2🎤Reina dan Kehidupannya

142 15 8
                                    

Matahari mulai menampakkan sinarnya, menandakan orang-orang harus mulai menjalankan aktivitasnya. Termasuk Reina Darmawan, seorang gadis cantik berambut pendek yang baru saja keluar dari tempat tinggalnya dengan pakaian rapi.

Reina keluar sambil membawa plastik berisikan 1 kotak besar donat yang sengaja ia siapkan untuk diberikan pada satpam yang berjaga diapartemennya.

"Pagi Pak Amin ini ada sedikit makanan buat bapak sama yang lain ya." Kata Reina sambil tersenyum ramah.

Pak Amin menerima uluran plastik tersebut dengan senyum lebar, "Ya ampun Neng Reina baik banget ngasih makanan terus."

"Pak Amin sama yang lain juga baik banget kok."

"Si Neng geulis bisa aja." Reina tersenyum mendengarnya.

"Ya ampun Mbak tak kirain tadi Sabrina yang main film itu." Tegur Mas Tejo yang baru kembali dari berkeliling.

Reina tersipu malu mendengarnya karena untuk kesekian kalinya ia dibilang mirip dengan aktris kesukaannya tersebut.

"Mas Tejo bisa aja mujinya." Balas Reina sambil memukul bahu Mas Tejo.

Mas Tejo tertawa, "Hahaha... Beneran mirip banget soalnya Mbak."

"Duh saya jadi malu disamain sama artis secantik Sabrina Putri."

"Neng Reina juga enggak kalah geulis." Timpal Pak Amin.

"Duh bisa-bisa saya enggak jadi kerja karena kesenengan denger pujian,"

"Saya pamit dulu ya Pak Amin Mas Tejo." Pamit Reina dengan senyum lebar.

"Iya Mbak hati-hati."

"Iya Neng hati-hati."

Reina pun berjalan dengan senyum yang masih setia melekat pada wajahnya menuju halte terdekat. Gadis cantik tersebut memang biasa berangkat ke kantor dengan menggunakan bus.

Bus yang biasa Reina naiki datang sesuai jadwal yang sudah tertera di halte, ia pun segera menaiki bus tersebut.

"Aaaa.. Kak Sultan ganteng banget!"

"Kak Juna juga ganteng banget."

"Pokoknya nanti kita harus bolos buat nonton mereka soalnya hari ini promosi terakhir mereka diacara musik."

"Ssttt... Enggak usah keras-keras."

Reina tersenyum mendengar percakapan para anak SMA yang berdiri didekatnya. Ia jadi teringat dengan dirinya sendiri saat seusia mereka juga sangat antusias membicarakan idolanya dimana pun dan kapan pun.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke halte yang dekat dengan kantor dan tinggal berjalan 2 menit untuk benar-benar sampai ke kantor.

Reina kembali tersenyum lebar saat melihat sahabatnya berdiri di lobi kantor.

"Tumben pagi-pagi udah sampai kantor." Kata Reina sambil merangkul Chesil.

Reina sangat merindukan salah satu sahabatnya dari SMA tersebut karena setelah 2 tahun debut Chesil dan grubnya sangat sibuk. Meski satu kantor mereka sangat jarang bertemu, ditambah lagi sekarang ada pembagian divisi membuatnya semakin susah untuk bertemu sahabatnya.

Chesil menyambut sahabatnya juga dengan antusias, "Iya dong soalnya mau rapat buat acara pengakraban divisi." Pamernya.

"Ih mau ikut." Balas Reina sambil melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Ya makanya Ibu sekretaris bujuk dong Ibu pimpinannya." Goda Chesil yang membuat bahu Reina seketika merosot.

Keduanya berjalan menuju lift dan beberapa menit kemudian lift terbuka memperlihatkan Marco dan Januar yang membuat Reina cukup terkejut.

Tetangga Artis II Jungkook RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang