24" Haru harus kembali padaku"

267 43 8
                                    

"Hari ini aku bertemu dengan anak kita..."

"Seokjin...dia...juga merindukanmu,"

"Untuk apa lagi kau membahas anak itu!" ucap Namjoon berbalik dan menatap datar istrinya.

"Apa kau tidak merindukan anak kita? Apa kau tidak bisa memaafkannya? Kau tahu bagaimana hidupnya di luar sana?!!"

"Anak kita..." suaranya terdengar parau.

"Anak kita hidup menderita..." tangisnya.

"Seokjin...bahkan terlihat lebih kurus sekarang!"

"Apa di hati mu sudah tidak ada lagi nama anak kita?!!"

"Cukup!!!"

"Dia harus bertanggungjawab dengan perbuatannya sendiri!!!"

"Itu adalah hukuman baginya!!!" marah Namjoon.

"Tapi Seokjin adalah anak kita!! Aku ingin membawanya pulang ke rumah. Aku tidak sanggup melihat penderitaan anak kita!!"

"Aku!! Tidak akan pernah mengijinkan dia kembali ke rumah ini!!! Kau harus ingat!!! Anak itu yang telah mencoreng nama keluarga besar kita!!!" ucap Namjoon dengan nada tinggi. Kemudian ia ke luar dan menutup kasar pintu kamar mereka.

Tubuh Sejeong meluruh. Ia menangis seorang diri di dalam kamarnya. Ia tidak menyangka jika suaminya akan tetap kukuh pada pendiriannya.

-
-
-

Seokjin duduk di teras rumahnya. Ia mendongak memandangi bintang-bintang di langit. Semua kenangan itu kembali memenuhi pikirannya.  Kenangan di mana ia harus di usir dari rumah oleh orang tuanya. Kenangan di mana ia harus memulai hidup barunya bersama gadis mungil yang kini selalu menjadi penyemangat hidupnya.

"Jin...eomma sangat menyayangimu. Eomma akan berusaha membujuk ayahmu, agar kau bisa pulang ke rumah,"

"Eomma ingin kamu menjalani hidup yang lebih baik,"

"Eomma tidak ingin melihatmu bekerja berat,"

Air mata Seokjin menetes mengingat apa yang dikatakan oleh ibunya saat mengantarnya pulang.

"Maafkan aku eomma..."

"Aku tidak ingin membebani eomma dan appa..."

"Biarlah aku menjalani hidupku yang sekarang..." gumamnya pelan.

Jungkook yang sejak tadi bersandar di balik pintu, ia mendengarkan ucapan Seokjin barusan. Rasa bersalah itu semakin memenuhi benaknya.

"Maafkan aku Jin. Aku pengecut..."

"Bahkan untuk mengakui semua kesalahan yang dilakukan adikku...aku..."

"Aku tidak berani melakukannya..."

Jungkook menarik napas panjang, lalu menghelanya. Ia berjalan mendekati Seokjin yang tampaknya sedang melamun.

Ia duduk di sisi kanan Seokjin, hingga membuatnya sedikit terkejut. "Hyung..." ucapnya.

"Kenapa tidak masuk ke dalam?" tanyanya.

"Aku...ingin menikmati suasana malam ini hyung,"

Jungkook tahu bahwa dirinya sedang menutupi kesedihanya. Ia memegang punggung tangan kirinya, "Jin...jika kau ingin cerita...aku siap untuk mendengarkannya,"

Seokjin tersenyum padanya, "Beban hidupmu sendiri sudah berat hyung. Aku tidak apa-apa...tidak ada yang ingin aku ceritakan. Terima kasih sudah menjaga Haru," ucapnya.

"The Regret" (YoonJin Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang