Bab 12 : Langkah awal[Revisi]

1.4K 9 3
                                    

Rosa melanjutkan dengan senyuman penuh pesona.

"Kalau begitu, aku akan memberikannya padamu sekarang, jika kamu mau." Dengan gerakan sensual, dia membuka kancing-kancing kemejanya, menambahkan sentuhan keintiman yang menggoda dalam situasi tersebut.

Rosa bertanya, "Sudah berapa lama kamu bekerja untuk Adrian? Sebagai sekretarisnya, seharusnya kamu punya wawasan yang baik."

Dia mendekat ke Steve, menyentuh dada Steve dengan penuh kepercayaan diri.

"Aku akan mengembalikannya setelah di laundry." Suaranya penuh dengan nada menggoda, menambahkan sentuhan keintiman pada percakapan mereka.

Rosa dengan nada semakin menggoda berkata,

"Dia tidak akan menyalahkanmu karena hal ini, sebagai sekretaris, kamu pasti mengerti, bukan?" Sebelum Rosa selesai berbicara, Steve memotong.

"Kemeja ini lebih mahal dari apa yang kamu pakai," sambil memberikan tas hadiah berisi kemeja. Dengan tindakannya, Steve ingin menunjukkan bahwa ia tidak terintimidasi oleh pesona Rosa dan ingin menegaskan bahwa ia punya harga diri serta siap menghadapi situasi apa pun.

Steve mengintimidasi Rosa balik dengan berkata,

"Dan kamu tidak mengetahui banyak tentang Pak Adrian. Dia hanya menggunakan barang kelas atas," sambil membisikkan ke telinga Rosa,

"Dia tidak menyukai barang murah." Wajah Rosa terlihat benar-benar terkejut oleh kata-kata dan sikap tegas Steve.

Steve sedikit menjauh dari Rosa dan berkata,

"Jika kamu masih ingin bertemu dengan Pak Adrian, buatlah janji dengan saya. Membantu Pak Adrian mengatur jadwal adalah tugasku sebagai sekretaris," sambil memasang senyuman tipis.

Kemudian, Steve meninggalkan Rosa dengan rasa puas, sedangkan Rosa terlihat sangat kesal hingga meremas tas hadiah tersebut dengan marah

*****

Malam hari di Rumah Dara

Dalam kegelisahannya, Dara terus memutar-mutar pikirannya, mencari cara agar hubungannya dengan suaminya semakin erat. Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya ia menemukan sebuah solusi yang mungkin bisa membantu mempererat hubungan mereka.

"itu mungkin akan berhasil, aku akan mencobanya" ucap Dara dengan penuh keyakinan

Dengan hati yang berdebar-debar, Dara mencoba memasuki kamar mandi saat Adrian sedang mandi, tubuhnya telanjang bulat. Adrian terkejut dan sedikit malu dengan tindakan mendadak Dara. Dia menutupi dirinya, merasa agak tidak nyaman dengan situasi yang tiba-tiba itu.

"Dara, ini bukan waktu yang tepat. Aku belum selesai," ujarnya dengan suara serius.

Dara, dengan tatapan memohon, mencoba menjelaskan.

"Tapi, sayang, aku ingin mencobanya. Aku mendengar dari temanku bahwa jika seorang istri lebih aktif dalam hubungan, itu bisa mempererat ikatan kita.

Dara memohon "bisakah kamu membiarkan aku melakukan oral seks , karena terakhir kali aku meminta kamu tidak mengizinkannya".

Adrian dengan cepat menjawab, "Jangan lakukan itu, kamu sudah cukup baik. Tolong jangan terlalu tertekan. Pasangan yang berbeda memiliki cara hidup bersama yang berbeda, mengerti?"

Dara masih memohon dengan tatapan penuh harap, "Kumohon, hanya satu kali ini saja. Bisakah kamu membiarkanku melayanimu sekali saja? Lalu, aku akan merasa lebih baik."

Melihat ekspresi Dara yang begitu berharap, Adrian memeluknya dengan penuh kasih sayang.

"Baiklah... Aku akan melakukannya, aku mengerti," jawabnya sambil memastikan dengan menyentuh kedua pundak Dara. "Jika kamu tidak merasa nyaman... Kamu bisa langsung berhenti, oke? Aku peduli padamu."

Dara berterimakasih sambil memberikan senyum tipis. Dalam hatinya, ia bersyukur, "Ini berhasil, ini adalah langkah pertama. Aku akan memiliki kehidupan yang lebih baik."

Sekertaris SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang