Seokjin dan Jungkook sudah ada di dalam mobil. Mereka dalam perjalanan pulang kerumah mereka. Hanya hening di dalam mobil, tidak ada pembicaraan.
"Duk,,duk,,duk,,!!! Sial.."!! Jungkook memukul setir mobil dan mengumpat. Seokjin yg di kursi samping hanya bisa menggenggam erat sabuk pengaman sambil memejamkan matanya. Dia tidak menyangka Jungkook ada di sana. Melihatnya bertemu Taehyung, apalagi tadi dia berbohong, kalau dia ada di kamarnya tadi.
Jungkook menahan amarahnya. Jangan sampai dia melampiaskannya ke Seokjin. Dia sebenarnya marah karena Seokjin mebohonginya, hanya karena ingin ketemu Taehyung. Kenapa Seokjin tidak jujur saja padanya, dia pasti akan mengizinkanya, bahkan dia sendiri yg akan mengantar Seokjin.
Mereka sudah sampai, mobilnya berhenti di depan rumahnya.
"Turun dan masuklah. Aku harus segera membali ke kafe. Mereka pasti sudah menunggu belanjaanya.."!! Ujar jungkook tanpa melihat Seokjin. Seokjin sedih Jungkook seperti itu. Biasanya Jungkook akan membukakan pintu untuknya dan menemaninya masuk. Tapi ini dia di suruh masuk sendiri. Apalagi sekarang perutnya sakit, dia tidak berani bilang pada Jungkook.
"I,,iya. Ehm,, Jung..Jungkook aku.."
"Kita bicarakan ini nanti, saat aku pulang. Aku sedang buru².."!! Ucap Jungkook. Seokjin menurut, dia membuka sabuk pengamanya namun susah. Dia masih mencoba, mau bilang ke Jungkook tidak berani. Dia berusaha sendiri.
"Kenapa tidak bisa"!! Seokjin bergumam sangat pelan tapi Jungkook mendengarnya. Jungkook membantu Seokjin melepaskanya. Tapi ekspresi Jungkook sangat dingin. Mereka sangat dekat sekarang, bahkan parfum Jungkook tercium begitu nyaman dalam diri Seokjin. Dia ingin menangis sekarang, memang ini salahnya sudah tidak jujur ke Jungkook.
"Ini mobilnya Hobi Hyung, memang agak macet slotnya. jadi harus dengan keras di tekan jika melepasnya.."!! Jungkook masih dingin. Namun Jungkook melihat, ada luka di tangan telapak Seokjin. Dan Seokjin hanya diam, memandang kekasihnya itu dengan mata yg sudah merah.
Seokjin turun dari mobilnya, dan saat akan menutup pintunya, Jungkook meletakkan sebuah salep luka di jok mobil yg di duduki Seokjin tadi.
"Obati tanganmu dengan itu"!! Ucap Jungkook. Seokjin melihat tangannya, lalu dia mengambil salep itu. Dia melihat Jungkook sebentar, Jungkook tetap tidak melihatnya. Seokjin menutup pintu mobil dan Jungkook langsung tancap gas pergi dari sana. Seokjin hanya bisa melihat mobil itu menjauh dari sana. Air matanya sudah menetes, dia buru² menghapusnya dan masuk ke rumahnya.
Di dalam mobil, Jungkook menyandarkan punggungnya. Dia bisa melihat tadi, Seokjin menahan air matanya. Dia tidak tega sebenarnya, tapi entahlah. Jungkook sedikit kecewa dengan Seokjin. Apalagi bayangan saat Seokjin di cium oleh Taehyung, itu terus terbayang di kepalanya.
"Maafkan aku sayang, ,"!! Gumam Jungkook.
Di dalam kamarnya Seokjin meremat perutnya. Perutnya sakit, akibat jatuh karena dorongan dari Jungkook tadi. Dia segera mencari obatnya dan meminumnya. Setelahnya dia merebahkan dirinya untuk tidur. Siapa tau setelah tidur sakitnya akan Hilang.
"Maafkan aku Jungkook, tolong jangan diamkan aku"!! Perlahan air matanya menetes, bersama dia memejamkan dan tertidur.
Waktu sudah menujukan sore hari. Seokjin masih terlelap, padahal ini waktunya ia masak makan malam. Yeonjun anaknya masuk ke kamarnya untuk membangunkanya.
"Appa, ,Appa ayo bangun. Ini sudah sore,."!! Yeonjun memandang tubuh Appanya. Dia heran kenapa Appanya tidur dengan jaket. Sepertinya Appanya habis keluar, lupa tidak melepas jaketnya sampai ke tiduran.
Seokjin perlahan membuka matanya. Dia melihat anaknya sudah duduk di sampingnya.
"Sayang, kau di sini"?? Seokjin sambil bangun dari tidurnya. " kenapa? Jam berapa sekarang"?? Tanya Seokjin masih belum terkumpul nyawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY..!! BECAUSE LOVE YOU..!! (END)
General FictionMemiliki cinta pertama, namun tidak berjalan mulus seperti yang di inginkan. Bagaimana jika di pertemukan dengan adanya cinta ke dua?? baca ajah langsung..