SAFEEYAH:
Aku sudah pesan cincin ini, menurut kamu bagaimana? Cocok tidak di jariku?Setelah sepuluh tahun menghindari sesuatu yang akan menyakitkan, ternyata kalimat pesan ini membuat aku kembali merasakan apa arti selesai.
Dulu aku kira wanita paling buruk adalah wanita yang mengambil Abi dari Umi. Namun, kini aku merasa lebih buruk karena belum sepenuhnya ikhlas jika seseorang yang aku kagumi memilih kembaranku sendiri.
Khalid Al-Hanan dan Safeeyah Khadeejah Zulfa.
Nama yang tertera pada surat undangan yang tengah aku rapikan seolah menyadarkan jika selama ini aku hanya berharap pada bayangan semu. Entah, bagaimana mereka berdua bertemu, namun ternyata satu pertemuan yang membuat hati ini jatuh tidak membuat seorang Khalid Al-Hanan jatuh hati padaku.
Hati yang selalu menolak ada adam datang ini bersikeras untuk tetap kuat, dari ribuan bintang yang Allah hadirkan, mengapa hanya satu cahaya yang aku lihat.
Allah mengizinkan aku jatuh cinta padanya. Namun, Allah tidak mengizinkannya jatuh hati juga padaku. Allah mengizinkan aku mengenalnya. Namun, Allah tidak mengizinkan jika aku bersamanya.
Esensi terbaik memang sering kali Allah perlihatkan dengan dua cara, dijauhkan dengan cara melapangkan kedua hati hamba-Nya, dan didekatkan dengan cara dimudahkan segala persiapannya, seperti Safeeyah dan Kak Hanan.
Aku kira aku tidak akan jatuh cinta sejauh ini, gerhana yang terjadi pada aku dan Kak Hanan membuatku lepas kendali hingga aku membuat kesalahan besar.
Hati keras ini mengira pernikahan Safeeyah dan Kak Hanan akan menjadi bagian paling menyakitkan. Namun, ternyata ada satu bagian paling menyakitkan yang aku buat untuk semua orang.
Aku mengabadikan kisah Kak Hanan pada buku yang aku buat, disaat aku menemukannya.
Muhammad Hafidz Adhitama.
Jika masih ada pria yang bisa memuliakan wanita, aku tidak mungkin menolak kedatangannya. Namun, kesalahan terbesarku menerima Pak Hafidz saat Kak Hanan mengetahui semua rahasia yang selama ini aku simpan.
Pak Hafidz, jika kamu membaca ini. Aku hanya ingin kamu membaca semua perang batin yang aku simpan. Ternyata, satu kalimat yang pernah kamu katakan benar, pernikahan bukan jalan menyelesaikan masalah. Namun, jalan menuju masalah-masalah baru muncul.
Tertanda
Safaniya Almeera Zulfa.
____________
Assalamualaikum, hai. Alhamdulilah bisa kembali bertemu dicerita yang masih jauh dari kata baik ini.
DUA HARAP DARI AKU UNTUK KALIAN:
- Harap tanggalkan ekspetasi berlebih pada cerita ini. Tapi, aku berusaha untuk lebih baik, kok.
- Harap tinggalkan tokoh Hafidz dicerita-cerita sebelumnya, karena tokoh Hafidz berbeda 100%
See you next chap ya. Ambil yang baiknya dan buang yang buruknya.
Instagram:
@hafidzadhtm_
@shafiraksara.(Dua-duanya dipakai untuk info cerita ini, akun pertama akun Hafidz Adhitama.)
"Tidak dikatakan bersyukur kepada Allah, bagi siapa pun yang tidak berterima kasih pada manusia." - H.R. Abu Daud no. 4811
Jadi, terima kasih banyak sudah berkenan membaca♥
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey With You
Romance"Saya akan tunggu kamu besok, bila kamu belum memutuskan, maka setiap hari adalah besok, sampai kamu memberikan jawaban." Sebatas CV taaruf yang Hafidz berikan tiba-tiba, Safa baru menyadari jika doa akan kembali utuh dengan berbagai cara. Bisnis ya...