Taehyung menepikan mobilnya di tepi jalan. Ia ke luar dan mampir sebentar ke toko kue, untuk membelikan keponakan kesayangannya cake cokelat kesukaannya.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita padanya.
"Saya ingin melihat-lihat dulu." jawabnya.
"Baik." sahut wanita tersebut.
Taehyung menyusuri beberapa rak berisi beragam kue yang membuatnya sedikit bingung.
"Taehyung?" sapa seseorang yang merasa mengenalnya.
Taehyung menoleh menatapnya, "Kris?"
"Ternyata aku benar. Tadi aku sedikit ragu, apakah kau Taehyung teman sekolah ku dulu." jawabnya.
"Kau sekarang kuliah di mana?" tanyanya.
"Aku sekarang magang di rumah sakit." jawabnya.
"Wah. Kau perawat?"
"Eum." angguknya.
"Lama sekali kita tidak bertemu ya." ucap Taehyung padanya.
"Benar. Sudah lama sekali. O iya, apa kau sudah bertemu Seokjin?" tanyanya, dan Taehyung menggelengkan kepalanya.
"Aku pikir kau sudah bertemu dengannya. Aku pernah melihat Seokjin, tapi aku sedikit ragu... Sekilas mirip sekali dengan Seokjin. Tapi..."
"Tapi apa?" tanyanya.
"Apa Seokjin... Dulu diberhentikan sekolah karena menghamili perempuan?"
"Ah. Tidak mungkin. Aku tahu benar bagaimana Seokjin." ucapnya tidak percaya.
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" tanyanya.
"Aku... Melihat pemuda itu mirip sekali dengan Seokjin. Namun dia menggandeng anak perempuan." jawabnya.
"Anak perempuan?" gumamnya.
-
-
-Seokjin terlihat sedang memejamkan matanya sembari bersandar di salah satu tiang pondasi bangunan.
Salah seorang kuli, menghampirinya dan memberikannya obat juga air mineral,"Jin. Ini... minum dulu obatnya."
"Terima kasih, ahjussi." jawabnya terdengar lemah.
"Kamu sebaiknya pulang saja. Jangan memaksakan dirimu untuk bekerja. Jika sakitmu tambah parah, nanti Haru akan khawatir." ucap pria yang umurnya sekitar 50 tahunan, bahkan rambutnya juga terlihat ber-uban.
"Haru..." gumamnya.
Seketika Seokjin berusaha beranjak dan memaksakan tubuhnya yang lemas untuk bangkit dari posisi duduknya.
"Jin. Mau aku antar pulang?" salah seorang kuli yang usianya lebih tua darinya sekitar 3 tahun menawarkan bantuan padanya.
"Tidak perlu hyung. Aku masih kuat kok." tolaknya.
"Tapi, Jin..." kalimat pria paruh baya itu diputusnya, karena ia tidak ingin merepotkan orang lain.
"Ahjussi jangan cemas. Aku masih kuat kok. Kalau Ken hyung mengantarku, yang ada Haru malah tambah khawatir." tolaknya.
"Jin! Tolonglah, jangan menolak. Kami semua khawatir padamu. Lagi pula, kondisi tubuhmu yang masih lemas seperti itu, akan semakin memperburuk keadaanmu." Ken salah satu kuli yang selalu peduli padanya. Karena ia menganggap Seokjin seperti adiknya sendiri.
"Dengerin apa katanya Ken, Jin." ucap pria paruh baya yang bernama Han Kyung tersebut.
Seokjin menatap kedua orang yang memang peduli padanya. Ia merasa tidak enak hati menolak bantuan Ken. Akhirnya ia pun terpaksa menerima tawarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"The Regret" (YoonJin Brothership)
FanfictionKim Seokjin diusir oleh kedua orangtuanya karena kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Sedangkan Yoongi melampiaskan semua kesalahannya kepada adiknya. Diusianya yang masih 17 tahun, seharusnya ia menjalani masa-masa Sekolahnya dengan baik da...