Oke guys, aku update nih, Dira Theo bakal end ya hari ini muahahahahahaha.
200 vote dan 50 komen, JANGAN SIDER! JANGAN JIMPLANG GUYS.
Selamat berpuasa ya, aku gak bakal bikin adegan yang aneh-aneh kok, aman.
🐽Joel sakit🐽
Joel sakit, ya jelas, dicekik kaya gitu gimana dia gak sakit, terlebih tubuhnya kaget karena dicekik secara tak terduga.
"Enggak mau obat, hueek, gak mauuuu!"
Bunda Anneth menghembuskan napasnya kasar, lalu menggerus pil tadi ke sendok sampai halus kemudian diberi air.
"Udah Bunda gerus ini, udah halus, ayo minum obatnya," bujuk Bunda Anneth.
Joel menggeleng pelan, dia menutup mulutnya "Enggak mau!" Pekiknya kesal.
"Bunda panggilin Eve ya, gimana?"
"Ngapain Bunda manggil dia? Gak penting!"
"Yakin?"
Joel merengut lagi "Yakin," cicitnya.
"Yaudah."
Bunda mengapit pipi Joel secara paksa lalu memasukan obat cair disendok ke mulut Joel.
"Telen," titah Bunda seraya mengatupkan lagi mulut Joel dan secara terpaksa Joel menelan obat tersebut.
Matanya berkaca-kaca, merasa kesal karena dipaksa minum obat "Bunda jahat!" Jeritnya marah.
"Bodo amat, yang penting kamu minum obat, dah sana tidur, istirahat."
Bunda Anneth keluar dari kamar, meninggalkan Joel yang misuh-misuh sendiri, rasa pahit dari obat demam yang diminumnya masih bersisa di mulut.
Joel menghela napas panjang, menatap jendela kamar, dan hanya melihat langit kebiruan yang cerah.
"Harusnya gue berhenti bully orang, takut dibunuh gue jadinya," gumamnya seraya mengurut dahinya yang pusing.
Yah, tampaknya benar, Joel harus berhenti membully.
Itu juga karena efek jiwa Joel Kayana yang masih memiliki kendali atas perasaan dan pikiran Joel, jadi Joel tak bisa menolak.
Entah kenapa Joel merasa semua ini familiar, walau dia bukan dari dunia ini.
"Kangen Eve.." Gumam Joel tanpa dia sadari, dan perlahan Joel tertidur karena efek dari obat demam yang dia minum.
Ac di kamar membuat seisi kamar menjadi dingin, dan nyaman untuk ditempati.
Disisi lain, Eve sedang sibuk makan siang di kantin sekolah, takut asam lambungnya kumat dan berakhir pingsan.
"Eve." Itu Jake, kembar setan, berjalan kearah Eve bersama 2 kembar setannya.
"Apa?"
"Nanti jenguk Joel yuk," ajak Jake seraya duduk disebelah Eve, sementara Jaka dan Jack duduk di kursi depan.
Eve mengangguk "Oke."
"Ve, menurut lo si Joel aneh gak sih?" Tanya Jake.
"Kagak, biasa aja, kenapa?"
"Aneh lah, masa dia udah sunat tapi badannya gak tinggi-tinggi, pendek terus," celetuk Jack.
Jaka sontak tertawa "Banyak banget panggilan untuk si Joel, buntelan adonan bantet, kodok bancet, pembully cebol, adek kicik, hahahaha," oceh Jaka.
"Ya gimana, fakta itu," sahut Jack tenang.
Eve tertawa pelan "Udalah, mau gimana pun sifatnya, dia tetap Joel, yang feminim dan terkadang bar-bar, aneh sih, tapi itu yang bikin gue suka sama dia," ujar Eve santai.
Jaka, Jake dan Jack ber cie bersamaan, mereka tau Eve suka sama Joel sudah sejak kecil, bahkan sampai sekarang, makanya Eve tak marah saat Joel memanggilnya Lontai Pirang.
Atau saat Joel tantrum dan menendang tulang keringnya, atau saat Joel ngamuk gak jelas karena lagi laper
Karena dimata Eve, Joel sangat imut dan lucu, Eve tak bisa marah.
Belum, belum marah karena belum ada kesalahan Joel yang mampu membuat Eve mengamuk.
Tidak tau kalau suatu saat bagaimana.
🐽Bersambung🐽
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Dominant Boy [End]
Teen Fiction"Jancok, badan apa ini!? KOK KEK CEWEK! MANA BADAN BEROTOT GUE!" Joel Khandra, si pembully gila yang memiliki tubuh maskulin dan berotot, terkena karmanya setelah membully Siswi baru di sekolah. Joel keserempet becak, seharusnya melihat tubuh beroto...