badmood

3K 318 32
                                    

"Raisha tadi mandi, tapi kayak nya ketiduran deh mah" ungkap Callie berbohong karena menutupi kebenaran yang tengah terjadi

"Kebiasaan anak itu" balas Gracia kepada anak sulung yang ada didepan nya "Callie, kalau Muthe tidur sama kalian gapapa? Mama nya Lulu tidur sama Tante" tanya Feni datang membawa piring yang entah untuk apa

"Boleh kok Tante, tinggal tambah alas aja biar makin gede " balas Callie dengan ramah

"Yaidah makan dulu deh, ajak temen-temen kamu ke dapur buat makan bareng-bareng" ujar Feni langsung kembali ke dapur, Callie pun bergegas naik ke atas dan menyuruh Lia, Lyn, Ella, dan juga Indira untuk turun

"Pake yang ini Tante?" tanya Lulu yang tengah membantu menyiapkan makanan ke atas meja sedangkan Feni tengah menggoreng ayam

"Wah bau Ella banget" ucap Lia ketika masuk ke dapur "Lah kok aku sih" sahut Ella tak terima "Suka-suka gua lah"

Saat semua tengah berkumpul untuk makan, Raisha sama sekali belum turun atau keluar dari kamar nya

"Callie coba bangunin adek kamu" ucap Gracia kepada anak sulung nya tersebut "Lulu aja Tante" tukas Lulu langsung berlalu pergi dari dapur dan naik ke lantai atas, sedangkan Callie dan teman-teman nya hanya saling pandang

Sedangkan di kamar Raisha, ia tengah memainkan ponsel nya sedari tadi bermain game dengan santai. Hingga ketukan pintu membuat nya melirik, tentu ia tidak ingin merespon karena ia mengira itu tidak lain tidak bukan Callie atau pun teman-teman nya

"Raisha, disuruh Mama kamu makan dulu" ucap Lulu, Raisha pun menghentikan game di ponsel nya dan termenung ke arah pintu setelah mendengar suara yang ia kenali

"Raisha, aku gatau kamu lagi ngambek karena apa tapi turun dulu lah" tutur Lulu yang didengar oleh Raisha

Raisha mendengar itu pun entah mengapa menjadi luluh dan membuka pintu, mereka terdiam dan hanya saling pandang "Kok diam?" seru Raisha ketika Lulu memutus kontak mata mereka

Lulu pun berjalan terlebih dahulu di susul Raisha di belakang nya menuju dapur, Raisha melihat bahwa keluarga nya memang sudah berkumpul namun entah dimana teman nya "Mana mereka?" tanya Raisha

"Makan di samping, susah katanya makan disini sempit kali ramean" jawab Feni "Kenapa ga kesana?" tanya Shanji kepada anak nya yang duduk di samping Lulu "Papa gasuka aku duduk disini?" ketus Raisha kepada Papa nya

"Raisha!" tegur Gracia kepada anak bungsu nya tersebut "Ya maksud Papa, temen kamu rame-rame diluar kenapa ga gabung?" ungkap Shanji

"Diluar panas" ucap Raisha datar langsung melahap ayam goreng yang sudah dihidangkan oleh Feni untuk nya

Gracia pun memberi kode kepada Shanji untuk berhenti bertanya-tanya terlebih dahulu kepada Raisha karena ia menyadari mood anak nya yang tengah tidak baik sekarang

Lulu pun hanya terdiam setelah percakapan dari orang tua Raisha, rasa penasaran yang masih ada atas apa yang membuat Raisha badmood sekarang masih menjadi misteri bagi diri nya

Semua nya pun makan dengan tenang kecuali teman Raisha yang berada di samping, mereka terus mengoceh seperti biasa namun tidak menggangu orang lain tentu nya

Setelah itu mereka langsung kembali berkumpul kembali ke atas, namun Raisha memilih untuk duduk di luar rumah bersama Mama dan Tante nya

Mereka tengah membicarakan Eli dan Gita tentu membuat Gracia menyuruh Raisha menjauh agar tidak mendengar percakapan mereka, padahal Raisha tentu sudah mengetahui semua nya

"Tante minjem motor ya?" pinta Raisha langsung disetujui oleh Indah "Kalau ketemu Lulu di jalan bilangin cepet pulang, nanti malem ada Mama Zean mau ketemu" ucap Oniel yang muncul dari samping rumah bersama papa nya

"Mau kemana kamu?" tanya Shanji kepada putri bungsu nya tersebut yang sudah naik ke atas motor "Cari angin" ucap Raisha langsung melajukan motor meninggal kan halaman rumah

'Masalah apa lagi, keliatan banget ngehindar' batin Gracia menatap anak nya yang pergi

"Sudah hafal berarti dia sama jalan disini?" tanya Shanji duduk di lantai bersama adik nya tersebut "Ke desa sebelah pun udah hafal si Raisha" jawab Oniel menceritakan keponakan nya yang terus jalan-jalan saat ada disini

"Anak kalian berarti emang sepaket ya? yang ini ngikut Mama nya yang si Ono ngikut bapak nya suka keluyuran pas muda" sahut Feni dengan tawanya

"Keluyuran mah wajar, yang penting ga mainin gadis" ucap Shanji penuh bangga "Ga mainin gadis? nah berarti main janda nih!" celetuk Oniel membuat yang lain tertawa

"Ga berasa ya, dulu 2 orang yang sangat nakal ini udah jadi suami terus 2 kembang desa malah menjanda" ujar Feni membuat wajah cemberut nya

"Cari yang baru teh, yang ga nakal" ucap Indah menatap suami nya "Mas diem loh sayang!" ucap Oniel lesu "Gimana Indah udah terbiasa tinggal sama bujang Sunda? ya agak beda lah sama Lanang Jawa yang lemah lembut" ucap Shanji menepuk bahu adik nya tersebut

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Kini motor yang di kendarai Raisha tengah menuju villa keluarga, entah mengapa ia sangat bosan berada dirumah. Ada suatu hal yang susah untuk dijelaskan oleh Raisha, entah perasaan apa itu ia pun tak tau

Saat telah sampai dihalaman depan ia masih melihat mobil Gita yang terparkir dan motor milik Eli "Teh Eli ngambil motor nya?" gumam nya

Ia melangkah kan kaki nya ke halaman belakang namun tidak ada orang kecuali Bude yang tengah mengepel di lantai 2

Raisha pun hanya duduk di pinggir kolam dan menggoyangkan kaki nya di permukaan air karena bosan

"Woy bocil ngapain, kek anak ilang aja! Sini" teriak Gita dari atas rumah pohon, sontak Raisha menoleh dan terukir senyuman di wajah nya

Ia pun berdiri dan bergegas menuju ke rumah pohon dengan berlari

BRUKKK

"Awwwssss aduh" ringis Raisha ketika kedua lutut nya tepat mendapat di ujung beton kolam "Raisha!" teriak Gita kaget "Gapapa hehe" ucap Raisha kembali bangkit dan menaiki tangga menuju atas rumah pohon

Saat hampir sampai pun Gita membantu memegang tangan nya sedangkan Eli dan Lulu berada di ambang pintu karena teriakan Gita yang membuat mereka kaget tadi

"Tuh gapapa apa nya coba, berdarah kayak gitu" ucap Gita membantu Raisha masuk dan mendudukan nya pada Bean bag dibelakang pintu

"PAKDEEEE, TOLONG AMBILIN P3K ADA YANG LUTUT NYA BEDARAH" teriak Gita kepada pakde yang sedang berada di samping rumah





Iya deh iya udah 50 hehe

Penantian (LURAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang