🐽JoVe-13🐽

5.9K 653 64
                                    

Levana itu bukan antagonisnya beb, pokoknya antagonisnya udah pernah aku spill, di chapter-chapter awal, dipercakapan antara Joel sama Ayahnya.

Antagonis, pelakor, stalker gila, obssesi gila, pokoknya yang paling stress.

200 vote dan 50 komen, ayo!

🐽Happy Reading🐽

Yang terdengar hanyalah tangisan pilu dari Jake, pemakaman Levana berlangsung singkat, namun Jake terus menangis penuh penyesalan.

Joel dan Eve juga datang, hanya saja Joel tak mau dekat-dekat dengan Jake, pasalnya kini Joel sudah hilang minat berteman dengan Jake.

"Ayo pulang," ajak Joel seraya memeluk lengan Eve.

Eve mengangguk, dia menuntun Joel masuk ke dalam mobil, meninggalkan pemakaman umum, meninggalkan Jake, Jaka dan Jack disana.

"Gue lebih suka temenan sama kembaran setan di dunia gue, bukan disini," lirih Joel seraya menatap jendela mobil.

Kenapa hidupnya bisa serumit ini, fakta yang tak pernah Joel duga di hari dia sakit kemarin, Joel memimpikan sesuatu.

Sesuatu yang menjawab semua pertanyaan diotak Joel.

Joel melirik kearah Eve yang sedang menyetir mobil, perlahan, Joel bersandar dibahu Eve dan memeluknya pelan namun erat.

"Maafin gue," bisik Joel dengan nada penyesalan.

Eve melirik singkat, lalu mengelus kepala Joel dengan satu tangannya.

"Kenapa minta maaf?"

Joel menyembunyikan wajahnya dibahu Eve.

"Maafin gue yang selama ini sering nyebut lo sebagai lonte pirang, maaf, maafin gue," isaka mulai terdengar.

Eve menghembuskan napas tenang, dia menepikan mobil sejenak, kemudian memeluk Joel erat, tubuh montok Joel sangat nyaman untuk dipeluk.

"Bukan salah lo," bisik Eve lembut.

"Maaf..andai gue tau kenyataannya, gue gak bakal sekasar itu sama lo, andai gue tau kebenarannya, gue bakalan berterima kasih sama lo," isak Joel sesenggukan.

Eve mengelus punggung Joel lembut dan berulang kali.

"Bukan salah lo, Joel, semua itu keputusan gue, gue cuma mau lo kembali ke tempat yang seharusnya, bukan di tempat yang salah."

Tangis Joel menguat "Maafin gue, Eve, maafin gue."

Eve terus mengelus punggung Joel dan membiarkan dia menangis.

Eve tak menyangka jika Joel akan mengetahui semunya dengan cepat.

"Gue lakuin itu karena gue sayang sama lo, gue mau lo balik, tempat lo bukan disana." Kecupan singkat Eve berikan di kening Joel.

Joel masih sesenggukan, Joel Khandra senang, namun Joel Kayana merasa kecewa.

Kenapa harus Joel Khandra? Kenapa tak ada yang menyayangi Joel Kayana?

Kenapa Eve melakukan itu semua demi Joel Khandra disaat Joel Kayana juga bagian dari Joel Khandra.

"Ini tidak adil.."

Joel berhenti menangis saat mendengar sebuah suara halus penuh kekecewaan, dia mendongak, berusaha mencari sumber suara.

"Kenapa harus aku yang diusir, sejak awal kan tubuh ini milikku, bukan milik Khandra."

Joel membeku, dia meremat rambutnya kuat.

"Eve! Eve ada yang ngomong di kepala gue!" Histeris Joel.

Eve mengernyit pelan "Maksud lo?"

"Ada yang ngomong di kepala gue! Katanya tubuh ini dari awal milik dia, bukan milik gue," racau Joel kalut.

Eve menghembuskan napas gusar, dia menangkup wajah Joel.

"Kayana, gue tau itu lo," bisik Eve serius, Joel melotot sebelum tubuhnya lunglai dan pingsan, Eve menahan tubuh Joel sampai akhirnya Joel terbangun lagi.

Joel meremat bahu Eve dan terisak pilu.

"Kenapa harus aku yang ditekan dan diusir..kenapa?" Lirih Joel seraya menatap Eve dengan mata sayu kesedihan.

Joel terisak kian memilukan "Bukan keinginanku ada ditubuh ini, tapi selama belasan tahun, akulah pemiliknya, dan kamu..seenaknya menarik jiwa Joel Khandra masuk ke tubuh ini.." Rintihnya sakit.

"Maaf, tapi sebenarnya ini satu-satunya cara supaya lo dan dia bisa tetap hidup, karena badan lo dan badan Joel Khandra itu memang satu, lo dan Khandra itu satu, Kayana, kalian itu satu, cuma kejadian saat Khandra jatuh dari pohon, memecah jiwa kalian sampai Khandra bisa terdampar ke tubuh lain, dan lo menguasai tubuh ini, kalian itu tetap Joel," ungkap Eve lembut.

Joel mengerjab pelan, dia mengusap air matanya.

"Aku gak paham," lirihnya memelas.

"Kayana dan Khandra itu bukan 2 orang yang berbeda, kalian hanyalah jiwa yang terpecah, dan gue sengaja pergi ke tempat Khandra berada, lo gak akan percaya tapi gue pergi ke universe lain, dan disana gue berhasil nemuin Khandra, dia jadi laki-laki bejat, sudah seharusnya dia kembali ke badan ini, jadi Kayana, baik lo dan Khandra itu tetap orang yang sama."

Eve memiliki buku portal antar universe, Eve mendapatkan buku itu dari neneknya, Hanara Denloa.

Hanara Denloa, pernah bertransmigrasi ke dimensi lain dan menempati tubuh Hanara Dandelion.

Namun diakhir, Hanara Denloa bisa kembali setelah para teman laki-lakinya membuka kembali portal melalui buku portal, dan mengantar Hanara kembali.

Walau diakhir Hanara kembali berkumpul dengan para teman laki-lakinya di dimensi Hanara Dandelion.

Dan menikah, bahagia, sampai garis keturunan jatuh pada Eve.

Inilah arti dari ucapan Joel Khandra, Levana tak bisa melakukan apa yang Eve lakukan.

Eve rela pergi ke dimensi lain agar bisa menemukan Joel.

Ya walau dipertemuan pertama Eve dilecehin, nenennya diremet sama Joel burik.

Tapi benang merah sudah mulai terlihat, hanya saja, ada masalah lain yang lebih berbahaya.

"Hihi,"

Gadis gila yang gila teramat gila.

Siapa sangka dia bisa mendapatkan salinan buku portal dari keluarga Eve.

"Om, apa kabar Joel?"

Ayah Reven menoleh kearah keponakannya "Baik, katanya Joel baru jadian sama Eve," tutur Ayah Reven.

Bunda Anneth hanya diam mengamati keponakan Reven, gadis yang agak aneh.

Itu yang selalu Bunda Anneth pikirkan setiap kali menatap Rere.

Sepupu Joel, keponakan Ayah Reven.

"Aw, Rere gak sabar ketemu sama Joel lagi, hehe."

Rere Stavia, 19 tahun, perempuan, sepupu Joel.

🐽Bersambung🐽

Transmigration Dominant Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang