14 🎤 Makan Malam

85 15 9
                                    

Reina langsung pamit pulang setelah kejadian yang membuat dirinya malu serta membuat seluruh orang yang berada di tempat Juna menjadi canggung.

Heni dan Dewa memang bisa masuk tanpa memberitahu Juna karena sejak kemarin ponsel Juna tidak bisa dihubungi serta keadaan Juna yang sedang sakit membuat petugas keamanan membuat pilihan untuk melakukan hal tersebut.

Hal tersebut pun sudah ada dalam perjanjian yang menyatakan bahwa petugas keamanan berhak masuk ke dalam unit tanpa harus izin pemiliknya jika ada hal yang mungkin membahayakan pemilik unit tersebut.

"Kamu sih enggak bilang kalau udah ada yang jagain." Omel Heni saat hendak menyiapkan makan malam.

"Aku ngiranya Bang Tio udah ngasih tahu Mama." Balas Juna sambil menunduk.

"Ya jangan ngerepotin Tio terus dong."

Dewa dengan jahilnya memperburuk situasi, "Tuh dengerin kata Mama."

"Apasih Bang asal nimbrung aja." Protes Juna sambil melempar bantal sofa.

"Mending kamu panggil si cantik tadi buat makan malem bareng." Kata Heni pada anak sulungnya yang hendak melempar kembali bantal sofa pada pemiliknya.

Juna langsung berdiri dari duduknya, "Kenapa harus Bang Dewa yang manggil sih Ma kan ada aku."

"Kamu lagi sakit Juna Mahendra." Balas Heni dengan penuh penekanan pada setiap kalimat.

"Ya lewat telepon aja kalau gitu."

"Santai aja gue enggak bakal nikung lo kok." Goda Dewa sambil cekikikan.

"Dih apaan sih lo Bang." Sewot Juna.

"Udah Wa kamu panggil aja sana."

"Siap Ma."

Sebelum pergi Dewa masih sempat-sempatnya menggoda Juna sampai kesal.

Beberapa kali Dewa memencet bel unit Reina tapi tidak ada balasan karena siempunya sedang bersembunyi, ia sangat malu jika harus bertemu dengan keluarga Juna lagi.

Reina merasa frustrasi karena bel terus bunyi, "Oke Reina lo bisa lo bisa lupain hal tadi." Gumamnya berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

"Iya ada apa?" Tanya Reina setelah membuat pintu unitnya.

"Maaf ya kalau saya ganggu tapi Mama saya pengen ngajak kamu buat makan malam bareng sebagai ucapan terimakasih udah rawat adik saya." Jelas Dewa dengan nada sesopan mungkin.

"Enggak usah repot-repot saya cuma nolong sebisa saya aja." Balas Reina.

"Saya mohon ya soalnya ini keinginan Mama saya."

Reina dengan terpaksa mengiyakan ajakan tersebut, "Oke saya mau tapi say mau ganti baju dulu."

"Oke saya tunggu." Balas Dewa sambil tersenyum.

Reina mengangguk kemudian kembali masuk ke dalam unitnya untuk berganti baju.

"Oh iya boleh saya tanya sesuatu?" Tanya Dewa ketika Reina keluar dari unitnya.

"Iya boleh."

"Kamu punya kakak namanya Jelita?"

Reina mengernyitkan dahinya, "Kok kenal sama kakak saya?"

"Saya enggak tahu Jelita pernah cerita sama kamu apa enggak tapi saya Dewa Mahendra." Reina langsung terkejut mendengar nama tersebut.

"Yang pernah berhadapan sama Nenek?" Dewa mengangguk.

Reina langsung merasa bersalah, "Maaf ya Kak."

Dulu sekali saat Reina masih SMA ia pernah diberitahu oleh sang kakak bahwa pacar kakaknya disuruh untuk menemui nenek sebelum akhirnya keduanya harus putus.

Tetangga Artis II Jungkook RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang