Bruk
Brak
Terdengar suara bantingan barang, dari salah satu kamar di akademi Dec'res dan tentu saja pelakunya adalah Xavier.
"AKHH VEA, VIER MAU VEAAA" teriak Xavier frustasi sambil menghancurkan barang-barang di kamarnya.
"Astaga kenapa kamarnya berantakan" ujar seorang pria yang baru sampai di kamar yang akan di tempatinya, dan betapa terkejutnya dia kalau kamarnya sangat berantakan.
"APA YANG KAMU LAKUKAN HAH!!" bentaknya kepada Xavier yang masih membanting barang di kamarnya, dan karena bentakan itu membuat Xavier berhenti menghancurkan barang dan menatap tajam pria itu.
"Apa yang kau lakukan di kamarku hah?" tanya pria itu dengan nada marah, padahal dia ingin istirahat setelah menempuh perjalanan yang panjang ke akademisi, tapi niatnya hancur saat melihat kamarnya berantakan karena ulah seseorang yang tidak di kenal.
"Jaga nada bicaramu" ucap Xavier dengan datar sambil mendekat ke arah pria itu dengan tatapan tajamnya.
"Apa? Minggir aku mau istirahat, apalagi nanti ada pertandingan untuk murid baru! Dan jangan lupa bersihkan kekacauan yang kau buat" ujarnya tanpa rasa takut, bahkan masuk ke dalam kamar sambil menyenggol bahu Xavier, dan itu berhasil membuat Xavier bertambah marah apalagi sekarang emosinya tidak stabil karena Vea tidak berada di dekatnya, dan sekarang dia sangat merindukan Vea walau hanya beberapa jam tidak bertemu Vea tapi menurut Xavier beberapa jam itu sangat lama, dan itu membuat Xavier menghancurkan barang di kamarnya untuk melupakan frustasinya tapi sekarang sepertinya ada mangsa yang cocok untuk meluapkan kefrustasian Xavier sekaligus kemarahannya.
"Selamat menikmati siksa nerakamu" seringai Xavier sambil melihat ke arah pria yang sedang berbaring di kasur.
Dan setelahnya hanya terdengar teriakan kesakitan dari pria itu karena siksaan Xavier, apalagi pria itu juga tidak bisa melawan Xavier karena dia merasa kalau elemen yang di milikinya tiba-tiba menghilang.
"Vier rindu Vea" lirih Xavier setelah membunuh pria itu, dan membakar mayatnya sampai menjadi abu.
Di sisi lain, sekarang Vea sedang duduk di kursi taman dengan makanan dan minuman yang di berikan sistem kepadanya.
"Enaknya hidup seperti ini tanpa Xavier" senang Vea karena hidupnya terasa lebih tenang saat Xavier pergi ke akademi.
"Oneros" panggil Vea, dan tiba-tiba di depan Vea muncul seorang pria manis dengan kulit pucat nya dan rambut putihnya dan juga jangan lupa dengan ekor di belakangnya dan telinga anjing di kepalanya.
"Nona Vea memanggil Oneros?"
"Iya! Sekarang Xavier sedang di akademi, jadi kamu mulai sekarang akan menemaniku" balas Vea sambil tersenyum, membuat Oneros juga ikut tersenyum sambil memeluk sebelah kaki Vea, karena memang sekarang dia duduk di bawah.
"Apapun untuk nona, maka Oneros akan melakukannya"
"Anjing yang pintar" puji Vea sambil mengelus kepala Oneros, membuat Oneros memejamkan matanya menikmati elusan Vea.
Oneros adalah anjing berwarna putih bersih yang bisa berubah menjadi laki-laki berwajah manis, dan dia di ciptakan oleh Xavier dengan gabungan beberapa elemen yang Xavier punya dari merebut elemen milik orang lain, dan menjadikan elemen itu menjadi miliknya sendiri. Meskipun terlihat manis, tapi sifat Oneros sama seperti Xavier, dan akan berbeda jika bersama dengan Vea, dia akan menjadi anjing yang penurut dan manja hanya saat bersama Vea bukan Xavier.
"Nona sebaiknya anda pergi ke akademi Dec'res"
"Kenapa? Memangnya Vier buat ulah di sana?"
"Benar!! Bahkan dia membunuh teman sekamarnya nona"
"Apa!! Astaga kenapa bisaViermembunuh orang itu??"
"Salah satu alasannya karena anda nona!! Dia rindu dengan anda walau baru beberapa jam berpisah"
"Lalu kenapa lo nyuruh gue ke akademi sekarang?"
"Seperti biasanya, akademi akan mengadakan pertandingan untuk para murid baru!! Dan karena emosi Xavier sedang tidak stabil, maka anda harus ke sana, anda pasti sudah tahu maksud saya"
"Huft baiklah! Mungkin kehidupanku yang tenang hanya beberapa jam saja" murung Vea.
"Nona anda kenapa kelihatan sedih?" tanya Oneros sambil menangkup kedua pipi Vea, karena dia khawatir saat Vea tiba-tiba melamun dan mengeluarkan ekspresi murungnya.
"Apa nona tidak suka dengan kehadiran saya? Makanya nona murung dan cuekin aku dari tadi?" sedih Oneros dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ehh tidak seperti itu Oneros!! Apa kau mau ikut aku ke akademi Dec'res?" tanya Vea membuat Oneros bingung tapi tidak lama dia tiba-tiba menjadi kesal.
"Apa nona ingin bertemu dengan tuan Xavier?? Tapi Oneros masih mau bersama nona" bujuk Oneros dengan wajah sedihnya agar Vea tidak jadi pergi ke sana.
"Kalau aku tidak pergi ke sana maka Xavier akan melenyapkan banyak nyawa"
"Kalau kamu tidak mau ikut, maka aku akan pergi sendiri" lanjut Vea.
"Tidak!! Aku akan ikut dengan nona" sahut Oneros cepat sambil menatap wajah Vea, dan karena tatapan itu membuat Vea paham.
'Sepertinya anjing ini menyukaiku atau lebih mencintaiku'
"Benar nona Oneros sudah lama mencintai anda karena sikap anda yang begitu lembut kepadanya" mendengar itu membuat Vea menyeringai.
"Oneros apa kamu menyukaiku ah-atau lebih tepatnya mencintaiku?" tanya Vea yang membuat tubuh Oneros menegang.
"Dari tatapan dan sikapmu sudah menunjukkan semuanya" lanjutnya yang membuat bibir Oneros tiba-tiba tertarik ke atas sampai matanya menyipit.
"Iyah aku mencintai nona dari dulu" jawab Oneros sambil memeluk kaki Vea erat sambil memandang Vea dengan tatapan memujanya.
"Apa kamu tidak takut dengan Vier?"
"Aku tidak takut sama sekali!! Bahkan kekuatanku juga hampir setara dengan tuan Xavier" jawabnya yakin, karena memang selama ini dia selalu berlatih untuk menjadi kuat, agar bisa melindungi Vea.
'Sepertinya aku mendapatkan babu baru' batin Vea senang.
"Tapi maaf aku sudah memiliki Vier" tolak Vea dengan senyumannya.
"Tidak masalah!! Tapi kalau nona sudah bosan, nona bisa menjadikanku sebagai selingkuhanmu" balas Oneros tanpa beban, membuat Vea melongo dengan balasan dari bibir Oneros.
"NONAAA SEBAIKNYA ANDA SEGERA PERGI KE AKADEMI" teriak sistem di pikiran Vea, dan tentu itu membuat Vea terkejut.
"AKHHH MATI MATI SEMUANYA HARUS MATI" teriakan menggema di seluruh akademi Dec'res.
Dan benar saja, sekarang Xavier sedang mengamuk saat pertandingannya di mulai, apalagi lawannya adalah Alea, orang yang sangat dia benci.
"Aku harus menenangkan Xavier" gumam Alea yang berusaha mendekati Xavier, tapi tubuhnya terhempas sampai menabrak dinding karena kekuatan yang di keluarkan Xavier sangat besar.
"AKHHH HANCUR SEMUANYA HARUS HANCURRR" marah Xavier sambil terus menghancurkan sekitarnya bahkan perisai yang melindungi akademi juga dia berusaha hancurkan, bahkan sampai terlihat retakan yang hanya bisa di lihat oleh beberapa orang.
"Kekuatannya sangat berbahaya!! Kita pasti akan kesulitan menghentikannya" ujar seorang pria yang bertugas mengajar di akademi Dec'res.
"Kalau kita tidak menghentikannya, maka perisai yang melindungi akademi ini akan hancur" sahut yang lain.
"Seandainya saja ada orang yang bisa mengendalikannya, maka ini akan selesai dengan mudah"
"Kita harus menyerangnya sampai dia kelelahan dan kehabisan mananya" saran pengajar wanita sambil bersiap-siap untuk menyerang Xavier begitu juga dengan pengajar yang lain.
Meskipun mereka menyerang Xavier bersama-sama, tapi kekuatan Xavier jauh lebih besar dari pada mereka, membuat mereka kalah dengan mudah. Bahkan sekarang perisai yang melindungi akademi sudah hancur sepenuhnya, dan bangunan akademi juga sudah hancur, membuat orang yang berada di sekitar akademi melihat kejadian itu dengan bergidik ngeri, apalagi melihat kekuatan yang begitu besar di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vea~
FantasyZacora Atlanta atau biasa di panggil Ora, bertransmigrasi ke dalam tubuh gadis kecil yang masih berusia 5 tahun bernama Arnovea Rosellin H. Di kehidupan keduanya, dia bertemu dengan antagonis pria yang sangat kejam saat dewasa nanti dan mendapatkan...