12🎤Kesepakatan

63 16 4
                                    

Sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat oleh Reina dan Tio kemarin, hari ini Reina mulai menjaga Juna. Gadis cantik tersebut tidak diharuskan 24 jam berada di dekat Juna karena Tio sudah memberikan calling system yang memudahkan Juna untuk memanggil Reina.

Sembari menunggu panggilan Reina pun membersihkan tempat tinggalnya yang memang sangat jarang ia bersihkan.

Bel berbunyi dan tanpa pikir panjang Reina pun langsung menuju ke tempat tinggal Juna.

"Kenapa?" Tanya Reina setelah membuka pintu kamar Juna.

Juna yang sedang bersandar di tempat tidurnya menoleh, "Gue cuma ngetes aja takut rusak alatnya."

"Kayaknya lo enggak usah pakai ini deh, teriak aja." Kesal Reina sambil mengambil alat yang dipegang Juna.

"Iya kalau lo di kamar kalau enggak gimana?" Protes Juna.

Reina berdecak sebelum mengembalikan alat tersebut, "Iya-iya bawel."

"Awas aja lo kalau pencet lagi cuma iseng doang." Ancam Reina sebelum pergi.

"Iya-iya bawel." Balas Juna saat Reina berbalik hendak meninggalkan kamarnya.

Reina menoleh, "Dih." Juna hanya tersenyum menampilkan deretan giginya.

Reina pikir sejenak izin dari pekerjaan dikantor membuat dirinya merasa lebih baik, tapi ternyata mengurus Juna 100 kali lebih melelahkan daripada bekerja dikantor.

Memang setelah diperingatkan Juna tidak asal menekan tombol, tapi pemuda tersebut meminta bantuan untuk hal-hal yang cukup sepele yang membuat Reina harus belasan kali berbolak-balik.

"Apa lagi?" Tanya Reina dengan nada ketus.

"Ini udah siang lo enggak mau makan?"

Reina menepuk dahinya, "Lo mau makan apa?"

"Apa ya?"

"Buruan."

"Ya udah gue mau sate lontong." Kata Juna dengan wajah bahagia.

"Enggak bisa, yang bisa nerima pesan antar deket sini cuma ayam goreng."

Ekspresi wajah Juna seketika berubah, "Ya ngapain tadi nanya?"

"Basa-basi doang." Balas Reina sambil menjulurkan lidahnya.

"Eh bentar bantuin gue pindah ke ruang tengah." Cegah Juna saat Reina akan keluar kamar.

Reina mengerutkan dahinya, "Ngapain? Di sini aja."

"Gue bosen banget udah bingung mau ngapain lagi di kamar." Jelas Juna yang mau tidak mau diiyakan oleh Reina

Reina pun memapah Juna menuju ke ruang tengah, gadis cantik tersebut hampir saja terjatuh karena perbedaan tubuh keduanya yang cukup jauh.

Sekitar 20 menit menunggu, pesanan keduanya sudah sampai dan Reina yang mengambilnya. Keduanya makan bersama di ruang tengah unit Juna.

"Makan yang banyak biar lo cepet sembuh jadi gue enggak repot." Celetuk Reina saat Juna akan menyuapkan makanannya.

"Cuma 2 hari doang jadi enggak usah lebay." Balas Juna sambil melirik Reina dengan malas.

"2 hari udah kayak 2 tahun kalau ngurusin lo." Protes Reina.

Tentu saja Juna tidak mau kalah, "Ya salah lo sendiri mau."

"Lagi males aja masuk kerja."

"Karena Kak Januar?"

"Ya gitu deh."

Juna mengangguk paham dan mulai menyantap makanannya. Padahal alasan sebenarnya Reina menerima tawaran Tio karena ia tahu sang nenek mengirim beberapa orang untuk memata-matainya, jadi ia memutuskan untuk tidak keluar rumah beberapa hari.

Tetangga Artis II Jungkook RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang