Kim Seokjin dan sang putra kini sudah sampai di rumah. Putranya itu sepanjang jalan hanya diam tanpa kata. Tidak ada obrolan sama sekali. Putranya turun dari motornya, Seokjin pun melakukan hal yg sama. Dia bingung, ada apa dengan putranya itu. Diam, raut muka yg di tekuk seperti orang sedang marah dan kecewa.
Seokjin masih berdiri di tempatnya. Dia tidak bisa membuka kunci helmnya. Dia melihat putranya malah menuntun motornya ke garasi. Tanpa ada niatan membantunya. Putranya sekarang malah melewatinya, dia masih belum bisa membuka helmnya.
"Yaakk, sayang bantu Appa..!!! Appa tidak bisa membuka helmnya.."!!! Teriak Seokjin memanggil anaknya. Yg di panggil hanya menoleh tanpa menjawab. Berjalan ke arah Seokjin dan membantu Appanya itu.
"Yak, wae geurae..?? Kenapa kau diam saja dari tadi?.. Appa bicara padamu Yeonjun.."!! Mata Yeonjun memandang ke Muka Appanya. Sekarang muka mereka berhadapan karena Yeonjun mencoba melepas helm dari kepala Appanya.
Setelah berhasil melepas helm, menaruhnya di tempat helm yg ada di garasi. Dan Yeonjun berjalan melewati Appanya lagi dan menuju pintu. Seokjin mengejar anaknya dan menghentikanya dengan cara meraih tanganya.
"Sayaaangg,, tolong jangan seperti ini. Appa tau Appa salah, Appa han..
Omongan Seokjin berhenti bersama dengan tanganya yg terhempas kasar. Yeonjun menghempaskan tangannya dengan sangat keras dan kasar. Ini pertama kalinya anaknya berbuat kasar padanya. Seokjin syok, dia masih melihat tangan yg terhempas itu. Matanya mulai merah. Dia melihat anaknya masuk kedalam. Meninggalkan dirinya.
Seokjin meluruh kelantai, dia bingung. Matanya mengawasi kesegala arah, dia memegangi dadanya yg mulai sesak. Dia masih mencerna sikap anaknya padanya. Apa Yeonjun marah padanya, Yeonjun mengabaikanya, apa Yeonjun membencinya sekarang..? Itulah yg Seokjin pikirkan sekarang.
Seokjin menggelengkan kepalanya. Tidak, tidak boleh.. Anaknya tidak boleh ikut membencinya. Cukup Suaminya saja yg membencinya, tidak untuk anaknya. Cuma Yeonjun yg ia punya, jika anaknya itu ikut membencinya, maka Seokjin akan mati saat itu juga. Kim Yeonjun lah alasan ia bertahan di dalam Rumah Tangga yg rumit ini. Ia harus bicara pada anaknya itu, dia tidak bermaksud membohongi anaknya. Dia hanya tidak ingin anaknya hawatir dan sedih. Maka dari itu ia tidak bilang bahwa ia sempat di rawat di rumah sakit meski hanya 4jam.
Ya, tadi pas di taman waktu Yeonjun tanya apa Appa dan Jungkook saling kenal dan Jungkook menjawab iya. Dan menceritakan secara detail bagaimana keadaan Seokjin yg memprihatinkan di rumah sakit waktu itu. Seketika Yeonjun marah, kenapa Appanya itu membohonginya dan tidak mau jujur padanya.
Seokjin berusaha berdiri, bertumpu pada kursi depan rumahnya. Dan berjalan meraih pintu. Dadanya yg sakit dan sesak ia abaikan, ia hanya ingin bicara pada anaknya. Namun gagal ia meraih pintu, malah ia jatuh sampai mengenai pintu.
"Braaakkk.."!!! Seokjin jatuh tubuhnya menghantam pintu, dia bersusah payah meraup oksigen. Dia sesak nafas dan dadanya sakit, ia sandarkan punggungnya di daun pintu sambil berusaha meraup oksigen sebanyak banyaknya. Ya Seokjin terserang Panik Attack.
Yeonjun yg sudah ingin meraih knop pintu kamarnya, kaget dengan suara keras itu. "Appa"..!! Dengan cepat ia lari kebawah dan melihat apa yg terjadi.
Betapa terkejutnya Yeonjun melihat sang Appa yg memprihatinkan. Segera ia meraih tubuh Appanya itu dan memeluknya.
"Appa,,Appa,, dengar aku..lihat aku Appa.."!!! Yeonjun juga ikut panik. Ia tidak menyangka bahwa sikapnya akan membuat Appanya seperti ini.
"Appa dengar aku, ikuti kata²ku.. Tarik nafas perlahan Appa, Appa harus tenang. Tarik nafas pelan², buang perlahan.."!! Yeonjun memegang wajah Appanya yg merah, peluh memenuhi wajah Appanya itu. Perlahan tapi pasti, Kim Seokjin mulai tenang dan nafasnya mulai normal.
" Yeonjunah.." Seokjin memanggil anaknya dengan suara lemahnya.
"Iya Appa, ini aku Kim Yeonjun. Aku di sini Appa, aku anakmu, aku ada di sini untukmu..!! Mianhe Appa.. Jeongmal Mianhe.."!!! Yeonjun mengucapkan itu sambil menangis dan memeluk Appanya dengan sangat erat.
Bodoh, Kim Yeonjun bodoh.."! Bagaimana dia bisa lupa bahwa Appanya itu memiliki hati yg rapuh. Seharusnya dia tidak ke kanak²an tadi. Dia menyesal, sungguh menyesal.
Di dalam kamar Seokjin, Dia kini memeluk Appanya yg sedang tidur. Dia menemani Appanya di kamar sampai Appanya itu tidur."Jangan tinggalkan Appa Yeonjun,,"!! Seokjin mengigau dalam tidurnya.
Yeonjun yg mendengar Appanya mengigau seperti itu, ia semakin memeluk tubuh Appanya, mencium kening Appanya.
"Mian Appa, jeongmal mianhe.."!!! Dan ia pun ikut tertidur sambil memeluk sang Appa.
2 minggu setelah kejadian itu. . .
Kim Yeonjun semakin manja pada Seokjin. Dia akan mengrecoki Seokjin kalau dia ada di rumah. Berangkat sekolah minta di antar Seokjin. Pulang pun Seokjin harus jemput. Kalau tidak, Yeonjun tidak akan pulang.
waktu Seokjin harus ada urusan untuk ke rumah Appa Kim 2 hari lalu. Seokjin sudah mengabari anaknya kalau dia tidak bisa jemput karena ke rumah kakeknya. Seokjin menyuruhnya naik taksi. Sampai Seokjin pulang pukul 10 malam, anaknya tidak ada di rumah. Tanya maid katanya belum pulang dari sekolahnya sejak tadi. Seokjin yg panik langsung menelpon anaknya itu. Dan pas di tanya di mana dan kenapa belum pulang..?? Yeonjun menjawab
"Karena Appa tidak jemput. Dan sekarang aku menunggu di halte seperti biasa.."!! Seokjin menepuk jidadnya sendiri. Tidak habis fikir dengan apa yg di lakukan anaknya itu, padahal sudah jam 10 malam.
Masalah baru datang.
Kim Taehyung suami Kim Seokjin sudah 2 minggu juga tidak pulang. Biasanya Taehyung kalau pulang ke rumah Jimin itu paling lama 4 hari. Tapi ini sudah 2 minggu lebih Taehyung tidak pulang.
Waktu dia ke rumah Appa Kim, dia di beri tau mertuanya itu bahwa Kim Taehyung tidak pulang itu karena Jimin mengalami kecelakaan. Dan rencananya Jimin akan di pindahkan rumah sakitnya ke Seol. Agar mempermudah Taehyung merawat Jimin dan juga mengurus perusahaan.
Seokjin menghembuskan nafasnya. Dia menyandarkan kepalanya di sofa ia teringat omongan Appa kim waktu itu.
"Seokjin, appa sebenernya berat untuk menyetujuinya. Namun jika Appa tidak setuju maka Taehyung tidak mau mengurus perusahaan. Dia mengancam akan bekerja di perusahaan lain dan lepas tangan..! Kau tau Sendiri, Taehyung adalah satu²nya penerusku. Jadi berat untukku menolaknya.
Aku bisa saja melimpahkanya padamu, tapi kau tau anakmu kan, dia tidak mau kau terlalu sibuk dengan alasan takut kehilangan kasih sayang dan perhatian darimu. Dan aku juga tidak mau cucuku jadi mendiamkanku seumur hidupnya karena membiarkanmu bekerja di perusahaanku.."!! Appa Kim terkikik mengingat ancaman cucunya itu.
"Aku menyetujuinya Seokjin. Dan sekarang tinggal keputusanmu..? Apakah kau setuju jika Jimin keluar dari rumah sakit, dia akan tinggal dengan kalian.."??
Jadi, Seokjin ke rumah appa Kim itu membahas tentang Jimin akan tinggal bersamanya saat keluar rumah sakit nanti. Bolehkah Seokjin menolak..??
Kenapa Kim Taehyung tidak ada habisnya membuatnya tersiksa. 8th ia tercampakan oleh Taehyung, tidak cukupkah 8th untuknya terus membuatnya sakit hati. Dengan Jimin tinggal di rumahnya maka setiap hari ia akan melihat madunya itu. Dia membenci Jimin.."?? Entahlah Seokjin juga tidak tau. Tapi dia tidak mau bertemu denganya. Apalagi Jimin harus ketemu Yeonjun. Dia tidak mau anaknya itu akan berbaur dengan madunya. Seokjin tidak rela jika sampai Jimin menyentuh anaknya.
Entah sudah berapa kali Seokjin menghembuskan nafasnya. Dia capek sebenernya harus terus menerus dia yg menuruti kemauan Taehyung. Tapi bolehkah kali ini Seokjin tidak menurutinya. Tapi Seokjin bisa apa, Appa Kim sudah turun tangan dan memohon padanya. Dia tidak bisa menolak.
"Kim Taehyung kau bukan hanya Brengsek, tapi kau juga licik..!! Kau menggunakan Appa Kim untuk merayuku.."!! Seokjin ingin teriak saat ini juga. Tapi apa daya, dia harus menahanya jika tidak ingin anaknya Tau yg sebenernya dan berakhir anaknya akan kecewa pada orang Tuanya. Seokjin tidak mau itu terjadi.
Prahara sudah di depan mata..
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY..!! BECAUSE LOVE YOU..!! (END)
General FictionMemiliki cinta pertama, namun tidak berjalan mulus seperti yang di inginkan. Bagaimana jika di pertemukan dengan adanya cinta ke dua?? baca ajah langsung..