10 "Menyesal"

1.2K 140 10
                                    

"Terima kasih anak ayah." ucap Seokjin.

"Appa makannya yang banyak ya. Haru gak mau appa sakit lagi."

Mereka menatap Haru. Seokjin terharu akan perhatian Haru padanya. Ia sendiri juga tidak ingin jatuh sakit, karena ia berpikir --- tanggungjawabnya untuk membesarkan Haru masih panjang. Ia memiliki mimpi ingin melihat anak gadisnya tumbuh dewasa.

"Eum." angguk Seokjin.

"Ayah janji tidak akan sakit lagi." ucapnya pada anaknya. Haru senang sekali mendengarnya. Ia memeluk Seokjin dengan erat, dan menciumi pipinya.

Melihat rasa sayang Haru untuk Seokjin. Jungkook sangat terharu, "Kau memang pantas menerima kasih sayang yang sangat tulus dari Haru, Jin." batinnya.

-
-
-

Malam ini, Namjoon sengaja tidur di ruang kerjanya. Ia ingin menenangkan dirinya, karena Sejeong sejak tadi siang hanya mendiamkan dirinya.

Ia merebahkan tubuhnya di sofa panjang berwarna hitam. Ia memandangi foto salah satu anaknya yang sangat dirindukannya, yang masih tersimpan di kartu memori HP-nya.

Itu adalah foto Seokjin. Salah satu anak kesayangannya, yang kini entah tinggal di mana.

"Bagaimana kabarmu, nak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagaimana kabarmu, nak?"

"Apa kau baik-baik saja?" gumamnya.

Namjoon menarik napas dalam, lalu menghelanya perlahan.

"Ibumu sangat merindukanmu nak."

"Maafkan ayah yang telah mengusirmu."

Ia diam sejenak. Air matanya jatuh di sudut matanya. Kemudian ia meletakkan ponselnya di depan dada.

"Ayah juga rindu padamu, nak." suaranya terdengar parau. Ia memejamkan mata, dan membiarkan butiran bening itu membasahi sudut matanya.

-
-
-

Yoongi sengaja belum pulang ke rumah. Ia pergi ke sebuah rumah makan di pinggir jalan, di mana tempat tersebut menjadi langganannya bersama sang kekasih yang sangat ia cintai. Namun, kini gadis itu telah tiada, dan ia sama sekali tidak tahu jika gadis yang telah merebut hatinya kini telah tiada.

Yoongi duduk di kursi yang sama seperti dulu, yaitu kursi paling pojok dekat dinding yang dipenuhi oleh beberapa foto pengunjung yang menjadi langganan di sana.

Saat Yoongi duduk, tidak lama kemudian pria yang merupakan pemilik rumah makan tersebut menghampirinya, "Yoongi kan?" pertanyaan itu berasal darinya.

Yonngi tersenyum, "Iya ahjussi. Saya Yoongi. Lama saya tidak kemari." ucapnya.

"Bagaimana kabarmu? Kau sudah lebih dari tiga tahun tidak kemari."

"Saya baik ahjussi." jawabnya.

"The Regret" (YoonJin Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang