6 "Kalau Haru nggak sekolah. Ayah pasti nggak capek."

1.2K 130 12
                                    

Yoongi.

Pemuda itu sedang berada di dalam kamarnya. Ia sengaja pulang lebih cepat, dan menunda semua acara meeting hari ini.

Ia masih teringat akan gadis kecil itu.

"Apakah... Gadis kecil itu anakku?"

"Apakah Jin merawatnya dengan baik?"

"Akh!! Untuk apa kau memikirkan mereka Yoongi!! Gadis kecil itu bukan anakmu!! Dan --- Jin pantas untuk hidup menderita, agar dia lebih dewasa! Tidak menyusahkan orang tuamu!!" batinnya.

-
-
-

Di depan sebuah rumah yang cukup luas. Taehyung memarkirkan mobilnya. Karena ia berencana pergi setelah mengantar keponakannya pulang.

Ia membukakan pintu mobil untuk jagoan kecilnya. Sunghoon melompat dari kursi.

"Jangan lompat begitu. Nanti jatuh." tegurnya.

"Nggak jatoh kok." sahutnya, lalu berlari kecil memasuki rumahnya.

"Appaaaaa!!!" serunya memanggil sang ayah.

Taehyung meletakkan tas keponakannya di sofa. Ia mendaratkan tubuhnya di sofa panjang. Ia masih teringat akan pertemuannya dengan ibu dari sahabatnya.

"Sedang melamunkan gebetan ya?" celetuk sang kakak yang terlihat merapikan dasinya.

Taehyung mengubah posisinya. Ia duduk memandangi sang kakak yang terlihat rapi.

"Hyung mau ke Rumah Sakit lagi?" tanyanya.

"Ya begitulah." jawab sang kakak yang bernama Jimin, yang kini duduk di sebelahnya.

"Awas loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awas loh. Nanti di protes sama Hoonie."

"Hahaha. Sudah biasa." jawabnya dan tertawa.

"Appa mau kelja lagi?" baru saja di bicarakan. Si kecil Sunghoon sudah protes.

"Iya sayang. Ayah harus kerja. Pasien ayah sudah menunggu." jawab Jimin dan memangkunya.

"Hyung. Aku saja yang antar." ucap Taehyung.

"Memangnya kau mau ke Rumah Sakit juga?"

"Tidak. Aku ingin mencari Seokjin." sahutnya.

"Masih belum ketemu juga?" tanyanya.

"Belum." sahutnya.

"Hyung tahu tidak? Tadi aku ketemu ibunya Jin."

"Apa katanya?"

"Ah! Jika mengingat kejadian tadi. Aku rasanya ingin mengumpat!" marahnya. Jimin hanya mendengarkan keluhan adiknya.

"Bisa-bisanya! Dia begitu membenci anaknya sendiri." omelnya.

"The Regret" (YoonJin Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang