"Jika bukan karena adikku... Seokjin tidak akan menderita..." ucapnya. Ken memeluk Jungkook yang menangis di depannya dan menepuk pundaknya.
"Mungkin aku akan melakukan hal yang sama jika aku berada di posisimu,"
"Terima kasih...karena kau mau mengerti kenapa aku berbohong selama ini," ucapnya.
"Aku akan menjaga rahasia ini, sampai kau sendiri yang mengatakannya pada Seokjin." ucap Ken.
Jungkook bersyukur karena Ken mau menerima penjelasannya. Setidaknya...ia sudah jujur pada Ken. Meskipun untuk jujur pada Seokjin, dirinya masih menunggu waktu yang tepat.
-
-
-Di sekolah, Haru lebih banyak diam. Sunghoon sering kali mengajaknya bermain bersama, namun Haru tidak semangat untuk bermain.
"Halu, ayo kita main ke cana," Sunghoon menarik tangan Haru, namun di lepas paksa olehnya.
"Kan aku sudah bilang! Aku tidak ingin bermain!" marah Haru padanya.
Ji Eun yang sengaja hari ini berniat menemani sang keponakan. Sejak tadi dirinya hanya mengamati Sunghoon yang tidak menyerah untuk mengajak Haru bermain bersamanya, hingga membuat Haru akhirnya marah padanya.
Ji Eun segera mendekati Haru. Ia sedikit membungkukkan tubuhnya dan membujuknya, "Haru, jangan seperti itu pada temanmu. Dia sudah bersikap baik untuk mengajak Haru bermain," ucap Ji Eun seraya membelai lembut kepala keponakannya.
"Tapi Haru sedang tidak ingin bermain! Kenapa sih paksain Haru!" marahnya.
"Ya udah deh, aku main cama yang lain aja." ucap Sunghoon yang mengalah dan berlari mendekati anak-anak lainnya.
Haru mendengus kesal sambil berbalik dan berjalan menuju salah satu kursi dekat ayunan. Ji Eun berjalan mendekatinya, lalu jongkok di depannya.
Haru tampak menahan air matanya. Ia mengalihkan pandangannya saat Ji Eun memegang kedua tangan mungilnya, "Apa Haru memikirkan ayah?" tanyanya.
Haru diam. Namun air matanya mengalir ketika Ji Eun menyebut ayahnya. Ia menyeka air mata Haru, "Ayah Haru pasti pulang hari ini,"
Haru tiba-tiba saja memeluk Ji Eun, dan menangis. Ia menepuk pelan punggung keponakannya, dan membiarkan Haru puas menangis.
"Ji Eun. Oppa titip Haru. Untuk hari ini, tolong ajak Haru jalan-jalan, atau ke mana pun. Seokjin baru saja pulang, namun dia demam. Seokjin tidak suka melihat Haru menangis di depannya. Buat Haru senang dan sejenak melupakan ayahnya."
Meskipun Seokjin bukan ayah kandung Haru, namun ikatan batin mereka sangat kuat karena Seokjin lah yang selalu ada untuk Haru. Seokjin lah yang merawat dan membesarkannya.
-
-
-Seokjin membuka matanya perlahan. Ia masih merasa sangat pusing, namun ia mencoba beranjak dan duduk. Ia menoleh dan menatap sekitar ruangan kamarnya.
"Sepi..." gumamnya pelan.
Seokjin sangat merindukan Haru. Tawanya, cerewetnya, dan begitu banyak yang ia rindukan pada anaknya.
Seokjin tersenyum pada dua orang yang menemuinya di kamar, "Sebaiknya kau istirahat saja, Jin" itu kata Jungkook yang sangat mencemaskan kesehatan Seokjin.
"Aku sudah merasa lebih baik hyung," bohongnya.
"Jin. Apa yang dikatakan Jungkook itu benar. Kau istirahat saja," ucap Ken padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Regret" (YoonJin Brothership)
FanficKim Seokjin diusir oleh kedua orangtuanya karena kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Sedangkan Yoongi melampiaskan semua kesalahannya kepada adiknya. Diusianya yang masih 17 tahun, seharusnya ia menjalani masa-masa Sekolahnya dengan baik da...