Reina senang bisa pulang dari kantor lebih awal karena atasannya beberapa hari ini tidak membuat kebijakan secara sepihak.
"Reina..." Panggil Yura saat Reina akan memasuki gedung tempat tinggalnya.
Yura berlari kecil menghampiri Reina, "Ini ada cupcake buat lo."
"Makasih ya, lo tau aja kalau gue lagi pengen makan yang manis-manis." Kata Reina dengan raut wajah bahagia.
"Itu juga bisa lo anggap sebagai ucapan selamat karena hari ini jadi hari pertama lo balik kerja setelah acara keluarga." Jelas Yura sambil merangkul Reina.
Reina tersenyum, "Sebenernya sih gue udah berangkat kerja dari kemarin."
"Ha? Kemarin? Bukannya pas kita minum lo bilang masih mau cuti?" Tanya Yura yang tentu saja terkejut mendengarnya.
"Awalnya gitu sih tapi ada sesuatu yang bikin gue kemarin pengen kerja aja." Balas Reina sambil tersenyum malu.
"Aduh pasti mau ketemu Govalin yaa..." Goda Yura sambil menoel dagu Reina.
Reina mengernyitkan dahinya, "Kok jadi Govalin?"
"Eh lupain aja kata gue tadi, maklum habis kerja jadi gue agak ngaco." Balas Yura untuk menutupi kepanikannya.
"Bisa-bisa dimarahin Govalin gue kalau nih mulut enggak bisa direm terus."-rutuk Yura di dalam hati.
Reina tersenyum tanpa curiga, "Dasar."
"Yuk temenin gue nonton idola gue aja." Kata Yura sambil menggandeng tangan Reina.
"Iya deh iya."
Kebetulan Juna memang bilang kalau hari ini pulang larut jadi Reina bisa membawa sahabatnya bermain seperti biasanya. Setelah kejadian dini hari kemarin memang Reina dan Juna menjadi lebih akrab.
"Eh tetangga lo kayak gimana sih kok lo pas awal-awal sering banget ngeluh?" Tanya Yura saat keduanya melewati pintu unit Juna.
"Janda anak 7." Jawab Reina asal.
Yura tercengang mendengarnya, "Buset banyak banget pantes aja waktu itu lo bilang tetangga lo lagi sensitif."
"Ya gitu deh Ra."
"Yura maaf ya kalau gue bohong soalnya gue takutnya lo pingsan kalau tau tetangga gue itu idola lo."-rengek Reina dalam hati.
Seperti biasanya Yura akan menonton idolanya di ruang tengah yang berada di unit Reina. Alasan Yura sering menumpang saat mendukung idolanya karena tempat tinggalnya tidak kedap suara seperti tempat Reina.
"Sumpah ya tadi di tempat kerja rasanya gue mau bolos biar bisa nonton langsung ke studio Rei." Celetuk Yura dengan nada bahagia.
"Habis itu lo dipecat terus enggak bisa fangirlan lagi." Balas Reina yang terdengar kejam tapi realistis.
Yura cemberut, "Ih lo kok gitu sih."
"Ya lo sih masak mau bolos kerja udah tau atasan lo susah banget eh lo kepikiran mau bolos." Cecar Reina.
"Cuma kepikiran doang, gue enggak seberani itu."
"Iya deh,"
"Ini minuman sama makanannya kalau kurang ambil sendiri jangan manja." Kata Reina sambil menyerahkan nampan pada sahabatnya tersebut.
Mata Yura berbinar, "Makasih sahabatku yang baik hati."
Kini keduanya mulai menonton interview The Scene Boys disalah satu acara TV. Yura tampak antusias dan Reina hanya duduk di sebelah Yura sambil bermain ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Artis II Jungkook Ryujin
FanficKehidupan Reina Darmawan yang tenang mulai berubah semenjak kedatangan tetangga baru seorang anggota boy group yang banyak tingkah bernama Juna Mahendra.