Malam semakin larut, dan cuaca dingin di malam hari menembus hingga ke tulang. Seokjin duduk di Halte, ia juga meletakkan koper di sisi kirinya. Haru; gadis kecil itu terlelap di gendongannya. Sedangkan Seokjin yakin sekali, bahwa ia tidak pernah berhubungan intim dengan ibu kandung Haru, hal itu membuatnya semakin berpikir, "Siapa ibu-mu sebenarnya gadis kecil? apa aku benar-benar mengenal ibu-mu?" gumamnya sambil menatap wajah polos Haru ketika terlelap.
Seokjin memegangi perutnya, karena ia hanya makan saat di Sekolah tadi, " Aku lapar" ucapnya.
" Bagaimana ini? uangku sisa sedikit. Untuk naik Taksi saja, rasanya tidak cukup."
" Apa sebaiknya aku telepon Taehyung, ya?" pikirnya.
Ia mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya, ia menghela napas berat saat dirinya menatap layar ponselnya mati karena baterainya habis.
" Ish!! di saat seperti ini, kenapa kau justru harus mati?!!! HP sialan!!!" umpatnya pada ponsel yang ia genggam.
"Aku harus tidur di mana, malam ini?" pikirnya.
Tanpa arah tujuan, ia bangkit dari kursi dan melanjutkan perjalanannya. Meski malam sudah semakin larut, tapi kendaraan masih banyak yang berlalu lalang, karena masih ada yang beraktifitas di malam hari.
Ia terus berjalan, hingga akhirnya tiba di depan sebuah rumah kecil, dimana rumah tersebut berada di lokasi pemukiman yang kondisi rumah di sekitarnya sangat padat. Tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak memiliki tujuan setelah di usir dari rumahnya. Rumah itu terlihat kosong, hingga Seokjin memberanikan diri untuk duduk di depan rumah sederhana tersebut.
Ia meletakkan tas, juga koper miliknya, dan ia merebahkan Haru dipangkuannya. Karena begitu lelah, Seokjin terlelap dengan posisi bersandar dengan mulut menganga.
-
-
-
Yoongi duduk di atas kasur empuknya, ia begitu puas karena telah berhasil membuat darah dagingnya di usir bersama Seokjin; adik kandungnya sendiri." Sorry Jin, jika kau. Aku jadikan kambing hitam dalam masalah ini" batinnya.
" Dan aku pikir, lebih baik kau tidak ada di rumah ini. Agar kau tidak sering-sering membuat orang tua kita malu" batinnya lagi.
" Setidaknya rumah ini tenang tanpa kehadiran mu, Jin." gumamnya pelan.
-
-
-Keesokkan harinya saat di Sekolah. Taehyung datang 15 menit sebelum bel tanda masuk berbunyi. Ia memasukkan tas ke laci mejanya. Ia cukup bingung, karena sahabat karibnya itu, hingga jam begini belum datang juga.
" Tumben. Seokjin belum datang." gumamnya.
Taehyung menghela napas beratnya, lalu ia menopang dagu dengan tangan kirinya. Ia merasa bosan hari ini, karena Seokjin belum datang juga. Lamunannya buyar ketika salah seorang temannya masuk dan membawa berita mengejutkan baginya.
" Hei!!! Kris. Kenapa kau masuk kelas seperti kesetanan begitu?" tanya salah satu teman sekelasnya yang duduk di depan Taehyung.
" Ada kabar buruk! Seokjin di berhentikan Sekolah oleh orangtua-nya."
Taehyung spontan beranjak dari kursi karena ia sangat terkejut dengan berita itu "APA?!! Seokjin berhenti Sekolah?" tanyanya tidak percaya.
" Iya. Tadi aku tidak sengaja mendengar perbincangan pak Han dengan kepala Sekolah." sahut Kris membenarkan ucapannya.
" Ini tidak mungkin!! bagaimana bisa orang tua Seokjin memberhentikannya Sekolah." batinnya.
Taehyung merasa tidak tenang dengan berita ini, dan ia ingin mendengar langsung dari mulut sahabatnya, hingga dirinya berencana pergi dari kelas, tapi langkah kakinya terhenti saat wali kelas masuk, "Ish!!!" kesalnya, dan kembali ke kursinya semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Regret" (YoonJin Brothership)
FanfictionKim Seokjin diusir oleh kedua orangtuanya karena kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Sedangkan Yoongi melampiaskan semua kesalahannya kepada adiknya. Diusianya yang masih 17 tahun, seharusnya ia menjalani masa-masa Sekolahnya dengan baik da...