Pagi Raisha datang dengan keadaan yang sudah menangis membuat mereka kembali panik
"Kenapa pak?" tanya Gita kepada laki-laki yang membawa Raisha
"Tadi dijalan pertigaan saya liat dia nangis-nangis, saya tanya katanya mau ke villa yaudah saya anter. Kasian saya lihat nya" ucap pak kerto RT desa sebelah
"Saya pamit dulu ya" lanjut nya "Makasih pak, hati-hati" balas Gita ramah
Ternyata Raisha berjalan kaki menuju villa dan untungnya ada pak kerto yang sadar akan kesedihan nya dan mengantar nya hingga tak perlu membuat nya hilang tengah jalan
Keadaan tersebut mengiris hati kedua insan tersebut, ketika Raisha menjelaskan keadaan nya ditengah tangisan nya yang semakin histeris
Kembali teringat kejadian ketika Gita menikah, itu yang Eli rasakan ketika melihat Raisha tengah menangis didalam dekapan Gita
Gita yang memang menyayangi Raisha seperti ia menyayangi Raisha pun cukup sedih karena memang sedari awal sudah tau cerita dibalik tangisan ini
Beruntung villa sedang tidak ada orang jadi mereka membiarkan Raisha menguras seluruh kesedihan disini
Hingga tangisan berubah menjadi deru nafas yang berat karena kini gadis tersebut tengah tertidur di paha Eli
Gita yang setia mengipasi kekasihnya dan si love hate nya dengan kipas plastik
Kemeja Raisha sedikit dibuka kancing nya karena Eli merasa pasti keponakan nya tersebut kepanasan
"Kamu telfon kakak nya suruh jemput" ucap Gita "Masih jam segini, pasti acara baru-baru mulai sayang" jelas Eli yang di angguki Gita
"Capek banget pasti, kalau aku tau bakal gini harus nya pas kejadian waktu itu udah kita larang" tutur Eli menyesal
Hingga tengah hari mereka bertiga masih berada di karpet ruang tamu dengan 2 kipas angin yang mengarah ke mereka
Raisha masih tertidur dengan Gita yang ikut tidur 1 jam yang lalu, sedangkan Eli sedang membalas pesan sang kakak yang baru sampai tadi pagi
Hingga tak berselang lama Raisha bangun dan langsung terduduk, Eli mendekat dan mengusap dahi Raisha yang bercucuran keringat "Pusing?" tanya Eli dan dibalas gelengan kepala oleh Raisha
"Teteh masak dulu, mau makan apa?" lanjut Eli bertanya "Mau kentang sayang" ucap Gita tiba-tiba mendorong Raisha
"Heh, aku ga nanya kamu ya!" kesal Eli menoyor kepala kekasih nya
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
"Jangan ikutin langkah kami, itu salah" ucap Gita menatap sayu Raisha yang sedari tadi menangis di taman belakang villa
"T-tapi" lirih Raisha ditengah tangisan nya "Beda, aku dan Eli sama-sama mencintai sedangkan kamu? cuman kamu kan?" tanya Gita
Mendengar itu hati Raisha begitu teriris dengan fakta yang selama ini ada namun selalu ia tutup matanya
"Teteh gamau kamu kena masalah, jadi menjauh aja kalau emang susah buat move on! Lagian cinta nya masih kecil kecil an" tutur Eli mengusap punggung tangan keponakan nya tersebut
Eli benar-benar tidak ingin Raisha mengikuti jejak nya dengan mengambil kekasih orang lain, walaupun jika fakta nya Lulu juga memiliki rasa lebih terhadap Raisha ia benar-benar berharap hal yang sama tidak terjadi
Ketika ia memikirkan perasaan Katrin sekarang saja mungkin itu menjadi hal yang buruk bagi dirinya karena sudah membuat orang lain terluka demi rasa cinta nya
'Bersama mu sakit, tapi jika tidak bersamamu lebih sakit' batin Eli ketika ia bertatapan dengan kekasih nya tersebut
"Udah mau sore, anter Raisha yuk" ajak Gita "Ada yang jemput kok" ucap Eli
Raisha mendengar itupun menatap Eli seolah ingin bertanya ''Tante Anin bentar lagi sampe" lanjut Eli berdiri dan berjalan masuk kedalam villa, Raisha bahkan Gita pun sedikit terkejut
Kenapa Anin?
Gita membiarkan kekasihnya itu masuk kedalam rumah dan ia masih melanjutkan berbicara dengan Raisha, ia terus memberikan saran agar Raisha tidak melakukan hal yang salah
Hingga 30 menit berselang Eli kembali ke belakang bersama seorang wanita yang tentu mereka tau itu siapa
Raisha hanya terdiam menatap kedua kakak adik tersebut mendekat ke mereka
Anin mendekat ke Raisha dan mengelus pelan rambut gadis tersebut "Maafin Lulu ya sha" gumam Anin
Mendengar itu cukup membuat Raisha kembali bersedih, dan fakta bahwa Anin mengetahui ini
"Kita pulang, dirumah pada nyariin kamu" ucap Anin lembut, Raisha pun mengangguk dan berdiri mengikuti langkah Anin dan Eli
Akhirnya mereka berdua pun pulang dengan mobil, tidak ada percakapan karena mungkin Raisha terlalu lelah karena sedari pagi terus menangis
Tapi dihati nya ingin sekali memberikan pertanyaan kepada sang Tante nya tersebut
"Ngomong aja gausah takut" ucap Anin seolah tau isi fikiran Raisha, namun gadis tersebut hanya terdiam tetap tidak berani mengungkapkan isi fikiran nya
"Tante cukup kaget kalau ternyata Lulu kembali ke dunia lama nya dan ternyata itu dengan kamu" ucap Anin saat keadaan tengah hening
Bukan rahasia lagi bagi bunda nya jika Lulu dulu pernah terjebak dalam situasi seperti ini, namun tentunya tak terlalu rumit bukan?
Anin pun tak mempermasalahkannya, hanya ayah nya yang selalu melarang dan membenci hal seperti itu
"Tante juga gabisa ngebenarin hubungan kalian" lanjut Anin "Raisha sama kak Lulu gada hubungan kok Tante" jawab Raisha dengan ragu, ya memang fakta
"Apapun itu, ikhlasin kak Lulu nya ya?" mendengar itu Raisha hanya terdiam dan menatap jalan tanpa ingin menjawab pertanyaan tersebut
"Mama kamu itu mantan Tante" ucap Anin sontak membuat Raisha kaget luar biasa "Hubungan kamu gada yang tau bahkan papa kamu, mantan suami Tante cuman tau nya kalau Tante selingkuh makanya cerai"
"Dulu kami kira bakal bisa mempertahankan hubungan itu, namun seperti nya memang takdir tidak merestui. Disaat kami sepakat akan pergi meninggalkan pasangan masing-masing entah mengapa Gracia berubah fikiran padahal Tante sudah bercerai"
"Saat itu Tante merasa dikhianati, yang tau cerita ini cuman Eli dan Lulu ya dan kamu tentunya sekarang jadi cukup diem dan jangan tanya tentang cerita ini ke mama kamu" jelas Anin panjang lebar, Raisha menyimak dengan perasaan yang begitu terkejut
1 fakta yang tidak pernah ia bayangkan
Hidup Raisha dikelilingi 🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (LURAH)
Fantasi"Lebih baik menyakiti satu hati dari pada kedua nya" -L