ide 2

716 75 8
                                    

"Maaf, tadi di jalan..." belum sempat Seokjin menyelesaikan kalimatnya;  wanita itu melempar makanan yang telah ia buka kotaknya ke wajah Seokjin.

"Ini sudah dingin!!  Bagaimana saya bisa memakannya!!"

"Maafkan saya... Tapi di jalan tadi sangat macet,"

"Halah!! Itu hanya alasanmu saja!! Berikan nomor Bos mu! Aku akan memintanya untuk memecat pekerja seperti mu!!"

"Nona, tolong maafkan saya. Jika saya dipecat, bagaimana saya bisa membayar uang sekolah anak saya."

"Itu urusanmu!! Aku tidak peduli!"

Seokjin membungkuk di hadapan wanita itu, dan meminta maaf padanya, "Saya mohon maafkan saya..."

Namjoon yang melihat kejadian itu, hanya bisa diam di tempat. Ia tidak berani membela anaknya di depan banyak orang, meskipun hatinya sakit sekali melihat sang anak diperlukan semena-mena oleh wanita itu.

-
-
-

"Seokjin~ah! Jangan pergi..." Seejeong terus mengejarnya. Seokjin berlari sekuat tenaganya dan ia berharap ibunya tidak berhasil mengejarnya. Namun, langkahnya melambat saat nyeri itu kembali menyerangnya.

-
-
-

"Haru..."

"Iya appa?" tanyanya.

"Apa semalam kau tidak tidur?"

"Haru nggak berani tidur. Haru takut kalau appa teriak kesakitan lagi."

-
-
-

"Hai Haru... Kau cantik sekali..." puji Ji Eun padanya.

"Bibi siapa?  Kok tau nama Haru?"

"Haru kenalin. Nama bibi ini Ji Eun.  Paman pernah ceritain Haru ke bibi Ji Eun," ucap Jungkook.

"Kok ahjussi ceritain Haru?  Emang cerita apa?" tanya Haru bingung.

-
-
-

"Ji Eun! Tunggu!!"

"Lepas!!"

"Tidak!"

"Aku tidak ada urusan lagi denganmu!!"

"Tapi bagiku ada!! Kau belum menjelaskan yang terjadi sebenarnya!"

"Untuk apa?! Lagipula tidak akan menghidupkan kakakku kembali, jika aku mengatakannya padamu!"

-
-
-

Plak!

Namjoon tiba-tiba saja menampar Yoongi.  Ia sangat marah padanya.

"Appa!"

"Kau pantas menerima tamparan itu!!"

"Apa salahku?  Sampai appa harus menamparku!!"

"Karena kau tidak bertanggungjawab dengan kepercayaan yang ayah berikan padamu!!"

-
-
-

"Jin!! Jangan lakukan itu!"

"Untuk apa aku hidup Tae!! Hidupku tidak akan lama lagi..."

"Kau memiliki Haru, Jin. Ingat... Haru sangat menyayangimu."

"Tapi Haru bukan anakku Tae... Seberapa besar sayang Haru padaku... Haru akan tetap kembali ke ayah kandungnya..."

-
-
-

"Jin..."

"Eomma..." ucapnya lemah.

"Syukurlah kau sudah sadar,"

"Kenapa aku ada di sini?"

"Kau pingsan. Dokter mengatakan pada ibu, agar kau di rawat inap selama seminggu di rumah sakit..."

"The Regret" (YoonJin Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang