Terdengar suara ketukan pintu. Seokjin yang tadinya asik bermain petak umpet bersama Haru. Aktifitas bermainnya terhenti, dan ia membukakan pintu untuk orang tersebut.
"Hyung..." ia terkejut melihat seorang pemuda yang sangat ia rindukan.
"Lama tidak bertemu Jin." sahutnya dan tersenyum lebar.
Seokjin meneteskan air mata. Begitu bahagianya ia sewaktu Yoongi menyapanya.
"Aku merindukanmu hyung." ucap Seokjin dan memeluknya. Yoongi merasa risih, lalu ia segera melepaskan pelukan adiknya.
"Appa... Siapa ahjussi itu?" tanya Haru yang berjalan mendekatinya.
Yoongi tersenyum, seraya sedikit membungkuk, "Hai Haru. Kau manis sekali." pujinya.
Haru bingung, bagaimana orang asing ini tahu namanya. Ia menatap lekat Seokjin, seakan-akan Seokjin mengerti akan kebingungan anaknya.
"Haru bisa memanggilnya..." Seokjin belum menyelesaikan kalimatnya, Yoongi memotong kata-kata Seokjin begitu saja.
"Ayah. Panggil aku ayah." ucap Yoongi. Seokjin benar-benar shock mendengar ucapan Yoongi barusan.
"Apa maksudmu hyung?"
"Paman bukan ayah Haru!!" tangan kecilnya mendorong Yoongi, namun Yoongi memegang kuat pergelangan tangan Haru.
"Hyung! Lepaskan Haru!" pintanya.
"Haru adalah anakku!! Bukan anakmu!!" Yoongi mendorong kasar Seokjin hingga terduduk, dan ia pergi membawa Haru bersamanya.
"Haru!!!!" teriak Seokjin. Namun mereka berdua tidak terlihat lagi di depan matanya. Seokjin menangis dan terus memanggil nama anaknya.
Jungkook menyeka keringat yang membasahi kening Seokjin. Ia yakin jika saat ini, Seokjin bermimpi buruk tentang anaknya, karena ia mengigau memanggil nama Haru.
Ia mengelus kening Seokjin dengan jarinya. Kening yang tadi berkerut dan membuat tidurnya gelisah, kini perlahan-lahan mulai bisa terlelap dan tidak mengigau lagi. Suhu tubuh Seokjin juga mulai turun setelah meminum obat tadi.
"Jin...hyung minta maaf karena tidak pernah jujur padamu,"
"Hyung bersalah, karena membuatmu berada di posisi sulit..."
"Seandainya saja dulu hyung tidak memaksa Hana untuk meminta pertanggungjawaban padanya..." Jungkook menarik napas panjang lalu menghelanya perlahan, "dan seandainya hyung tahu Hana akan membuat dirimu menjadi kambing hitam dalam masalah mereka...hidupmu mungkin akan lebih baik Jin," gumamnya.
Jungkook tidak sadar jika apa yang dikatakannya di dengar oleh Ken yang datang mengunjungi Seokjin, dan berdiri di ambang pintu.
Terdengar suara ada yang jatuh, Jungkook spontan berbalik dan ia menatap Ken yang tampaknya telah mendengar kalimatnya barusan.
Jungkook beranjak saat Ken berbalik dan pergi. Untungnya saja Seokjin dalam pengaruh obat, hingga ia tidak mendengar buah yang jatuh dari tangan Ken.
Jungkook berlari mengejar Ken. Ia berhasil menahan tangan kanannya agar Ken mau mendengarkan penjelasannya.
Jarak mereka lumayan dari rumah Seokjin. Ken melepas kasar genggaman Jungkook padanya, "Tolong dengarkan penjelasanku dulu, Ken," ucapnya.
"Kau aktor yang sangat hebat Jungkook!! Bahkan aku saja percaya bahwa kau adalah orang baik. Namun nyatanya tidak!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Regret" (YoonJin Brothership)
FanfictionKim Seokjin diusir oleh kedua orangtuanya karena kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Sedangkan Yoongi melampiaskan semua kesalahannya kepada adiknya. Diusianya yang masih 17 tahun, seharusnya ia menjalani masa-masa Sekolahnya dengan baik da...