9

2.3K 76 15
                                    







Ryota menggeliat sambil dengan malas membuka mata karena cahaya matahari dari luar menerobos masuk melalui celah-celah gorden hingga membuatnya cukup terganggu.

"Uuhhh...!" lengkuh Ryota saat merasakan sekujur tubuhnya sakit semua terutama kepalanya yang pusing dan bokongnya yang terasa ngilu. Ia memperhatikan sekeliling karena baru menyadari jika di mana dirinya berada kini bukanlah kamarnya melainkan kamar yang asing. Mata Ryota beralih menoleh ke samping di mana pria berbadan besar tanpa atasan bagian bawahnya hanya ditutup oleh selimut tengah terlelap memunggungi dirinya

"AAAAAAAA...! " teriak Ryota terkejut, ia terkejut bukan karena adanya Hiro di sana tapi ia terkejut karena merasakan analnya mengeluarkan cairan hingga di bawahnya basah. Ryota terduduk sambil meraba-raba di bawahnya.

Benar saja cairan tersebut bertekstur cair sedikit kental, warnanya seperti susu bercampur dengan sedikit merah darah, baunya begitu khas karena di usia dewasa ia pernah beberapa kali melakukan masturbasi menuntaskan hasratnya.

Hiro yang mendengar juga tersentak, ia menatap wajah merah Ryota yang tengah memandangi telapak tangannya.

"Ryota! " gumam Hiro, ia begitu takut Ryota membencinya setelah ini.

"K_kau! Apa yang kau lakukan padaku! " tanya Ryota dengan wajah begitu merah menahan amarah, ia tahu banyak perihal hubungan sex antara laki-laki dan laki-laki karena masa kecil Ryota juga memiliki masa lalu yang begitu kelam untuk di ingat.

"A_aku, aku! " terbata Hiro begitu gugup saat mata mereka bertemu, mata indah Ryota begitu nanar menatapnya dengan iris berkaca-kaca.

"Kenapa kau melakukan ini padaku! " teriak Ryota hingga leher jenjangnya menimbulkan urat-urat yang membuat Hiro begitu merasa bersalah, ia sadar tidak semua orang mampu menerima keadaan ini terlebih dia adalah pria yang normal.

"Ryota aku_" Hiro tertahan saat ingin berkata karena setelah berteriak Ryota bangkit dari tempat tidur lalu memunguti semua pakaiannya. Pikiran Hiro benar-benar buntu karena setelah kejadian tadi malam ia takut Ryota membencinya apa lagi pergi meninggalkan dirinya, ia sudah merasa nyaman dengan pria berwajah manis itu.

"Kau mau kemana Ryota! " tanya Hiro saat Ryota dengan terburu-buru mengenakan pakaiannya.

"Tidak perlu kau banyak bertanya! " bentak Ryota, ia ingat siapa Hiro hanya saja rasa kesal dan trauma di masa lalunya benar-benar membuat ia marah.

"Ryota! "panggil Hiro menahan Ryota, tapi Ryota tetap bergeming meneruskan mengenakan pakaiannya.

" Jika kau pergi aku pastikan kau akan menyesal Ryota! "tekan Hiro karena tidak lagi memiliki cara untuk menahan Ryota.

Ryota yang sudah selesai mengenakan pakaiannya berbalik menatap Hiro."Aku tidak peduli! " muak Ryota.

"Ok... Kau lihat ini! "

Mata Ryota melebar saat Hiro meraih ponselnya yang di atas nakas lalu membuka satu folder video dimana isi video tersebut ternyata kejadian tadi malam.

"Kau! " gemetar Ryota, air matanya menggenang ingin tumpah dari pelupuknya saat melihat rekaman video tersebut.

"Aku memiliki beberapa lagi, jika kau berani pergi kupastikan Video ini akan tersebar dan kau juga akan aku pecat dari perusahaan ku, dan satu lagi, kau juga tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan setelah dipecat dari sana! " Hiro terpaksa mengancam dan mengatakan hal demikian agar Ryota takut dan tidak meninggalkan dirinya. Ia sudah terlanjur tertarik pada pria manis itu.

"Ternyata apa yang mereka katakan benar tentangmu, Hiro! " serak Ryota, ia tidak bisa melawan meski ia ingin pergi, tapi di sisi lain ia masih membutuhkan pekerjaan ini.

Big boss (End Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang