[⚡: 𝐒𝐏𝐄𝐂𝐈𝐀𝐋]

477 45 2
                                    

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Terlihat seorang gadis berparas cantik nan lucu, yang tak lain adalah [Name]. Ia kini sedang menunggu jemputannya di depan gerbang sekolah. Mata [E/c] nya terus bergerak ke sana kemari sembari melihat kendaraan yang lewat setiap saat, berharap itu adalah kendaraan sang kakak yang akan menjemputnya.

Tiba-tiba saja ada yang menepun pundak [Name], ia sontak kaget dan langsung memutar badannya. Dan ia pun melihat pelaku tersebut, ternyata hanya teman sekelasnya— Fang.

"Ah, ternyata hanya kau, Fang. Kau mengagetkan ku." Ujar [Name], yang dibilang pun hanya menyengir.

"Kau belum pulang [Name]? Ini sudah mulai gelap loh." Tanya Fang.

"Hm, sepertinya abangku masih ada urusan, jadi dia agak lambat sedikit." Ujar [Name].

"Ah begitu.. apakah kau mau aku antar?" Tawar Fang tiba-tiba.

"Eh? Emm, tidak perlu.. aku gak mau merepotkanmu, lagipula kita kan beda arah?" Ujar [Name] yang rada kaget dengan tawar Fang.

"Kau yakin?" Tanya Fang memastikan, lalu dibalas dengan anggukan oleh [Name].

"Yasudah kalau begitu, sampai jumpa besok ya!" Pamit Fang kepada [Name], lalu ia pun melesat pergi. Setelah Fang pergi, [Name] masih menunggu jemputannya yang tak kunjung datang.

𝘛𝘪𝘯𝘨!

Terdengar suara notifikasi dari hp [Name] yang berada di saku roknya. Ia segera mengambil hpnya lalu terlihat lah layar dengan notifikasi pesan seseorang, ternyata pesannya dari abang [Name].

𝐀𝐛𝐚𝐧𝐠

> | 𝐀𝐛𝐚𝐧𝐠
[Name], abang hari ini gak bisa jemput [Name] ya. Soalnya abang masih ada kerjaan di kantor. [Name] bisa kan pulang sendiri? Maafin abang ya.

[𝐍𝐚𝐦𝐞] | <
Ah pantesan aja, yaudah bang gak papa. [Name] bisa kok pulang sendiri.

𝘏𝘶𝘧𝘵!

[Name] pun meletakkan kembali hpnya di saku roknya. "Kalau tau begini tadi baiknya terima ajalah tawaran si Fang tu, tapi yasudahlah." Gumam [Name].

Karena sudah tau jika abangnya tak dapat menjemputnya, [Name] pun terpaksa berjalan kaki. Setelah beberapa waktu, ia memutuskan untuk mampir ke minimarket sebentar untuk membeli sesuatu.

Beberapa waktu pun berlalu, [Name] akhirnya keluar dari minimarket tersebut dengan sebuah kantong yang berisi barang-barang yang telah ia belanjakan. Di sebelah tangannya ia sedang memegang sebuah minuman rasa favoritnya / [Your favorite drink] sambil menyeruputnya.

𝐜𝐡𝐞𝐫𝐢𝐬𝐡𝐞𝐝 𝐦𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐬 | boboiboy x reader | 𝐟𝐥𝐨𝐨𝐫𝐚𝐛𝐞𝐥𝐥𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang