Bab 22 : Sukarelawan

2.1K 9 5
                                    

Dara terkejut "Mi-Mira.....?"

Mira tersenyum sambil mendekati Dara dengan penuh kehangatan. "Jadi begitu..." ucapnya lembut.

Ketika Mira berdiri di depannya, Dara merasa cemas.

Mira melanjutkan, "Kenapa kau jadi sangat cemas?"

Dia menatap Dara dengan penuh perhatian. "Sudah kubilang... aku selalu berada di sampingmu, Dara," lanjutnya dengan tulus.

Dara hanya bisa terdiam, takut untuk mengungkapkan apa yang sesungguhnya ada di dalam hatinya.

Mira melanjutkan dengan lembut, "Ini hal yang baik melihatmu senang seperti itu, tapi... jangan bohongi hatimu sendiri, oke?"

Dara hanya mengangguk, merasakan kelegaan sekaligus kehangatan dari pertemanannya dengan Mira.

"Mira Benar,Kita hanya memenuhi keinginan untuk masing-masing"

"Seperti aku dan steve tidak ada cinta diantara kita semua"

"mungkin"

****

~Hari Selanjutnya~

Dara mendampingi Adrian di kantor, di mana sedang diadakan suatu acara khusus. Adrian meminta Dara untuk menjadi sukarelawan dalam acara tersebut. Saat salah satu karyawan kantor berterima kasih pada Adrian,

"Terima kasih sudah datang pak"

dia dengan santai membalas, "Tidak apa-apa, hahaha!" Suasana kantor terasa hangat dan penuh keceriaan dengan kehadiran mereka berdua.

"Pak Adrian," panggil Steve yang baru datang, "Maafkan aku, aku terlambat."

Adrian menyambut Steve sambil melambaikan tangan, "Oh, tak apa. Silakan masuk."

Adrian menjelaskan, "Sekretaris Steve juga tertarik menjadi relawan, jadi aku suruh dia datang. Tidak apa-apa kan?"

"tidak apa-apa" jawab dari beberapa karyawan di kantor

Steve mendekati Dara, "Selamat pagi, Nyonya."

****
"Di Ruangan yang berbeda"

Dara mendapat tugas mencuci beberapa kain di sebuah ruangan. Ketika Dara sedang sibuk mengerjakan tugasnya, tiba-tiba Steve muncul dari balik pintu. Dara terkejut,

"Steve?"

Steve menutup pintu sambil menguncinya, berkata dengan tegas, "Aku kesini untuk memastikan kebaikan hati yang kutanyakan terakhir kali itu."

Dara, yang mendengar itu, menghentikan pekerjaannya dan mengangkat roknya setinggi perut, ternyata Dara tidak menggunakan celana dalamnya dan terlihatlah seluruh bagian bawah Dara dengan jelas

"AH... mungkin kau tidak tahu betapa berdebarnya hatiku untuk memutuskan ini.."

Steve langsung mendekat dan menyentuh pantat Dara dengan tatapan yang penuh nafsu.

"aaaahhh" Desah Dara

"Aku paham," katanya dengan suara yang berat.

"Meskipun pada akhirnya, kau tidak menolak permintaanku... Aku sangat puas dengan ini..." Suaranya terdengar penuh dengan kepuasan yang mencerminkan nafsu yang telah lama terpendam.

kali ini Dara menyambut Steve tanpa adanya penolakan , kira-kira apa yang akan terjadi dengan mereka selanjutnya?


~

duh Dara udh mulai ga ragu-ragu nih

Next Bab bakal full adegan panas cuma ada di Karyakarsa

siapin koinnya ya cuma 5k kok hehe🔥🔥🔥

Makasih💖 Buat yang udah support Ceritaku Sekertaris Suamiku Sampai Sekarang💖

Sekertaris SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang