17🎤Latihan

63 14 1
                                    

Hari ini Juna dijadwalkan untuk rapat membahas tentang pembuatan video klip lagu debutnya.

"Juna..." Panggil Miko sambil menghampiri Juna yang sedang berdiri di depan lift.

Miko menepuk bahu kanan Juna, "Eh lo kenapa tiba-tiba ngeblokir gue sama yang lain?"

"Maaf ya emang kita kenal?" Tanya Juna dengan nada malas.

"Buset lo kenapa anjir?!" Pekik Miko yang membuat mereka berdua menjadi perhatian beberapa orang.

Juna masih kesal dengan para sahabatnya karena merasa terkhianati, "Maaf ya saya mau rapat dulu."

"Tuh anak ketempelan apa gimana." Gumam Miko sambil menggaruk kepalanya.

Juna dan Miko memang bekerja di satu agensi yang sama sejak agensi Miko bergabung di bawah naungan agensi Juna.

Setibanya di lantai 6 Juna langsung menuju ke salah satu ruang rapat yang memang sudah disiapkan untuk dirinya serta Tevin. Kebetulan Tevin juga akan merilis lagu duet dengan salah satu penyanyi pilihannya.

"Pagi Bang." Sapa Juna pada Tevin dan Tio yang sudah berada di ruangan.

"Kenapa muka lo pagi-pagi udah kusut." Celetuk Tevin saat melihat wajah Juna.

"Enggak biasa aja."

"Tempat tinggal lo yang sekarang enggak bikin lo nyaman apa gimana?" Tanya Tio.

Juna langsung menggeleng cepat, "Nyaman kok Bang."

"Syukur kalau gitu, semisal enggak nyaman bilang aja sama gue nanti langsung gue cariin yang baru." Jelas Tio sambil menepuk-nepuk bahu Juna.

"Iya Bang pokoknya makasih banget ya udah mau gue repotin terus." Balas Juna dengan tulus karena memang Tio merupakan manager yang sangat baik pada para anggota The Scene Boys.

Tio tersenyum teduh, "Enggak kok santai aja."

Beberapa menit menunggu akhirnya perwakilan produser dan tim kreatif masuk ke ruang rapat. Pembahasan rapat dimulai dari projek duet Tevin kemudian dilanjutkan projek debut Juna.

"Juna harap didengarkan baik-baik ya soalnya tidak ada pengulangan penjelasan," kata salah satu tim kreatif yang membuat semua orang yang ada dalam rapat penasaran.

"Setelah butuh banyak perjuangan akhirnya kita bisa menyesuaikan permintaan kamu yaitu Sabrina jadi model video klip kamu."

Penjelasan tersebut membuat Tevin dan Tio langsung melihat ke arah Juna dengan antusias. Namun, entah kenapa justru Juna merasa biasa saja padahal harusnya sekarang ia melompat sangking gembiranya.

Rapat pun berlanjut dan berjalan lancar sampai selesai. Kini di dalam ruang rapat tinggal Juna, Tevin dan Tio.

"Sok cool banget lo tadi pas dibilang kalau bakal Kak Sabrina yang jadi model video klip lo, aslinya pasti lo mau ngereog kan." Goda Tevin.

"Harusnya sih gitu ya?" Juna justru bingung dengan dirinya sendiri.

Tevin langsung menempelkan tangannya pada dahi Juna, "Lo sakit apa gimana?"

"Gue sehat kok." Balas Juna sambil menepis tangan Tevin.

"Terus kenapa respon lo kayak orang bingung gitu?"

"Gue juga enggak tahu,"

"Udah ya gue mau latihan dulu." Pamit Juna meninggalkan Tevin dan Tio yang sedang kebingungan.

"Gue kenapa ya?" Gumam Juna sambil mengacak rambutnya asal.

"Lo kenapa?" Juna terkejut mendengar suara yang familiar tersebut.

"Kok lo ada di sini? Mau ketemu sama Miko apa gimana?"

Reina mengernyitkan dahinya, "Kok jadi Kak Miko? Orang gue habis nemenin Kak Tyana rapat."

"Oh."

Juna dan Reina pun masuk ke dalam lift, tapi anehnya Reina juga keluar lift di lantai yang sama dengan Juna.

"Lo mau ngapain turun di sini? Lantai ini isinya cuma studio buat dance."

"Gue udah ada janji sama-"

Juna kembali kesal, "Miko lagi rekaman jadi lo harus turun 2 lantai lagi."

"Kok tiba-tiba Kak Miko lagi sih." Protes Reina karena bingung.

"Reina..." Panggil Jeri yang mendekat bersama dengan Hiren.

Reina tersenyum ramah, "Iya Kak."

"Sekarang aja yuk makannya." Ajak Hiren yang disetujui oleh Reina dan Jeri.

"Tunggu dulu ini maksudnya gimana?" Tanya Juna yang bingung melihat interaksi Reina dan kedua kakaknya digrup.

Tanya Jeri, "Apanya yang gimana Jun?"

"Kayak akrab banget kalian padahal baru pertama ketemu." Jawab Juna dengan nada acuh.

"Lah? Kita mah udah kenal lama ya Rei." Reina mengangguk menyetujui perkataan Hiren.

"Kita pertama kali kenal Reina pas jadi model video klip kita." Timpal Jeri.

Juna menolak percaya, "Ngaco kok gue enggak pernah lihat."

"Lo enggak pernah lihat karena Reina cuma shooting sama kita berdua." Jelas Jeri.

"Ha? Yang mana sih?"

Reina sedikit geram karena Juna tidak kunjung ingat, "Lo shooting sama temen gue pas masih jadi siswa pelatihan di agensi MHS Entertainment, Ayuna namanya dan sekarang dia udah debut."

"Oh yang gue shooting di rumah sakit itu?"

"Nah iya itu." Balas Hiren yang juga sudah geram dengan Juna.

"Udah yuk keburu siang nih." Ajak Jeri.

Reina mengangguk setuju, "Iya Kak ayo."

"Duluan Jun."

"Iya Bang."

Setelah kepergian ketiga orang tersebut, padangan Juna seolah kosong. Ia masih tidak menyangka jika ternyata orang-orang terdekatnya sudah mengenal Reina dan entah kenapa ada perasaan tidak terima dalam dirinya.

Juna berjalan gontai menuju ruang latihan yang biasa ia gunakan, para dancer dan pelatih sampai heran kenapa Juna seperti tidak bertenaga seperti itu.

"Permisi." Semua orang menoleh ke arah pintu tidak terkecuali Juna.

"Maaf ya saya izin ambil barangnya Kak Jeri yang ketinggalan." Kata Reina sebelum masuk ruang latihan.

"Iya masuk aja."

"Makasih."

Juna terdiam dan hanya mengikuti arah gerak Reina. Setelah mengambil milik Jeri, Reina mendekati Juna lalu mengulurkan tangan. Juna menjabat uluran tangan tersebut dengan sedikit ragu.

"Selamat ya keinginan lo perlahan terkabul," kata Reina.

"Tapi gue tetep Kak Sabrina dan Kak Sangkara garis keras." Sambungnya dengan suara pelan dan tersenyum manis.

Juna cukup terkejut mendengarnya, tapi entah kenapa ia ikut tersenyum saat Reina juga tersenyum.


👉Bersambung👈


Jangan lupa tekan bintang, tinggalkan komentar dan nantikan kelanjutan ceritanya 💞💞


ayunsambat

Tetangga Artis II Jungkook RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang