Kini Seokjin memasak di dapurnya. Dia sedikit melamun dan terfikirkan oleh ucapan Ayah Joen saat malam pernikahanya 1 bulan yg lalu. Ya, Jungkook dan Seokjin sudah resmi menikah. Dan hanya ada beberapa tamu, itu pun yg dekat dengan mereka saja. Sederhana namun bermakna bagi Seokjin dan Jungkook.
Dia sangat ingat apa yg di ucapkan Ayah mertuanya itu padanya. Saat Jungkook sedang bercengkeramah deng Hobi dan Yoongi Hyungnya, Seokjin berdiri di dekat meja mengambil minuman. Lalu ayah mertuanya Joen Namjoon itu menghampirinya.
"Kau jangan terlalu senang dulu dengan pernikahan ini. Aku menyetujuinya karena aku tidak mau anakku memusuhiku. Aku tau sekali tabiat Jungkook. Maka dari itu, aku menuruti saja kemauanya. Kau memang menikah dengan anakku. Tapi aku tidak akan pernah menganggapmu menantuku apalagi anak²mu sebagai cucuku. Bikin malu reputasiku saja. Untung Jungkook meminta pernikahan Sederhana, jadi tidak banyak Kolegaku yg tau bahwa anakku menikahi duda 2 anak yg rendahan sepertimu. Staff Rumah sakit pun juga tak banyak yg tau. Jadi aku minta padamu, jangan pernah menunjukkan dirimu di rumah sakit.."!! Ucap Tn Joen.
Seokjin yg mendengar itu pun hanya mengiyakan apa yg di minta mertuanya. Mertuanya juga menyuruhnya untuk merahasiakan sikapnya ini dari Jungkook. Jika ia berani lapor ke Jungkook, maka mertuanya itu tidak akan segan² untuk membuatnya berpisah dari Jungkook. Seokjin tidak mau itu terjadi, dia harus menuruti apa yg di mau mertuanya itu.
"Sayang, bau apa ini kok seperti bau,, astaga..."!!!!! Jungkook berlari ke arah dapur dan mematikan kompornya. Dia melihat wajan yg ada ikan gurami itu pun sudah hangus dan hampir keluar api. Seokjin pun tersadar dari lamunanya.
"Astaga sayang, apa yg sedang kau fikirkan? Dapur kita hampir terbakar, karena wajan hangus ini"!!! Jungkook mengambil wajan itu dan memasukanya ke wastafel dan mengguyurnya dengan air.
"Jungkook, maaf aku tidak sadar kalau ikannya gosong. Aku akan buatkan yg baru saja kalau begitu. Kau tidak akan terlambat ke rumah sakit kan. Hanya tinggal ikanya saja Jungkook"!! Ucap Seokjin geragapan, sambil menuju kulkas dan mengambil ikan yg baru.
"Sayang tunggu dulu,,"!! Jungkook menahan tangan Seokjin yg akan mencuci ikan itu. Mengambil ikan di tanganya Seokjin dan meletakkannya di meja. Seokjin melihat ke Jungkook, suaminya ini sudah rapi ingin berangkat kerja.
"Ada apa sebenarnya? Aku perhatikan belakangan ini kau sering melamun, bahkan tidak fokus. Kau tau, kalau sedang memasak dan tidak fokus itu bahaya sayang. Apalagi kau sedang hamil sekarang, bukan hanya kau yg celaka, tapi anak kita juga."!! Ucap Jungkook.
"Tidak ada apa². Aku hanya sedang memikirkan,,, ehm,, memikirkan jenis kelamin anakku saja. Sudah mau jalan 6 bulan, pasti sudah kelihatan kan kelaminya. Aku ingin melakukan USG pas kita kontrol bulanan nanti. Tidak apa² kan? Maaf kalau sampai menghanguskan masakanya. Aku janji tidak akan mengulangi lagi.."!! Seokjin mengelak, dia tidak bilang yg sebenarnya ke Jungkook.
"Apa benar hanya itu? Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan sayang"!! Tanya Jungkook khawatir pada istrinya ini.
"Tidak, aku tidak bohong sungguh. Lebih baik sekarang kau duduk dan cepat sarapan. Sepertinya kalau aku masak ikan lagi tidak akan ke buru, tidak apa² kan sarapan hari ini lauknya hanya nugget, aku takut nanti kau terlambat Jungkook"!! Seokjin mendorong Jungkook ke meja makan dan memdudukannya. Mencoba mengalihkan pembicaraanya, supaya Jungkook tidak banyak bertanya.
"Baiklah, aku akan membiarkanya kali ini. Tapi lain kali kau harus cerita apapun padaku. Sekarang kau adalah tanggung jawabku sayang, jadi pliss jangan memendamnya sendiri. Dan untuk sarapanya, aku akan tetap memakanya, karena yg memasak adalah kau"!! Jungkook memeluk pinggang Seokjin dan mencium perut Seokjin.
"Hai baby, apa kau baik² saja? Maaf kalau ayah semalam terlalu keras. Habisnya Appamu begitu luar biasa, Ayah jadi semakin...aahkkkk..!!!! Jungkook mengerang karena telinganya di jewer oleh Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY..!! BECAUSE LOVE YOU..!! (END)
General FictionMemiliki cinta pertama, namun tidak berjalan mulus seperti yang di inginkan. Bagaimana jika di pertemukan dengan adanya cinta ke dua?? baca ajah langsung..