [ON GOING] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang