🐽JoVe-24🐽

1.8K 203 8
                                    

Yuhu update lagi, 1 chapter lagi sih abis itu end, terus mau namatin Tricia sama Syaka, btw kalau Tricia sama Syaka itu 30 chapter yak, cuma ini yang 25.

Vote nya dong, nanti di cerita baru jangan ada yang sider lagi ya, ntar aku gantung lagi kalyan berbulan-bulan:v

Happy reading

Arogan, itu lah kata yang terlintas dipikiran Joel saat melihat sepupu si kembar setan, sepupu mereka yang bernama Eve dan juga Rere, ternyata sepupu mereka ada 2.

Eve memiliki rambut pirang dan dada besar, walau begitu tatapan dan ekspresi wajahnya sangat datar dan dingin.

Sementara Rere, gadis itu berambut coklat sepunggung ikal, agak lebih ramah dibanding Eve.

Joel saja bisa langsung akrab dengan Rere tapi tidak dengan Eve.

Aura Eve bahkan sangat berat dan mendominasi, membuat Joel merinding sekaligus terpesona, yah, walau Joel malas mengakui jika Eve lebih cantik dibanding Rere.

Saat ini Joel sedang menikmati sarapan pagi di kantin sekolah, sendirian, terlihat jomblo sekali.

Joel ini dikenal sebagai murid yang biasa saja, tampan tidak, manis tidak, jelek tidak, biasa-biasa saja.

Semok tidak, sixpack tidak, berotot tidak, tinggi sekali tidak, pendek juga tidak.

Joel hanya seperti murid pada umumnya, mungkin memang sudah kodratnya seperti itu di Universe A ini, Joel yang biasa-biasa saja dan Eve yang masih terlihat luar biasa.

"Tumben lo sendirian, mana si kembar setan?"

Joel mendongak seketika saat mendengar suara tersebut, itu Eve, Joel sangat mengenali suara gadis itu walau Eve baru masuk ke sekolah selama seminggu.

Tatapan mata Eve begitu datar, namun itu terlihat sangat attractive bagi Joel.

"Belum pada dateng," jawab Joel pelan, agak berbisik, aura Eve terlalu dominan untuk Joel yang agak submissive.

Eve mengangguk pelan lalu duduk disebelah Joel.

"Lo kalau ada gue kenapa canggung gini? Kalau sama Rere aja bisa ketawa, kenapa sama gue gak bisa?" Pertanyaan Eve yang dipadu dengan nada datar dan tenang, membuat jantung Joel berpacu sangat cepat.

Joel berusaha mengalihkan pandangannya, apapun asal bukan mata Eve, matanya terlalu tajam, seolah menusuk sampai organ dalam Joel.

"Ya karena kita gak akrab, lo juga terlalu pendiam, gue bingung mau deketin lo kaya gimana," gumam Joel dengan tangan yang meremat sendoknya erat.

Gugup, entah kenapa Joel merasa gugup, memorinya yang sudah terdistorsi membuat Joel tak lagi ingat dengan universe-universe lainnya.

Namun perasaannya sebagai Joel Khandra maupun Joel Kayana masih lah terasa, tatapan mata Joel mulai berkilat dengan air mata.

Eve mengelus pipi Joel pelan lalu mengapit dagunya untuk memaksa Joel menatap kedua mata biru muda Eve.

"Lo gak inget sama gue, Joel?" Bisiknya seraya mendekatkan wajahnya pada wajah Joel, tatapan mata yang semula datar, kini mulai menyendu.

Joel bergetar, air mata mulai menggenang, seolah memaksa Joel untuk sadar pada tujuannya datang ke universe A ini.

"Gue..gue gak inget.." Lirihnya bergetar.

"Gue Eve, lo masih gak inget sama gue?"

"Gue gak inget.."

"Terus kenapa lo datang ke universe ini?"

Joel terdiam, air mata mulai mengalir jatuh ke pipinya.

Eve sendiri menatap sendu Joel lalu melepaskan apitannya dan berdiri dari duduknya "Percuma lo datang ke sini kalau gak tau apa tujuannya, percuma," ujarnya tenang seraya berjalan keluar dari kantin.

Joel tak menyia-nyiakan waktunya, dia segera bangkit dari duduknya, berjalan menyusul Eve yang keluar dari kantin.

Namun dia tak menemukan Eve, padahal baru beberapa menit Eve keluar, dia sudah tak terlihat lagi.

"Eve..Eve jangan hilang lagi..."

Joel bergetar, takut jika gadis pirang itu hilang lagi.

Takut, takut Joel tak bisa menemukannya lagi.

Semua sia-sia jika Eve hilang lagi.

🐽Bersambung🐽

1 part lagi guys, habis itu lanjut ke Tricia sama Syaka, baru besok cerita baru deh.

Transmigration Dominant Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang