"Mama mau liat foto KTP kamu dong sayang" ucap Gracia kepada Raisha yang tengah menyatok rambut nya
"Ambil aja di dompet ma" ucap Raisha menunjuk dompet dia tas kasur nya
"Cantik nya! kalah mama sama kamu" puji Gracia kepada bungsu nya "Kapan kamu buat SIM?" tanya Gracia ketika melihat SIM milik Raisha di dompet
"Gatau lupa, tapi baru di ambil 2 hari yang lalu kok" ucap Raisha mengemaskan alat catokan nya ke dalam rak
"Jangan karena kamu udah punya SIM jadi bisa balap-balapan lagi! Mama gantung kamu dimonas" ancam Gracia kepada anak nya tersebut
"Iya mama ku sayang" Raisha hanya bisa tersenyum tipis melihat sikap mama nya tersebut
"Yaudah, Raisha mau jalan dulu" ucap Raisha mengambil tas nya "Main sama Ella" lanjut Raisha sebelum ditanya
"Sama kakak kamu?" tanya Gracia "No, mereka lagi break" ucap Raisha cukup membuat Gracia kaget
"Gausah nanya adek, ini Raisha baru mau minta jawaban ke Ella" tutur Raisha mengambil SIM dan KTP yang ada di tangan sang Mama
Raisha dan Gracia pun melangkah kaki nya bersama ke lantai bawah dan menuju ke teras rumah
"Bawa mobil gausah ngebut, jangan malem juga pulang nya nanti papa kamu marah" pinta Gracia mengelus pundak sang bungsu
"Iya ma Raisha janji, love you" ucap Raisha mengecup pipi mama nya lalu bergegas ke garasi
Ia segera memasuki mobil milik sang Papa yang memang sering ia pakai untuk belajar mobil dulu, ia segera menancap laju mobil menuju tempat yang sudah dijanjikan nya bersama sahabat nya
Satu jam perjalanan hingga akhirnya ia sampai di sebuah pantai yang tak terlalu ramai, Raisha berjalan santai setelah memarkirkan mobil nya
Mata nya mencari sosok yang akan ditemui nya, entah mengapa Ella tak bisa dihubungi sedari tadi saat ia menuju kesini
"Mana sih tu bocah" dumel nya terus mencari sahabat nya tersebut di setiap sudut tempat ini
"AWWWW"
Raisha tak sengaja menyenggol seseorang hingga ponsel orang tersebut jatuh, dan apes nya jalan cor jadi membuat ponsel tersebut pecah
Raisha menghela nafas berat dan menutup mata nya sekejap, ia mengambil ponsel tersebut dan membalikan badan untuk menyerahkan ponsel tersebut kepada sang pemilik
"Maaf say--"
Tubuh Raisha tiba-tiba menjadi batu setelah melihat siapa yang berdiri didepan nya, seseorang yang berusaha ia hindari
Seseorang tersebut pun sama, ia terdiam memandangi Raisha yang menatap nya seperti wajah panik
Entah mengapa, ia sangat rindu dengan kehadiran Raisha yang pernah mengisi waktu nya. Keusilan nya selalu membuat nya naik darah dan kehangatan pelukan gadis tersebut sangat ia rindukan
Jantung mereka sama-sama berdebar, rasa yang sama masih terasa satu sama lain. Perasaan yang masih mereka bingungkan entah cinta atau apa
"Sayang" panggil seorang laki-laki kepada Lulu yang masih terpaku
"Eh Raisha, udah lama loh gaketemu" ucap Zee (Bang udah bang)
"Emhhh iya kak" jawab Raisha dengan kikuk dan ponsel Lulu masih ditangan nya "Kamu pulang nya cepet banget, kami aja baru 2 hari yang lalu ke Jakarta" tutur Zee ramah
"Gada yang menarik lagi, jadi ga asik disana" balas Raisha menatap datar Lulu "Oh iya ini, maaf tadi ga liat kak" Raisha menyerahkan ponsel Lulu yang jatuh tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (LURAH)
Fantasy"Lebih baik menyakiti satu hati dari pada kedua nya" -L