- 04 -

4.6K 350 34
                                    

PAK TAEIL TERNYATA DUDA?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAK TAEIL TERNYATA DUDA?!
.
.
.
.

"Selamat siang, anak-anak"

Semua siswa siswi berdiri kala Taeil memasuki ruang kelas 12 IPS 3. Lihat, ternyata pengaruh ketegasan Taeil boleh juga.

Bahkan keempat siswa beban itu tidak terlihat banyak tingkah. Anteng saja di bangkunya.

Seperti biasa, sebelum masuk materi, Taeil akan lebih dahulu periksa kelengkapan. Mata tajamnya memicing memperhatikan muridnya satu-satu.

Aman.

Bahkan Ten, Taeyong, Winwin, dan Doyoung tidak macam-macam. Pakai seragam yang sesuai, berdasi, sepatu hitam, tidak pakai anting.

Tapi guru PKN itu menatap lebih tajam ke arah Doyoung. Membuat si manis jadi canggung seketika. Apalagi nih? Dia udah jadi murid baik perasaan.

"Doyoung, kenapa masih pakai lipstik?" tanya Taeil.

Doyoung langsung menggeleng.

"Ga ada, pak. Saya ga pake apa-apa" katanya dengan panik.

Giliran dia udah jadi anak baik, malah dituduh yang engga-engga. Males dia mah.

"Sini"

Si manis mendengus lalu berdiri menghadap Taeil. Pasti dalam hati Doyoung, udah misuh tuh.

Taeil memperhatikan lebih dalam ke bibir sang murid. Tidak boleh ada satupun yang luput darinya.

Tangan Taeil terangkat dan mengusap bibir Doyoung. Membuat si manis membeku sejenak, gerakannya cepet betul. Kayak udah pro aja— eh!

Tidak ada apapun yang menempel di ibu jari Taeil. Muridnya ini tidak berbohong ternyata.

"Baik, kamu bisa duduk" duduklah Doyoung kembali ke bangkunya.

Taeil pun berdiri setelah mengeluarkan spidol dari tas gurunya.

"Oke, anak-anak. Sekarang kita masuk ke materi berikutnya yaitu—"

"Permisi, pak" ucapan Taeil terpotong oleh seorang siswa yang tengah menggendong bocah balita di bingkai pintu.

"Eh, udah selesai jajannya?" tanya Taeil dengan suara yang tiba-tiba berubah amat lembut.

Anak-anak di kelas pun keheranan, siapa anak balita itu?

Si siswa menurunkan balita itu dari gendongannya. Dengan langkah tertatih, si kecil berjalan menuju Taeil sembari memamerkan coklat yang barusan dia beli.

"pa! Yang beyyi ini" seru si kecil.

Membuat seisi kelas gemas bukan main.

"Terimakasih ya, Kun"

"Sama-sama, pak" siswa tadi lalu pergi kembali ke kelasnya.

Masih dengan senyuman, Taeil menggendong si kecil yang sudah merentangkan tangannya sebagai kode ingin digendong.

(✔) GURU [Ilyoung, Johnten, Jaeyong, Yuwin] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang