departure

2.7K 263 17
                                    

Hari keberangkatan pun telah tiba, kini kedua wanita yang belum lama kenal dan harus tinggal serumah di negeri orang itu pun sudah duduk di kursi pesawat setelah lepas landas 30 menit yang lalu

Bagi mereka berdua perjalanan panjang bepergian keluar negeri sudah biasa, namun yang berbeda kali ini bagi Raisha adalah ia akan pergi cukup lama untuk menyelesaikan pendidikan nya begitu juga dengan Chika namun ini kali kedua tentunya

Setelah perjalanan 13 jam lebih kini mereka telah sampai Bern Airport dan menunggu jemputan, Chika telah menghubungi teman nya untuk meminta tolong menjemput mereka berdua di bandara

Tak butuh waktu lama terlihat Chika sedikit berlari menyapa seorang laki-laki bertubuh tinggi berasal dari Prancis ''Aunt Gracia son''  ucap Chika saat Raisha ikut mendekat

''Hallo, i'm Raisha'' sapa nya dengan ramah kepada Pria tersebut ''Hallo Raisha, saya Robert'' balas pria tersebut yang bernama Robert dengan logat nya yang tentu seperti orang luar lain nya ketika berbahasa Indonesia

Mereka pun masuk kedalam mobil pria tersebut yang akan mengantar mereka kerumah yang akan mereka tempati mereka yang ada di pinggiran kota Bern

Rumah yang dominan terbuat dari kayu, memang sudah ciri khas di Negara ini tentunya. Rumah tingkat dua yang cukup besar untuk ditempati oleh dua orang

Dengan halaman depan yang tak terlalu luas dibanding dalaman samping dan belakang yang terdapat tempat santai dan kolam berukuran tak terlalu besar, dan juga tentunya garasi di samping kanan rumah

Rumah yang bernuansa damai dengan dominan harum manis membuat Raisha yakin rumah ini habis dibersihkan saat ia baru saja masuk

''Thank Uncle, sorry to bother you'' ucap Chika saat mereka sudah sampai dirumah dan Robert membantu membawakan barang-barang kedalam rumah 

''it's nothing, we're family right? okay i'll go home'' balas Robert dan berpamitan kepada Chika

''Siapa tadi?'' tanya Raisha yang sehabis mengecek dapur ''Suami tante Bunga, dosen dikampus juga'' jelas Chika kepada Raisha

***

Kini siang telah berganti malam, kedua wanita yang sedari pagi telah mengemas sebagian barang mereka di kamar masing-masing. Chika yang memilih tidur dikamar atas seperti waktu sebelum nya ia disini dan Raisha memilih di kamar bawah

Chika tengah memasak makan malam untuk mereka berdua ''Papa mau beliin mobil'' ucap Raisha sehabis membuka pesan dari Papa nya ''Padahal aku baru mau nyewa'' ucap Chika membalikan badan nya

''Aku udah pesan mau yang mana jadi nanti Papa kesini langsung dibeliin hehe'' ujar Raisha bersemangat ''Duh orkay mah gitu ya'' balas Chika mendekat dan menyodorkan sendok yang berisi sayur tumis untuk dicicipi

Ia diam menunggu komentar dari yang disuapi ''Enak-enak, aku mau makan'' ucap Raisha tersenyum ''Tunggu nasi nya mateng dulu, mau telur dadar?'' tanya Chika yang langsung di angguki oleh gadis tersebut

Tak lama saat nasi telah masak Raisha membantu mempersiapkan peralatan makan, dari pada keliatan anak mami apa-apa harus disiapkan bukan?

Makan dilewati dengan tenang dengan beberapa obrolan ringan diantara mereka dan satu fakta bahwa sedari mereka sampai dirumah ini Raisha hanya baru mengeluarkan baju tanpa mengemasnya kedalam lemari

Mengetaui itu, setelah makan ia langsung menyuruh Raisha mencuci piring nya sedangkan ia yang akan membereskan semua barang di gadis tersebut. Ya satu fakta yang tak bisa semua orag sangkal bahwa gadis tersebut belum bisa mandiri sepenuhnya

''Kak dokter saya mau pake  piyama itu'' ucap Raisha saat Chika terlihat akan melihat itu, Chika langsung menyodorkan piyama itu kearah gadis tersebut

Lalu beberapa menit Raisha keluar dari kamar mandi menggunakan piyama nya ''Ini taruh dimana?'' tanya Raisha memegang baju nya yang dipakai dari Indonesia

Penantian (LURAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang