Napas Seokjin ngos-ngosan. Tubuhnya juga lemas, karena penyakitnya yang kambuh. Ia berusaha bertahan ketika berlari menggendong anaknya.
Kini, ia tidak memiliki kekuatan untuk berdiri lebih lama. Seokjin terduduk lemas, dan ia memegangi perutnya. Pakaiannya basah akan peluh keringat.
Salah seorang pemuda yang bekerja sebagai perawat, ia menghampiri Seokjin.
Pemuda itu terkejut, karena ia mengenalnya, "Jin?" ucapnya saat menopang tubuhnya yang hampir ambruk.
Pandangan Seokjin kabur. Ia tidak mengenal pemuda tersebut. Kemudian semuanya menjadi gelap. Ia hanya mendengar suara pemuda itu berseru memanggil namanya, "Jin! Kau kenapa?! Jin!!"
"Jin!! Sadarlah. Jin!!!"
Pemuda itu adalah Kris, salah satu teman semasa SMA-nya. Kris segera menggendong tubuh Seokjin dan membawanya ke ruang darurat.
Di dalam ruangan ini, Seokjin dan Haru hanya bersebelahan, dan terhalang tirai. Seorang dokter tampak sedang menangani Haru dan memasangkan Nebulizer untuk membantu pernapasannya.
Salah seorang dokter terlihat bergegas untuk memeriksa Seokjin. Kris terlihat cemas saat dokter memeriksa temannya.
"Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanyanya. Dokter itu baru saja ingin menjawab pertanyaannya, namun seorang perawat memanggil dirinya untuk kembali bertugas.
"Rupanya kau di sini. Ayo kembali ke ruang Operasi. Dokter Jang mencarimu." ucap perawat tersebut dan menarik tangannya.
"Tunggu. Aku harus..." kalimatnya terputus, karena perawat itu terus menarik paksa dirinya.
"Kita tidak punya waktu lagi. Kau ingin Dokter Jang memarahi kita semua karena mu!" marahnya. Kris terpaksa untuk saat ini harus fokus pada pekerjaannya, bahkan dirinya juga tidak sempat memberi kabar pada Taehyung.
-
-
-Yoongi saat ini berdiri di depan sebuah rumah yang familiar baginya. Ia memencet bel rumah tersebut beberapa kali, namun tidak digubris oleh si pemilik rumah.
"Ji Eun~ah!!! Aku tahu kau ada di dalam!!" ia berteriak memanggil nama wanita tersebut.
Wanita cantik dan bertubuh mungil itu hanya memandangi Yoongi yang saat ini berada di depan rumahnya. Ia tampak tidak peduli padanya.
"Apa kau baru menyadari kesalahanmu?" gumamnya.
"Ah. Aku rasa - tidak."
"Kau adalah laki-laki berengsek! Yang telah menyakiti kakak sepupuku."
"Meski kau berteriak sekalipun. Aku tetap tidak akan peduli padamu." gumamnya, lalu ia menutup tirai jendelanya.
"Ji Eun~ah!! Aku ingin bertemu denganmu!!"
"Lee Ji Eun!!!!" teriaknya.
Suara Yoongi membuat tetangga sekitar terganggu, hingga sebuah mobil polisi menghampirinya.
"Apa yang kalian lakukan?!" marahnya sewaktu seorang polisi memegang kuat tangannya, dan memaksanya masuk ke dalam mobil patroli.
"Hei!! Lepaskan aku!!!" marahnya.
"Anda harus ikut kami ke kantor polisi. Karena Anda telah membuat keributan di sekitar lingkungan ini." ucap seorang polisi bertubuh tinggi dan tegap padanya.
-
-
-Pagi harinya.
Seokjin membuka perlahan kedua matanya. Tubuhnya masih terasa lemah, namun dirinya teringat pada Haru yang ia bawa ke rumah sakit ini karena Asma-nya yang kambuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Regret" (YoonJin Brothership)
ספרות חובביםKim Seokjin diusir oleh kedua orangtuanya karena kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Sedangkan Yoongi melampiaskan semua kesalahannya kepada adiknya. Diusianya yang masih 17 tahun, seharusnya ia menjalani masa-masa Sekolahnya dengan baik da...