ide 1

882 91 8
                                    

"Hyung.  Apa benar Seokjin kuliah di Amerika?"

"Iya." jawabnya.

"Bohong!  Aku tahu hyung sedang berbohong padaku."

"Terserah kau saja. Mau percaya atau tidak!!"

"Apa kau dan noona mengusirnya dari rumah?!"

-
-
-

"Hyung..."

"Lama tidak bertemu Jin."

Seokjin meneteskan air mata. Begitu bahagianya ia sewaktu Yoongi menyapanya.

"Aku merindukanmu hyung." ucap Seokjin dan memeluknya. Yoongi merasa risih, lalu ia segera melepaskan pelukan adiknya.

"Appa... Siapa ahjussi itu?" tanya Haru.

Yoongi tersenyum, seraya sedikit membungkuk, "Hai Haru. Kau manis sekali." pujinya.

Haru bingung, bagaimana orang asing ini tahu namanya. Ia menatap lekat Seokjin, seakan-akan Seokjin mengerti akan kebingungan anaknya.

"Haru bisa memanggilnya..."

"Ayah. Panggil aku ayah." ucap Yoongi.

-
-
-

"Apa maksudmu. Kau mengatakan bahwa Haru adalah anakmu hyung?"

"Maaf Jin. Aku terpaksa membuatmu di usir dari rumah."

"Aku... Aku masih tidak mengerti."

"Aku... Adalah ayah kandung Haru yang sebenarnya."

-
-
-

"Jin. Kau kenapa?" panik Ken.

Wajah Seokjin semakin pucat.  Darah itu masih mengalir dari hidungnya, hingga membuat tubuhnya lemas.

"Aku akan mengantarmu ke rumah sakit." ucap Ken.

"Hei!!  Kalian!!  Ayo kerja. Jangan ngerumpi di jam kerja!!!"

"Pak!  Apakah anda tidak bisa melihat bahwa Seokjin sedang sakit!!"

"Dia sudah dewasa. Dia bisa mengurus dirinya sendiri!! Kalian. Cepat kembali bekerja!!"

"Dasar tidak punya hati!!!" umpat Ken.

Seokjin benar-benar kehabisan tenaga.  Ia seketika ambruk, hingga membuat orang-orang disekitarnya panik, begitu pula mandor tersebut.

"Jin!!!!"

-
-
-

"Pergi!!!"

"Gak mau. Haru ingin bersama appa." tangisnya dan masih menggedor-gedor pintu kamarnya.

"Appaaaaa!" tangis Haru.

"Kau bukan anakku. Pergi!!!"

"Seokjin. Tolong buka pintunya. Jangan menyakiti Haru seperti ini."

-
-
-

"Huh!!"

"Aku sangat bodoh,"

"Aku adalah orang bodoh yang sangat mudah percaya padamu!! Selama ini kau tahu yang sebenarnya. Tapi kau membohongiku!!"

"Aku minta maaf. Aku salah." sesal Jungkook.

"Aku tidak ingin melihatmu lagi. Aku membencimu!!"

-
-
-

Seokjin memandangi ibunya yang tampak berbincang dengan sahabatnya. Sejeong sama sekali tidak tahu, jika seseorang yang berpakaian sebuah maskot itu adalah Seokjin;  anak yang sangat ia rindukan.

"Eomma..."

"Ini aku... Seokjin..."

"Aku senang melihatmu tersenyum."

"Eomma..."

"Ingin sekali aku menemuimu dan memelukmu..."

"Aku rindu eomma memelukku seperti dulu..."

-
-
-

"Samchon?"

"Jin.  Selama ini kau ke mana saja?" Hoseok memeluknya sangat erat.

"Harabeoji..."ucap Haru.

"Siapa gadis kecil ini, Jin?"

"Dia anakku samchon."

"Anakmu?!"

-
-
-

"Ahjussi. Tolong appa..."

"Ayah Haru kenapa?" tanya Jungkook.

"Appa... Appa gak mau bangun-bangun..." tangisnya, dan ia menarik tangan Jungkook untuk ikut bersamanya.

"The Regret" (YoonJin Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang