9🎤Hujan

76 19 6
                                    

Sudah dua hari ini Juna menghabiskan waktu di salah satu ruangan di tempat tinggalnya yang ia jadikan mini studio.

Juna berambisi menyelesaikan lagu untuk debut solo secepatnya yang sempat terhenti produksi. Ia tetap kekeh ingin memakai lagu buatannya sendiri sebagai lagu utama.

"Aduh padahal gue udah majang fotonya Kak Sabrina besar banget di sini tapi kenapa idenya enggak lancar-lancar sih." Gumam Juna sambil melepas headphonenya dan mengacak rambutnya karena frustasi.

Juna memutuskan untuk keluar dari studio mininya dan ternyata hari sudah gelap, ia pun memutuskan untuk pergi ke minimarket untuk membeli camilan.

"Dih pelukan di tempat umum kayak enggak punya malu aja." Cibir Juna saat melihat Reina berpelukan dengan laki-laki yang pernah dilihatnya waktu di taman apartemen.

Cukup lama Juna keluar membeli makan sambil berjalan-jalan, ia pun memutuskan kembali untuk melanjutkan membuat lagu karena merasa sudah memilik sedikit ide.

Saat akan naik lift ia berpapasan dengan Reina yang ternyata juga akan naik lift.

"Lo kenapa kalau pacaran enggak di dalem unit aja?"

Reina melirik Juna dengan malas, "Urusannya sama lo apa?"

"Enggak ada sih gue cuma tanya aja."

"Ada gitu artis yang hobi ngurusin urusan orang biasa." Cibir Reina

"Lupain deh lupain kata-kata gue tadi." Balas Juna dengan kesal.

Ting...

"Reina...!!" Panggil Yura dan Wina dari dekat pos satpam.

Reina panik, sontak ia langsung mendorong Juna agar masuk ke dalam lift.

"Aduh sakit woy!" Pekik Juna.

Reina mengabaikan protes dari Juna dan dengan cepat memencet tombol lift agar segera tertutup.

"Kok malah pada di sini sih?" Tanya Reina saat kedua sahabatnya menghampiri dirinya.

"Mau mampir tempat lo dulu." Balas Yura yang diangguki setuju oleh Wina.

"Yah tetangga gue lagi sensitif kapan-kapan aja ya, sekarang kalian berdua tunggu di sini dulu gue bakal cepet dandannya." Jelas Reina yang untung saja kedua sahabatnya tersebut mau mengerti dirinya.

Tanpa diketahui Reina ternyata Juna sudah menunggu kedatangan gadis tersebut dengan raut wajah kesal.

"Lo gila ya dorong gue kayak tadi." Protes Juna sesaat pintu lift terbuka menampilkan sosok Reina.

"Sorry keadaan genting tadi." Balas Reina yang berusaha segera masuk ke dalam unitnya.

Juna semakin kesal dan tetap berusaha mengikuti Reina, "Heh gue masih enggak terima ya."

Reina yang tidak tau Juna mengikutinya pun menutup pintu unitnya dengan kencang dan hampir mengenai wajah pemuda tersebut.

"Wah makin kurang ajar aja itu cewek." Maki Juna sambil memegangi dadanya karena hampir saja wajah tampannya terluka.

Juna semakin kesal dan memutuskan untuk menunggu Reina keluar unit.

Reina terkejut saat membuka pintu dan Juna pun yang sedari tadi menunggu pun ikut terkejut.

"Beneran mirip Kak Sabrina." Gumamnya pelan.

Sesaat kemudian Juna langsung menggeleng-gelengkan kepalanya agar ia kembali sadar.

Reina mengernyitkan dahinya, "Lo kenapa?"

"Selesaiin dulu urusan yang tadi gue masih enggak terima." Jelas Juna dengan nada kesal.

Tetangga Artis II Jungkook RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang