Bab 25 : Kenikmatan Rosa dan Kemarahan Steve 🔞🔞🔞

4.2K 9 5
                                    

Sesampainya di kamar hotel yang mewah, mereka berdua sudah tanpa busana.

Erwin berbaring terlentang dengan sikap penuh kesombongan, kedua tangan berada di belakang kepala seperti seorang pemenang yang merasa tak terkalahkan.

"Aku harap kau lebih dekat kesini," ujarnya dengan suara yang mengandung tantangan, meminta Rosa untuk mendekat.

Dalam hati Rosa, pikirannya berkisar antara kesadaran akan transaksi fisik yang tengah terjadi dan kebutuhan untuk mempertahankan harga dirinya.

"Bagaimanapun, ini hanyalah transaksi fisik. Jika aku mau memenuhi keinginan seseorang, harga ini harus dibayar," , sementara tubuhnya menuruti perintah Erwin.

Rosa merespon dengan langkah  mendekat ke tempat Erwin berbaring dengan gerakan yang menggoda, mencoba menunjukkan bahwa dia adalah pemain yang tak tertandingi dalam permainan ini.

"Hari ini, jenis layanan apa yang Anda inginkan, Direktur?" tanyanya, sambil memancarkan pesona yang tak terbantahkan.

Erwin tersenyum puas, menangkap aura keberanian dan keinginan Rosa.

"Seperti yang aku harapkan. Aku tahu kau ahli dalam hal ini," jawabnya, tatapannya penuh penghargaan terhadap keberanian Rosa.

Rosa, tanpa ragu, menyentuh batang kejantanan Erwin.

"Benarkah? Sepertinya aku harus bekerja keras dan tidak mengecewakan Anda," ucapnya dengan nada yang penuh dengan janji akan kesenangan dan kepuasan.

Rosa juga sesekali memasukkan batang kejantanan Erwin kedalam mulutnya

"uhhh" Desis Erwin lembut merasakan sensasi yang sangat memuaskan

"Sangat bagus , sangat enak.... ah Rosa"

"Kau benar-benar seorang ahli"

"Ro-Rosa tunggu sebentar!"

Namun, tiba-tiba Erwin berusaha menarik kepala Rosa untuk berhenti.

"Ro-Rosa, tunggu sebentar! Aku akan keluar... berhenti dulu... aku akan keluar," ucapnya dengan suara yang hampir putus asa.

"Oh sungguh, Rosa... bukankah aku sudah menyuruhmu berhenti?" tambahnya, cairan kenikmatan Erwin menyebar ke mulut Rosa.

"Aku ingin melakukannya denganmu hari ini" kata Erwin dengan suara yang penuh dengan keinginan

Dalam hati Rosa "Dia keluar dengan cepat"

"Astaga...aku tidak tahu anda akan keluar secepat ini" ucap Rosa dengan nada mengejek.

Rosa mengeluarkan cairan kental itu dari mulutnya lalu melumaskannya ke batang kejantan Erwin yang masih tegak

"Tapi jangan khawatir, kita masih mempunyai banyak waktu kan?" ujarnya sambil mencoba menghibur.

"Aku membiarkan anda merasakannya lebih seru Direktur" ujar Rosa sambil berusaha memasukkan batang kejantanan Erwin ke dalam lubangnya

"Um..kau benar" balas Erwin

"Direktur , kau bisa menikmatinya"

Kemudian, Rosa menurunkan badannya agar seluruh batang Erwin masuk ke dalam lubangnya, menyebabkan desahan kenikmatan dari kedua belah pihak.

"aahhh" Desah Rosa kenikmatan

"Fiuh...Apakah enak?" tanya Rosa, mencari konfirmasi dari Erwin.

"Um...Um ya... Rosa, lubangmu sangat sempit" jawab Erwin, mengakui kepuasannya.

"itu benar-benar membuatku bersemangat lagi"ucap Erwin dengan penuh semangat

"Lalu..aku akan mulai bergerak" Ucap Rosa dengan nada penuh semangat dan kenikmatan

"ahh , ahhh anggg ,ahhh" Desah Rosa penuh kenikmatan

"Rosa! , Kau benar-benar hebat!! tidak kalah dari wanita muda" puji Erwin lagi, memuji keahlian Rosa dalam memberikan kenikmatan.

"Apakah aku seorang wanita tua" tanyanya sambil tersenyum genit.

Erwin bangun dari tidurnya, kini mereka berdua saling berhadapan, dan Erwin menyedot buah dada Rosa dengan kuat.

"Meskipun kau sudah menikah, kau tetap muda dan cantik," puji Erwin terhadap Rosa.

"Direktur, Anda juga seperti anak muda," balas Rosa, memuji Erwin.

"Tentu, apa pendapatmu tentang aku?" tanya Erwin, ingin mendengar tanggapan Rosa.

"Mengagumkan," balas Rosa dengan tegas.

"Kalau begitu, sekarang aku pergi ke puncak kenikmatan," tambah Rosa, menggoda Erwin dengan senyuman nakalnya.

"Ayo!!! Aku harus bersenang-senang hari ini," jawab Erwin dengan semangat, siap untuk memuaskan hasratnya.

Kali ini, Erwin yang mengambil alih kendali, dengan gerakan yang cepat dan semangat.

"Ahh... Direktur, Ahhhh... aku akan keluar... aku keluar ahhhh," desah Rosa dengan penuh kenikmatan.

****

Beberapa menit kemudian....

Adrian menjawab telepon dari Direktur Erwin. "Ya, Direktur? ... Baiklah, saya mengerti. Akan saya sampaikan pada istri Anda," jawab Adrian dengan serius.

"Terima kasih, Adrian," ucap Direktur Erwin.

"Iya. Selamat bersenang-senang, Pak," balas Adrian sambil menutup telepon.

Adrian menghampiri Steve dan Dara yang sudah menunggu Adrian bertelepon

"Maaf sudah membuat kalian menunggu" ucap Adrian kepada Dara dan Steve

"Eh.." jawab Dara

"Apakah kau ingin makan bersama?" tanya Adrian

"Tentu, saya sudah mengobrol dengan nyonya. Apakah anda keberatan jika saya mengundang anda ke rumah saya untuk makan siang"

"Pergi ke rumahmu?" Adrian sedikit terkejut

"Ya, aku selalu ingin mengundang kalian berdua," balas Steve.

"Nyonya... baru saja mengatakan bahwa Anda bisa," lanjut Steve.

Dara hanya diam saja tidak mengelak perkataan Steve

"Oke, jika itu tidak merepotkanmu, tentu kami akan senang," jawab Adrian.

"Terima kasih Pak."

"Jadi...bolehkan aku ke gereja dulu?" tanya Adrian kepada mereka

mereka berdua mengiyakan permintaan Adrian

***

Sesampainya mereka di Gereja , hanya Adrian yang masuk ke dalam untuk berdoa sedangkan Steve dan Dara berada di luar gereja

"Dia benar-benar datang ke gereja.. sangat taat sekali" Kata Steve terkagum

"Adrian... Dia akan datang ke sini kapan pun dia perlu berdoa" ungkap Dara

"Dia biasanya datang untuk memohon ketika dia telah melakukan sesuatu yang salah" lanjut Dara

"kali ini.... aku tidak tahu kenapa...?" Dara melihat ke arah dalam gereja

Tiba-tiba steve mengatakan "kesalahan yang dia perbuat... adalah untuk hidup terlalu sederhana"

Dara terheran dengan ucapan Steve "....."

"Kau pikir benar-benar berpikir begitu..hanya dengan mengaku kepada Tuhan , semua kesalahanmu bisa dimaafkan?" Steve memasang tatapan serius melihat ke arah dalam gereja

***

Terima kasih yang udah support terus karya <3

kira-kira apa yang terjadi dengan Steve kenapa dia tiba-tiba ngomong seperti itu? apakah Steve mempunyai suatu dendam di masa lalu dengan Adrian???? apakah ini alasan Steve ingin merebut Dara dari Adrian...

dan kesalahan apa yang membuat Adrian selalu berdoa ke gereja???

Ikutin terus ceritanyaa yaa.... kedepannya akan lebih menarik lagi

Sekertaris SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang