Semua berteriak dan mendekat ke tubuh Eli yang terduduk lemas, Gita mendorong orang di depan nya agar bisa mendekat ke Eli
Gita langsung mendekat tubuh Eli dan memegang tangan yang sudah tersayat
"Kenapa diem sihhh, bawa Eli ke puskesmas dulu!" teriak Gita dengan suara bergetar menahan tangisan nya
Raisha langsung berlari ke arah mobil dan menyetir nya ke arah dekat mereka, melihat itu Oniel akan mengangkat tubuh Eli namun di dorong oleh Eli dengan tenaga pelan
Gita langsung mengangkat nya dan menatap Oniel dengan wajah yang marah, Indah dan Lulu pun ikut naik begitu juga dengan Katrin dan Oniel langsung naik ke motor mereka mengikuti mobil dari belakang
Bibi yang melihat kejadian itu segera membersihkan bekas darah
"Sayang tetap buka mata nya ya, aku disini" bisik Gita kepada Eli yang berada dalam dekapan nya ''Raisha cepettt" Gita bahkan sudah menangis sedangkan Indah sedang mencoba memberhentikan pendarahan ditangan Eli
"Akhhh sakit" teriak Eli ketika Indah mengikat tangan Eli begitu kencang "Tahan bentar" ucap Indah memberhentikan sebentar lalu melanjutkannya
Hingga akhirnya mereka sampai di puskesmas desa, Gita langsung menggendong Eli dan bergegas masuk
"Tolong" teriak Gita kepada perawat yang sedang duduk, melihat itu perawat langsung bergegas menolong dan membawa Eli masuk ke dalam ruangan
"Akhhh sakitt"
Indah yang memang seorang dokter segera memakai alat yang ada di puskesmas tersebut
Hingga beberapa menit ia keluar "Eli sedang membutuhkan donor darah, siapa yang golongan darah nya sama?" tanya Indah
Oniel langsung mendekat "Mas, kamu belum boleh donor darah!" ucap Indah tegas "Tapi sayang, kalau Eli kenapa-kenapa?" ucap Oniel
"Ini juga salah kamu" ucap Indah tiba-tiba "Aku sama" ucap Gita datar "Gausah buang waktu, ayo" Gita langsung masuk kedalam ruangan untuk di ambil darah nya
Lulu hanya terduduk di kursi sembari menangis "Teh Eli pasti baik-baik aja kok, dia kan kuat" Raisha memeluk Lulu dengan erat membuat suara tangisan nya terpendam dalam dekapan Raisha
"Percaya sama aku" gumam Raisha mengecup pucuk kepala Lulu, Oniel yang melihat itu pun hanya bisa memejamkan mata nya 'Yang ini belum selesai malah nambah 1' batin Oniel
"Kenapa diem" tanya Oniel kepada Katrin yang memang sedari tadi diam seribu kata "Secinta itu Gita sama adik kang Oniel ya?" ucap nya lesu
"Seperti yang dilihat, bingung juga harus gimana ini? kamu bawa pulang lah habis ini istri kamu" ucap Oniel "Ya kalau dia mau, takut juga maksa dia! nanti yang ada tinggal nama kalau dia ngadu ke papa Roy" ucap Katrin membuat Oniel kaget
"Pak Roy? dia masih hidup?" tanya Oniel "Masih lah, kok gatau mang?" tanya Katrin "Emhh engga kok" ucap Oniel
"Yaudah pulang aja sana, disuruh pulang pun dia bakal tetep disini kan?" Ucap Oniel disetujui oleh Katrin "Yaudah, titip Gita mang" ucap Katrin langsung berlalu
Disudut mata Oniel, ia melihat bahwa Lulu tengah terbaring dengan bantalan paha Raisha
"Raisha" panggil Oniel dari sebrang kursi "Bangunin Lulu, pulang aja duluan kalian" ucap Oniel, mendengar itu pun Raisha terdiam sebentar lalu membangunkan Lulu
Lulu yang tersentak langsung terduduk dan melamun "Pulang yuk, disuruh mamang" ucap Raisha "Gamauuuu" Lulu langsung memasang wajah cemberutnya
"Besok pagi baru kesini Lulu" ucap Oniel "Ayo" Raisha menarik tangan Lulu, dengan pasrah dia mengikuti langkah Raisha keluar puskesmas tersebut dan langsung akan membuka pintu mobil namun gabisa "Ihhh" gumam nya
"Pake motor kak" ucap Raisha yang langsung naik ke motor Oniel "Ga bilang CK" kesal Lulu langsung ikut naik ke atas
Raisha mengendarai motor dengan pelan karena sudah larut malam "Kalau ngantuk pelukan aja" ucap Raisha dan tak diduga langsung dilakukan oleh Lulu
Hingga sampai di rumah dia perlahan menepuk tangan dan paha Lulu yang ternyata benar-benar tertidur
"Ayo masuk" ucap Raisha langsung turun tapi Lulu masih setia di atas motor, Raisha masih terdiam menunggu pergerakan Lulu yang melamun
"Lama ahh" ucap Raisha langsung menggendong Lulu "Pintu aja ga di tutup astaga" gumam Raisha langsung masuk dan menutup pintu
"Aduhhh gakuat, makin berat" ucap Raisha yang langsung diberi tamparan di punggung nya oleh Lulu "Gendong ke atas cepet" bisik Lulu yang masih mengalungkan tangan nya di leher Raisha
"Dih enak banget ya" Raisha langsung melangkah kan kakinya naik ke lantai atas dengan sedikit kesusahan pasti nya
Ketika sudah sampai di kamar Lulu, ia langsung mendekat ke arah kasur dan akan meletakkan Lulu dengan melempar pelan
Namun tak di sangka Lulu masih saja memeluknya hingga membuat Raisha ikut tertarik dan menindih nya
"Aduhh" ringis mereka ketika dahi mereka saling bersentuhan "Ihhh modus kan" ucap Lulu langsung membuat Raisha berdiri tegak
"Udah baik gendong dari depan sampe ke kamar malah di bilang modus, bye" kesal Raisha langsung beranjak menuju kamar nya, Lulu hanya terkekeh karena wajah kesal Raisha yang menggemaskan bagi nya
--
Matahari telah muncul menandakan hari baru telah tiba untuk dimulai
Dimeja makan terlihat Lulu dan Raisha tengah menyiapkan makanan yang di masukan ke dalam kotak makan untuk dibawa ke puskesmas
Eli harus di rawat beberapa disana jadi mereka pun akan kesana setelah menyiapkan apa-apa yang dipesankan Indah untuk dibawa
Sebenarnya Oniel berencana membawa Eli kerumah sakit di kota namun Indah berkata kondisi Eli sekarang sudah tidak kritis dan hanya perlu pemulihan saja
Kini kedua wanita tersebut tengah dalam perjalanan menuju puskesmas desa yang tidak jauh dari rumah
"Baru tau itu ada sungai" ucap Raisha di tengah perjalanan "Dulu pas air nya dangkal kita rame-rame main kesitu tau!" ucap Lulu membuat Raisha mencoba mengingat
"Ouhh yang Callie mau tenggelam ke tengah ya?" tanya Raisha yang langsung di iyakan oleh Lulu
Hingga mereka sampai di puskesmas, bergegas segera masuk ke ruangan inap milik Eli
Raisha kaget karena masih ada Gita yang duduk di samping kasur milik Eli
'Kemarin Mamang marah-marah kalau ada kak Gita dekat teh Eli, sekarang diem ya?' batin Raisha
Sedangkan Lulu hanya bersikap biasa, karena tau Oniel membiarkan nya untuk membuat Eli dan Gita tidak makin menjadi atau mungkin menyetujui hubungan mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (LURAH)
Fantasy"Lebih baik menyakiti satu hati dari pada kedua nya" -L